27 Februari 2018
Dirilis
Sebagian orang menganggap asuransi sebagai beban keuangan. Padahal asuransi bisa membantu usaha Anda terhindar dari kebangkrutan, atau untuk melindungi keluarga dari kesulitan di masa mendatang.
Suatu kali seorang pelaku UMKM yang awalnya tergolong sukses di Bandung mengalami kebangkrutan setelah 2 tahun berwirausaha. Masalahnya bukan karena ia tidak mampu menjalankan usaha, namun hasil jerih payah dan modal usahanya habis untuk membiayai pengobatan istrinya yang mengalami kanker stadium 3. Belum lagi untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Di tempat lain, seorang pelaku usaha tertabrak bus saat sedang mengendarai sepeda motor ke pasar. Ia meninggalkan seorang istri, serta dua orang anak usia TK dan kelas 1 SD. Ia satu-satunya yang selama ini bekerja mencari nafkah, sementara sang istri kurang terampil menjalankan usaha.
Kasus-kasus tersebut di atas setidaknya memberikan pelajaran beberapa hal, yaitu:
1. Usaha yang dirintis bertahun-tahun untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga akhirnya malah tidak bermanfaat optimal bagi keluarga.
2. Orang tidak tahu :
Di sinilah peran asuransi menjadi sangat penting untuk meminimalisir dampak keuangan, baik bagi korban atau keluarga.
Apa itu asuransi?
Asuransi merupakan perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan penanggung (perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang setelah nasabah menyepakati pembayaran uang yang disebut premi.
Jadi bila Anda memiliki asuransi dan membayar premi secara lancar, Anda akan mendapatkan uang (santunan) sesuai yang tertulis dalam perjanjian, bila kejadian tak terduga tiba-tiba terjadi. Asuransi akan memberikan penggantian atas nilai ekonomis dari kerugian yang Anda alami.
Asuransi Bisa Mengurangi Beban Keuangan
Asuransi bukan untuk mendahului kehendak Tuhan atau mendoakan hal negatif, tapi sebagai antisipasi hal terburuk. Andai pelaku usaha yang meninggal di atas memiliki asuransi jiwa, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan uang dengan nilai tertentu. Uang ini minimal dapat digunakan untuk pengganti biaya pemakaman, modal usaha sementara, meneruskan biaya sekolah anak, dan sebagainya.
Atau jika ada pelaku usaha lain yang mengalami kecelakaan. Bila ia memiliki asuransi kecelakaan, setidaknya ia tidak perlu menghabiskan pendapatan atau modal usahanya untuk membiayai pengobatannya. Modal usaha dan pendapatan terjaga, dan biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Jika demikian, bukankah memiliki asuransi justru akan mengurangi beban keuangan? Jadi kenapa masih tidak berasuransi?
Suatu kali seorang pelaku UMKM yang awalnya tergolong sukses di Bandung mengalami kebangkrutan setelah 2 tahun berwirausaha. Masalahnya bukan karena ia tidak mampu menjalankan usaha, namun hasil jerih payah dan modal usahanya habis untuk membiayai pengobatan istrinya yang mengalami kanker stadium 3. Belum lagi untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Di tempat lain, seorang pelaku usaha tertabrak bus saat sedang mengendarai sepeda motor ke pasar. Ia meninggalkan seorang istri, serta dua orang anak usia TK dan kelas 1 SD. Ia satu-satunya yang selama ini bekerja mencari nafkah, sementara sang istri kurang terampil menjalankan usaha.
Kasus-kasus tersebut di atas setidaknya memberikan pelajaran beberapa hal, yaitu:
1. Usaha yang dirintis bertahun-tahun untuk membiayai kebutuhan hidup keluarga akhirnya malah tidak bermanfaat optimal bagi keluarga.
2. Orang tidak tahu :
- Kapan ia atau keluarganya akan sakit?
- Kapan ia atau keluarganya akan kecelakaan?
- Kapan ia atau keluarganya akan meninggal?
- Apakah di saat kejadian itu, ia sedang memiliki kecukupan uang?
Di sinilah peran asuransi menjadi sangat penting untuk meminimalisir dampak keuangan, baik bagi korban atau keluarga.
Apa itu asuransi?
Asuransi merupakan perjanjian antara tertanggung (nasabah) dengan penanggung (perusahaan asuransi). Pihak perusahaan asuransi bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang setelah nasabah menyepakati pembayaran uang yang disebut premi.
Jadi bila Anda memiliki asuransi dan membayar premi secara lancar, Anda akan mendapatkan uang (santunan) sesuai yang tertulis dalam perjanjian, bila kejadian tak terduga tiba-tiba terjadi. Asuransi akan memberikan penggantian atas nilai ekonomis dari kerugian yang Anda alami.
Asuransi Bisa Mengurangi Beban Keuangan
Asuransi bukan untuk mendahului kehendak Tuhan atau mendoakan hal negatif, tapi sebagai antisipasi hal terburuk. Andai pelaku usaha yang meninggal di atas memiliki asuransi jiwa, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan uang dengan nilai tertentu. Uang ini minimal dapat digunakan untuk pengganti biaya pemakaman, modal usaha sementara, meneruskan biaya sekolah anak, dan sebagainya.
Atau jika ada pelaku usaha lain yang mengalami kecelakaan. Bila ia memiliki asuransi kecelakaan, setidaknya ia tidak perlu menghabiskan pendapatan atau modal usahanya untuk membiayai pengobatannya. Modal usaha dan pendapatan terjaga, dan biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Jika demikian, bukankah memiliki asuransi justru akan mengurangi beban keuangan? Jadi kenapa masih tidak berasuransi?
Sumber:
Daya Tumbuh Usaha
danu
21 October 2024
artikel yang sangat edukatif bagus banget terimakasih untuk penulis artikel ini
Balas
.0
Sudirman
21 October 2024
keren banget ini artikelnya bagus terima kasih untuk para ahli nya
Balas
.0
dini saida
21 October 2024
daya.id Indonesia ini sudah ada cukup lama lebih lama dalam membuat keputusan
Balas
.0
Fuad Rahmany
21 October 2024
dengan membaca artikel ini saya jadi lebih optimis di dalam kehidupan yang semakin baik
Balas
.0
Gibran duny
21 October 2024
terbaru dan sangat penting mudah dipahami menambah pengetahuan
Balas
.0