Bisnis waralaba kuliner tradisional yang dikelola kelompok usaha Warung Tegal (warteg) Kharisma Bahari berkembang sangat pesat. Anda bisa menemukan lebih dari 1.000 outlet di kawasan Jabodetabek. Jaringan waralaba warteg ini bahkan berhasil meraih kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp1 miliar. Pencapaian ini tidak lepas dari kecerdikan dalam menerapkan strategi positioning usaha yang tepat. Apa saja strategi mereka? Yuk, simak strategi positioning usaha mereka, siapa tahu bisa Anda terapkan ke usaha Anda.

 

Positioning Usaha Warteg Kharisma Bahari

Positioning usaha adalah upaya untuk mengomunikasikan nilai unik dari suatu produk atau usaha untuk menciptakan kesan yang kuat, sehingga mudah diingat atau dikenali oleh konsumen dibandingkan pesaing sejenis. Fokus utama dari positioning adalah menciptakan kesan yang kuat, sehingga produk atau usaha itu mendapat tempat khusus bahkan melekat erat dalam benak konsumen.

Warteg Kharisma Bahari bisa menjadi salah satu contoh usaha yang berhasil menerapkan strategi positioning. Di tengah menjamurnya waralaba usaha kuliner dari dalam dan luar negeri, warteg yang didirikan oleh Sayudi, seorang pedagang asongan tamatan SD kelahiran tahun 1973, berhasil meraih kepercayaan pelanggan dan mampu dikembangkan dengan sistem franchise. Didirikan pada tahun 1996, warteg Kharisma Bahari milik Suyudi kini telah memiliki lebih dari 1.000 outlet di Jabodetabek.

Ada beberapa jenis positioning usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah positioning berdasarkan harga, kualitas produk, layanan kepada konsumen atau cara pemasaran. Warteg Kharisma Bahari memadukan beberapa pendekatan ini dalam membesarkan usaha kulinernya.

Berikut adalah strategi positioning usaha dari warteg Bahari yang bisa Anda pelajari.


 

1.     Positioning Produk (Product Positioning)

Strategi untuk menempatkan produk agar selalu diingat oleh konsumen. Biasanya pelaku usaha yang menerapkan positioning ini akan berusaha menekankan product value kepada konsumen agar minat konsumen terhadap produk terus meningkat. Jaringan waralaba Kharisma Bahari mengusung kemitraan usaha kuliner makanan khas Indonesia yang dikelola secara modern dengan sistem franchise sebagai product value mereka. 

Warung tegal merupakan rumah makan yang sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dikenal sebagai rumah makan yang menyajikan berbagai jenis masakan rumahan yang sederhana dan akrab dengan lidah warga serta harga yang terjangkau. 

Melalui paket kemitraannya, Kharisma Bahari menawarkan peluang kerjasama usaha warteg dengan sistem bagi hasil yang mudah dan terjangkau. Sehingga pemilik modal tidak perlu repot memikirkan persiapan dan pengelolaan usaha wartegnya. Dengan nama brand yang sudah dikenal luas, pemasaran menjadi lebih mudah.

Warteg Kharisma Bahari juga memilih memfokuskan usahanya waralabanya di kawasan Jabodetabek melalui slogan ”Siap me-warteg-kan Jabodetabek. Kawasan ini dikenal padat pemukiman penduduk dan ramai dengan kawasan usaha sehingga potensi konsumen yang memerlukan menu lauk pauk matang seperti yang ditawarkan warteg sangat tinggi. 


 

2.    Positioning Merek (Brand Positioning)

Positioning merek adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk membuat produk menjadi lebih akrab dalam ingatan konsumen. Upaya yang dilakukan biasanya dengan menghadirkan kesan positif dan unik pada produk, baik dengan menonjolkan layanan, kualitas dan keaslian produk maupun harga dan kenyamanan produk. 

Warteg Kharisma Bahari sejak awal berusaha mengubah citra warteg yang dikenal sebagai rumah makan kalangan menengah ke bawah yang kumuh dan kotor menjadi rumah makan yang rapi, bersih dan disukai berbagai kalangan. 

Jaringan warteg Kharisma Bahari memprioritaskan kebersihan dan bahkan mengklaim sebagai pencetus warteg bersih pertama di Indonesia. Kata Bahari mengacu kepada slogan dari Kota Tegal yakni bersih, aman, sehat, dan rapi. 

Pelanggan yang datang akan mendapati suasana khas warteg yakni bangku panjang dari kayu dengan meja yang menyatu dengan lemari dari kaca tempat meletakan berbagai sajian makanan yang tertata rapi. Suasana warteg pun rapi, resik dan terang. 

Untuk keamanan, warteg Kharisma Bahari juga memasang kamera pengawas (CCTV). Dan untuk kenyamanan, pelanggan juga bisa membayar secara non tunai atau memesan via aplikasi.  Dengan tampilan khas fisik warteg yang didominasi warna hijau dan merah, outlet warteg Kharisma Bahari semakin mudah dikenal dan diingat konsumennya.

 

3. Positioning Pasar (Market Positioning)

Positioning pasar ini lebih berfokus pada kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produknya yang serupa dengan milik kompetitor. Positioning ini berfungsi untuk meningkatkan angka penjualan produk, dan membantu menentukan target market yang jelas. Selain itu juga dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan pelanggan.

Warteg Kharisma Bahari berupaya menjangkau berbagai kalangan dalam menawarkan kerjasama waralaba wartegnya dengan menawarkan paket kerjasama gerai outlet yang dapat disesuaikan dengan kemampuan mitra baik dari segi permodalan maupun pengalaman berusaha kuliner. 

Ada 4 jenis paket kemitraan yang ditawarkan waralaba warteg Kharisma Bahari, yakni paket warteg Kharisma Bahari yang ditujukan bagi pemilik modal menengah, sedangkan untuk paket modal kemitraan yang lebih minimal bisa memilih warteg Mamoka Bahari, sementara bagi calon mitra yang belum berpengalaman dan memiliki modal terbatas bisa memilih paket warteg Subsidi Bahari dan warteg Selaras Bahari.

Demikian 3 strategi posisioning usaha waralaba warteg Kharisma Bahari yang dapat menjadi inspirasi bagi usaha Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.