Dirilis

25 Agustus 2021

Penulis

Aliah Abdullah

Beberapa orang masih beranggapan bahwa kolesterol adalah zat yang berbahaya bagi tubuh dan perlu dihindari, karena kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke. Nyatanya, tidak selamanya kolesterol akan menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi.

Kolesterol adalah zat yang yang berperan dalam memproduksi sejumlah hormon (seperti hormon testosteron, kortisol, dan estrogen), asam empedu dan juga memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk mencerna lemak dari makanan. Kolesterol dalam kadar yang normal berperan penting dalam membantu membangun sel-sel baru dan memperlancar proses pencernaan. 

Kolesterol merupakan zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati dan juga dapat ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging, telur dan susu. Banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat tentang makanan yang menyebabkan kolesterol. Agar tidak salah kaprah, sebaiknya Anda mengetahui informasi mana yang fakta dan mana yang mitos. Untuk menjawab hal tersebut, mari kita bahas beberapa pernyataan berikut: 

 

Seafood  Mengandung Kolesterol Tinggi,  Mitos atau fakta?


Menurut mitos, udang dan lobster adalah makanan laut atau seafood yang paling banyak disukai dan diakui mengandung kolesterol yang tinggi. Faktanya, cara paling aman untuk mengonsumsi udang dan lobster adalah diolah dengan cara direbus atau dikukus. Jika Anda penikmat seafood, maka sebaiknya Anda pilih jenis seafood seperti ikan salmon dan tuna, yang mengandung omega-3 tinggi. Kandungan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) untuk kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sehingga terhindar dari risiko stroke. Sama seperti udang dan lobster, ikan salmon dan tuna akan lebih baik jika diolah dengan cara direbus atau dikukus.

 

Efek Samping Kuning Telur Berbahaya,  Mitos atau fakta?

Mitosnya, telur diakui sebagai makanan dengan sumber protein yang tinggi, namun faktanya, kuning telur merupakan sumber protein yang mengandung kadar kolesterol tinggi. Kandungan kolesterol dalam 100 gram kuning telur adalah sekitar 1200 miligram atau setara dengan 400% lebih dari kandungan kolesterol yang dibutuhkan tubuh setiap hari.

Ahli gizi menyarankan untuk membatasi konsumsi telur terutama kuning telur, karena akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh secara drastis. Bagi pasien kolesterol, disarankan untuk mengkonsumsi telur paling banyak 3 (tiga) butir dalam seminggu.

Baca juga : 7 Makanan Berlemak Tinggi yang Baik untuk Kesehatan

 

Alpukat Mengandung Kolesterol,  Mitos atau fakta?


Mitosnya, alpukat dikenal sebagai adalah salah satu buah favorit yang kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin E, mineral, serat dan protein. Alpukat juga dikenal memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal. 
Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak tak jenuh di dalam alpukat dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL), menurunkan trigliserida darah, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Bila Anda ingin menurunkan kadar kolesterol, Anda cukup mengonsumsi alpukat dalam bentuk buah dan tidak ditambah dengan gula atau susu kental manis.

 

Kacang-Kacangan Berperan dalam Menurunkan Kolesterol,  Mitos atau fakta?

Mitosnya, kandungan fitosterol dalam kacang dapat menurunkan kolesterol dan menghalangi penyerapannya di usus. Sedangkan kandungan kalsium, kalium dan magnesium di dalam kacang, dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung.

Faktanya, jenis kacang-kacangan yang sangat baik bagi penderita kolesterol adalah almond dan kacang kenari. Kacang almond mengandung L-arginin, asam amino, zat yang membantu tubuh dalam memproduksi oksida nitrat yang dapat mengontrol tekanan darah. Kacang kenari juga ternyata mengandung asam lemak omega-3 yang bermanaaft bagi kesehatan jantung.

 

Daging Sapi Menurunkan Kolesterol,  Mitos atau fakta?

Mitosnya, jenis makanan lainnya yang mengandung kolesterol tinggi adalah daging sapi. Faktanya,  memang daging sapi memiliki kandungan kolesterol yang paling tinggi dibandingkan daging ayam maupun daging ikan, maka bagi pasien kolesterol sebaiknya batasi konsumsi daging sapi. Agar tidak menambah kadar kolesterol dalam tubuh, perlu diperhatikan cara memasak daging yang tepat, yaitu dengan cara dipanggang atau dibakar.

Baca juga: 7 Manfaat Kacang Almond dan Kandungan Nutrisinya


Nah dari penjelasan di atas, Anda mendapatkan gambaran mana informasi yang merupakan fakta dan mana yang merupakan mitos. Selain menu makanan, perubahan gaya hidup yang diimbangi dengan olahraga rutin akan membantu pasien menurunkan kolesterolnya. 

Jika Anda ingin menanyakan seputar masalah kesehatan lainnya, Anda dapat bertanya kepada dokter ahlinya melalui kolom Tanya Ahli di website daya.id. Pastikan Anda mendaftar daya.id terlebih dahulu agar Anda dapat mendapatkan berbagai informasi menarik di bidang kesehatan, usaha dan gaya hidup. Jangan ragu untuk akses ke daya.id sekarang juga!

 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS