Dirilis

15 November 2021

Penulis

Astrid Melinda Surbakti

Mediterranean Diet (MedDiet) merupakan istilah umum yang didasarkan pada pola konsumsi makan masyarakat yang berasal dari Eropa, khususnya negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania. Diet ini menjadi menarik antara lain karena menurut sejarah, sekitar tahun 1950 angka harapan hidup masyarakat di wilayah ini merupakan yang tertinggi di dunia. Beberapa penelitian menemukan bahwa Mediterranean Diet dapat membantu mencegah terserang penyakit jantung dan stroke. Anda tertarik untuk memahami dan mencoba diet ini? Simak pembahasannya berikut ini.

Diet Tanpa Standar dan Sangat Bervariasi

Diet ini mengutamakan makanan berbasis masakan tradisional Yunani, Italia, dan negara-negara lain yang berbatasan dengan Laut Mediterania. Masakan-masakan tradisional ini disertai dengan rasa gabungan dan metode memasak wilayah tersebut.  Tidak ada standar dalam melakukan diet ini, karena terdapat setidaknya 16 negara yang berbatasan dengan laut Mediterania. Begitu juga dengan pola makannya, sangat bervariasi karena terdapat perbedaan etnis, agama, ekonomi, geografi, dan produksi pertanian. 

Walau begitu, terdapat karakteristik konsumsi tersendiri pada masyarakat yang tinggal di wilayah ini. Karakteristik konsumsi masyarakat tersebut adalah konsumsi yang tinggi akan minyak zaitun, buah, kacang-kacangan, sayuran dan sereal; cukup ikan, makanan laut, unggas dan susu; sesekali daging merah, daging olahan dan makanan manis (permen, gula-gula dan kue kering); serta konsumsi wine dengan intensitas sedang yang disertai dengan makanan. Berikut merupakan pedoman umum MedDiet:

Tabel 1. Pedoman Umum Mediterranean Diet (MedDiet)





Baca juga: Tips Mengecilkan Perut Secara Alami dengan Cepat dan Mudah


    

Manfaat Mediterranean Diet

Diet ini kaya akan vitamin, antioksidan, polifenol, phytochemicals dan asam lemak omega-3. Makanya, ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari Mediterranean Diet (MedDiet), antara lain:

1. Diet ini memiliki efek kardio-protektif dengan kandungan asam α-linolenat yang berperan dalam mencegah aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
2. Menurunkan mortalitas penyakit kardiovaskular dengan menurunkan marker oksidasi, inflamasi, dan disfungsi endotel.
3. Pada penderita diabetes mellitus, diet ini terbukti dapat menurunkan pengembangan komplikasi diabetes, terutama komplikasi kardiovaskular dengan meningkatkan aktivitas GLP-1 dalam sekresi insulin dan disfungsi endotel.
4. Memiliki efek positif terhadap kolesterol HDL, sistolik tekanan darah dan diastolik tekanan darah yang merupakan faktor risiko sindrom metabolik.
5. Menjaga berat badan karena diet ini kaya akan kandungan serat dan jenis lemak yang dikonsumsi merupakan lemak yang baik bagi kesehatan.
6. Pada orang berusia lanjut, dengan melakukan diet ini maka dapat menurunkan risiko mengembangkan kelemahan otot dan tanda-tanda kelemahan hingga sekitar 70%.
7. Menurunkan risiko penyakit Alzheimer atau demensia.
8. Menurunkan risiko penyakit Parkinson hingga 50% dikarenakan diet ini mengandung antioksidan dalam kadar tinggi yang dapat mencegah sel-sel melakukan proses perusakan yang disebut stres oksidatif.





9. Penurunan risiko gejala depresi atau depresi klinis. Hal ini merupakan dampak dari peningkatan kegiatan sosial dalam gaya hidup yang dianjurkan pada diet ini. Menjaga pertemanan dan interaksi sosial umum dapat menurunkan rasa kesepian sehingga berdampak positif terhadap kesehatan.
10. Dengan melakukan diet ini, ditemukan kadar marker inflamasi yang lebih rendah. Marker inflamasi berkaitan dengan penyakit kronis tertentu, seperti kadar marker inflamasi (interleukin 6 dan protein C-reaktif) yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes.
11. Menurunkan risiko penyakit kanker.

Baca juga: Zaman Now Masih Gempal? Batasi Lemak dengan TIKTOK!

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan ataupun topik lainnya seperti usaha ataupun karir? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan juga untuk mendaftar ke daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya secara gratis. Mari kunjungi daya.id sekarang juga!


 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS