Cara Efektif Promosi Produk Lewat WhatsApp dan Status WA

Berdasarkan data dari Worldpopulationreview.com, pada tahun 2024 jumlah pengguna WhatsApp di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Hampir 50% masyarakat Indonesia sudah menggunakan WhatsApp. Hal ini menjadi potensi yang menarik untuk Anda para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk memanfaatkan WhatsApp sebagai salah satu kanal promosi dalam srategi pemasaran Anda.

 

Tips Promosi Melalui WhatsApp

Berikut adalah tips tentang cara efektif untuk memulai mempromosikan produk Anda melalui WhatsApp.

 

1. Buat Akun WhatsApp Business yang Profesional

Langkah awal dalam menggunakan WhatsApp sebagai salah satu kanal promosi produk Anda adalah dengan membuat akun WhatsApp Business. WhatsApp Business berbeda dengan WhatsApp biasa yang umumnya digunakan. Dengan WhatsApp Business akan menungkinkan Anda bisa membuat katalog/keranjang produk melalui WhatsApp, label pelanggan, dan pesan otomatis. 

Berikut ini merupakan langkah-langkah membuat akun WhatsApp Business:

1. Unduh aplikasi dari Play Store atau App Store. Anda bisa menggunakan kata kunci “WhatsApp Business” saat melakukan pencarian.
2. Daftar menggunakan nomor handphone yang Anda miliki dan pastikan nomor tersebut bekum terdaftar sebagai pengguna WhatsApp.
3. Buat akun bisnis yang profesional dengan mengIsi profil bisnis Anda secara lengkap. Contoh: foto logo, nama bisnis Anda, deskripsi, alamat, katalog produk, dan link marketplace jika ada. Akun yang profesional akan memudahkan calon pelanggan mengenali dan menghubungi usaha Anda dengan lebih percaya diri.

2. Gunakan Fitur-Fitur Kunci di WhatsApp Business

Tiga hal yang paling membedakan antara WhatsApp biasa dan WhatsApp Business adalah katalog/keranjang produk, label, dan pesan otomatis. Berikut merupakan fungsi dari ketiganya:

 

a. Katalog & Keranjang 

Fitur ini akan memudahkan konsumen Anda melihat produk, deskripsi, harga, dan langsung memilih produk untuk dipesan.

 

b. Label Pelanggan

Fitur ini akan membantu Anda dalam mengelompokkan pelanggan (misalnya ‘baru’, ‘repeat order’) sehingga komunikasi lebih terarah.

 

c. Pesan otomatis

Fitur ini memungkinkan Anda membuat pesan otomatis seperti sapaan (greeting), pesan ketika Anda sedang tidak aktif (away messages), dan pesan cepat (quick replies) untuk mempercepat respons konsumen kapan pun mereka menghubungi.

 

3. Kelola Basis Data Kontak dengan Bijak

Setelah pelanggan Anda menghubungi melalui WhatsApp Business, lalu Anda bisa mengatur data pelanggan secara sistematis. Hal ini sangat penting agar Anda bisa mengelola database pelanggan Anda untuk membuat strategi pemasaran. Cara agar data pelanggan Anda menjadi database yang efektif adalah sebagai berikut:

1. Anda sebaiknya menyimpan kontak pelanggan di buku telepon WhatsApp Anda agar broadcast bisa menjangkau mereka.
2. Setelah itu, Anda bisa pantau jumlah kontak yang menyimpan nomor Anda, seberapa sering mereka berinteraksi, dan tingkat repeat order produk atau pembelian produk berikutnya.
3. Saat Anda menggunakan fitur Broadcast pesan ada baiknya gunakan secara bijak, misalnya maksimal dua kali sebulan. Hal ini agar pesan Anda tidak dianggap spam atau mengganggu pelanggan Anda.

4. Maksimalkan Promosi Lewat Status WA

Selain WhatsApp Business, fitur WhatsApp yang bisa Anda manfaatkan untuk kanal promosi adalah Whatspp story atau status WhatsApp. Berikut ini cara agar pemanfaatan status WhatsApp menjadi lebih efektif:

1. Sebaiknya Anda perbanyak kontak yang akan menjadi pelanggan potensial Anda.
2. Lalu, Anda bisa menggunakan status untuk memajang produk, testimoni singkat, atau di balik layar (behind-the-scenes) usaha Anda.
3. Ada baiknya Anda jangan terlalu sering update agar pelanggan tidak merasa terganggu atau merasa bosan.

5. Integrasikan WhatsApp dengan Semua Platform Penjualan

Cara efektif lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengintegrasikan atau menyambungkan WhatsApp Anda dengan semua platform penjualan Anda seperti sosial media. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:

1. Anda bisa pasang nomor WhatsApp Business di bio media sosial, website, atau platform jualan online Anda. Agar lebih praktis Anda bisa gunakan link klik ke WhatsApp (Click-to-WhatsApp).
2. Anda juga bisa menyertakan QR code pada kemasan produk, brosur, atau etalase untuk memudahkan pelanggan mengontak tanpa repot menyalin nomor WhatsApp Anda.

6. Siapkan Layanan Responsif dan Humanis

Hal yang kadang dilupakan oleh para pelaku bisnis adalah memberikan layanan yang responsif dan humanis. Padahal layanan yang cepat dan humanis sering menjadi faktor penentu keputusan beli. Berikut cara efektif untuk memberikan layanan yang responsif dan humanis melakui WhatsApp:

1. Mulailah dengan mengaktifkan autoresponder dan quick replies agar konsumen Anda mendapat jawaban instan. 
2. Saat membuat pesan otomatis dan berinteraksi dengan pelanggan, sebaiknya Anda menggunakan bahasa yang sopan, ramah, hangat, dan tetap informatif. Misalnya “Selamat datang di Toko Buku Jendela Dunia. Kami siap melayani Anda. Apa yang bisa Kami bantu? ” atau “Terima kasih telah menghubungi Toko Buku Jendela Dunia. Silahkan pilih buku favorit mu di katalog produk ya"
3. Agar pelanggan tetap merasa dilayani, Anda juga sebaiknya memastikan jam respons yang konsisten, misalnya jam kerja 08.00–17.00.

7. Evaluasi dan Optimalisasi Terus-Menerus

Cara terakhir yang tidak kalah penting adalah Anda perlu melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan WhatsApp dan secara terus menerus melakukan optimalisasi. Anda bisa melakukan beberapa strategi saat melakukan propmosi, lalu Anda lihat bagaimana pelanggan Anda meresponnya. Bandingkan satu strategi dengan strategi lainnya untuk mengtahui strategi yang paling efektif untuk bisnis Anda.

Itulah 7 cara efektif yang bisa Anda coba untuk memanfaatkan WhatsApp dan status WhatsApp sebagai salah satu strategi pemasaran. Anda bisa membaca tips pemasaran digital lainnya di website daya.id. Selain itu, Anda juga bisa konsultasi dengan ahli usaha di fitur Tanya Ahli. Caranya juga sangat mudah, hanya daftar dan login saja untuk mendapatkan semua layanan di website daya.id.