Dirilis

09 Desember 2022

Penulis

Muhammad Elham Al Haq

Branding adalah salah satu hal yang perlu Anda pelajari sebagai pelaku usaha. Kenapa? Karena branding bisa membantu membedakan atau memperkuat posisi bisnis Anda dibandingkan dengan perusahaan lain. 

Baca Juga: Pengertian Brand dan Strategi Branding Produk yang Benar

Dan jika membahas tentang branding, agaknya Anda juga perlu mempelajari tentang tipografi. Tipografi memainkan peran sangat penting dalam memperkuat branding, menciptakan daya tarik dalam produk, dan menekankan pesan utama dalam bisnis Anda.

 

Apa itu Tipografi?

Tipografi adalah sebuah teknik seni mengatur huruf dan teks dalam suatu ruang yang tersedia. Dapat dikatakan bahwa tipografi lebih dari sekedar desain huruf dan karakter, melainkan juga susunan huruf dan karakter itu sendiri. Hal ini mengacu pada pemilihan ukuran titik, panjang garis, spasi baik pada satu kalimat atau keseluruhan kalimat. 

Mengapa tipografi Penting? Karena terkadang penentuan jenis font, ukuran, dan gaya kalimat dapat menjadi hal penting dalam penyampaian sebuah pesan. 

 

Perbedaan Tipografi dengan Font

Tipografi berbeda dengan font. Keduanya dapat diibaratkan seperti lagu dan mp3. Ketika Anda menikmati suatu lagu tertentu, Anda akan mengatakan “Saya menyukai lagu ini!” Anda tidak akan mengatakan “Saya menyukai mp3 ini!” 

Hal ini terjadi karena lagu merupakan sebuah karya seni, sedangkan mp3 hanyalah sebuah format. 

Hal seperti itu juga berlaku pada tipografi. Anda harus menggunakan kata tipografi ketika mendeskripsikan sebuah seni tulisan. Ini merupakan sebuah istilah desain yang lebih abstrak untuk mendeskripsikan sebuah bentuk karya tertentu. 

Jika Anda ingin menggambarkannya secara fisik maka ini dapat disebut sebagai font

 

Anatomi dari Jenis Huruf

Sebetulnya Anda tidak perlu menguasai terlalu dalam tentang tipografi—kecuali jika Anda memang mau sungguh mempelajarinya. Yang penting, Anda mengetahui dasar-dasar tipografi, sehingga Anda bisa menyampaikan apa keinginan Anda kepada desainer yang lebih ahli.

Salah satu yang perlu Anda pelajari adalah anatomi dari jenis huruf. 

Jadi, setiap bagian dari kalimat memiliki keunikan dan fungsi tersendiri. Seperti kerangka pada tubuh manusia. 

Untuk membantu Anda memahami lebih lanjut, di bawah ini Anda akan melihat beberapa diagram yang menjelaskan susunan huruf secara individu, bagaimana satu elemen berinteraksi dengan elemen lain, dan bagaimana penempatan pada garis.

Kita ambil contoh menggunakan kata “Faulty” di bawah ini, seperti dikutip dari Hubspot.com:

Berikut keterangannya:

  • Baseline: Garis penempatan setiap kata.
  • Cap height: Jarak antara baseline hingga titik puncak karakter kapital berada.
  • X-height: Garis diantara baseline dan cap height, biasanya digunakan untuk titik ukur kata lowercase.
  • Bowl: Lekukan dari sebuah karakter yang berbentuk menyerupai lingkaran seperti pada huruf ‘a’, ‘d’, ‘o’, ‘D’, dan ‘B’.
  • Serif: Projeksi kecil pada bagian belakang karakter yang berbentuk stroke pada jenis tipografi tertentu.
  • Descender: Bagian terpanjang dari sebuah karakter yang melebihi garis baseline.

Lalu, bandingkan dengan kata “flash” berikut ini:

Berikut keterangannya:

  • Ligature: Garis yang menghubungkan huruf-huruf yang berdekatan.
  • Stem: Titik dasar dari sebuah karakter.
  • Spine: Bagian lekukan pada karakter ‘s’ dan hanya pada karakter ‘s’.
  • Ascender: Bagian garis dari sebuah karakter yang tingginya melebihi dari tinggi karakter pada umumnya.

Kita bandingkan juga dengan kata “Beef” berikut ini:
 
Berikut keterangannya:

  • Cross bar: Garis yang berada di dalam karakter dan menghubungkan dua sisi dari satu karakter.
  • Counter: Bagian kosong pada bagian dalam karakter seperti ‘B’, ‘O’, atau ‘A’.
  • Finial: Garis akhir dari karakter yang berbentuk meruncing.
  • Terminal: Bagian lekukan yang berada pada bagian atas karakter ‘f’ atai pada bagian bawah karakter ‘j’.


Nah, itulah anatomi dari huruf.

 

Modifikasi dalam Spasi

Spasi juga merupakan hal yang perlu Anda pelajari dalam tipografi. Berikut ini istilah yang berhubungan dengan spasi, masih dikutip dari Hubspot.com.

 

1.    Kerning

Kerning merupakan modifikasi jarak spasi antara dua kata seperti pada gambar berikut:

Kata di atas menggunakan Franklin Gothic Medium untuk melihatkan jarak natural antara dua huruf ‘T’. Terlihat bahwa pada tulisan kiri huruf gabungan dua huruf ‘T’ bergabung menjadi satu karena tidak ada jarak diantaranya, sedangkan pada tulisan di bagian kanan ditambahkan kerning yang membuat dua huruf ‘T’ yang tadinya bersinggungan menjadi memiliki jarak spasi diantara keduanya.

 

2.    Tracking

Mirip dengan kerning, tracking merupakan modifikasi jarak antara karakter. Akan tetapi perbedaannya adalah tracking memodifikasi jarak setiap karakter pada suatu kata dan bukan hanya jarak dari dua buah karakter. Berikut perbedaanya:

Terlihat pada gambar di atas bahwa kata ‘BATTLE’ pada bagian kiri tidak memiliki jarak antar karakternyaa sehingga karakter ‘T’ saling bersinggungan, akan tetapi pada kalimat di kanan yang memiliki tracking terlihat bahwa karakter ‘T’ yang tadinya bersinggungan menjadi memiliki jarak diantaranya dan begitu juga dengan karakter lainnya.

 

3.    Leading

Leading merupakan jarak antar baseline. Seperti pada gambar berikut:
 
Pada gambar terlihat pada kalimat kiri menggunakan 12pt leading sedangkan pada kalimat kanan menggunakan 30pt leading. Perbedaan terlihat ketika pada kalimat kiri jarak antar baseline kecil sehingga membuat kalimat menjadi terkesan sempit, namun ketika leading diperbesar maka terlihat pada kalimat kanan bahwa terdapat spase yang cukup besar untuk setiap baseline.

 

4.    Hierarchy

Berikutnya adalah kata-kata tertentu yang lebih menonjol dibandingkan dengan lainnya. Hal ini disebut dengan Hierarchy.  Anda dapat menggunakan berbagai macam ketebalan (bold, regular, light),  gaya (italic), dan ukuran untuk menciptakan kesan pada teks Anda. Ini tidak hanya membantu alur baca yang baik tetapi juga membuat pembaca melihat poin apa yang ingin ditunjukkan oleh penulis. 

Berikut contoh hierarchy:

Biasanya Anda akan menonjolkan judul, sehingga ukuran judul tersebut dibuat lebih besar dan lebih tebal dibandingkan dengan yang lain. Kemudian dilanjutkan dengan judul setiap section atau bab. Kemudian untuk quote digunakan style italic dan bold untuk menonjolkannya.

Nah, bagaimana? Tipografi dasar cukup mudah dimengertikan? Dengan mengetahui tipografi dasar ini, Anda dapat kalian dapat lebih mudah mengetahui dan menggunakan seni tipografi pada bisnis Anda. 

Apabila Anda ingin mengetahui tips-tips lainnya, Anda dapat mendaftar di halaman registrasi Daya.id. Anda juga bisa berkonsultasi dengan digital marketing expert untuk tips tentang mengembangkan brand secara online.

Sumber:

Berbagai sumber. Foto : hubspot.com

Penilaian :

4.8

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Serise Yan Royaperdana

19 Mei 2023

👍

Balas

. 0

Agus Sudarmanto

26 Januari 2023

Ok

Balas

. 0

putra astaman

26 Januari 2023

Ok

Balas

. 0

Aditya Rosma Septa Murti

20 Januari 2023

👍

Balas

. 0

Achmad Fauzan Alfansuri

16 Januari 2023

inspiratif

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Nur Anasta Rahmat

Digital Marketing Expert

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS