Informasi Artikel

Penulis Artikel

Lavenia Zaskya

Istilah starling kemungkinan sudah tidak asing, terutama bagi penikmat kopi di jalanan area Jabodetabek. Starling merupakan pelesetan dan starbucks keliling, biasanya merujuk kepada penjual kopi sachet yang berkeliling menggunakan sepeda. Selain starling versi tradisional, belakangan ada juga penjual ragam minuman yang berkeliling menggunakan gerobak kayuh modern.  

Starling mampu menunjukkan model bisnis yang adaptif, efektif, dan fleksibel di tengah perkembangan pola hidup konsumen yang modern. Dengan konsepnya ‘menjemput bola’, fleksibilitas starling mampu menjangkau pelanggan secara langsung di berbagai tempat.  


 

Starling, Bukan Hanya Kopi Keliling 

Sebenarnya konsep starling telah lama ada, sekitar awal tahun 2000-an. Tetapi yang membuatnya kembali menarik perhatian karena strategi adaptifnya terhadap pola hidup konsumen yang modern.  

Bahkan ada yang mengadaptasi konsep starling dengan menjual makanan nasi padang dengan sebutan ‘Dang Makanan Padang’. Seperti starling, sang penjual nasi padang juga memilih lokasi yang ramai aktivitas seperti kawasan perkantoran untuk menjajakan dagangannya. Adaptasi ini membuktikan bahwa suatu inovasi dapat diaplikasikan sesuai dengan permintaan pasar.  


 

Mengapa Starling Begitu Diminati? 

Jika kita lihat bersama, starling kini selalu berada di tempat dengan mobilitas tinggi. Pola hidup konsumen modern sangat efisien terhadap waktu, sehingga di sinilah starling mengambil peluang. Starling ‘menjemput bola’ dengan berpindah dari satu titik keramaian ke titik lain, menghadirkan kopi yang berkualitas tanpa perlu antre yang memakan waktu lama. 

Selain itu, starling memanfaatkan komunikasi dan pemasaran digital yang sangat cocok dengan pola hidup konsumen modern. Banyak starling memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp Story untuk memberi tahu lokasi mereka secara real time. Selain itu, komunikasi yang efektif seperti koneksi personal berbentuk sapaan ramah dan mengingat pesanan favorit, membuat pelanggan akan kembali membeli dengan pengalaman positif yang diperolehnya.  


 

Strategi Starling Untuk UMKM 

Di tengah penurunan daya beli konsumen, Anda pasti mulai berpikir untuk mempertahankan bisnis sekaligus ingin mengembangkan bisnis. Tidak perlu menciptakan starling, beberapa strategi starling dapat diterapkan untuk bisnis Anda. Berikut adalah beberapa strateginya: 

  • Fleksibilitas dan mobilitas. Keunggulan utama starling adalah kemampuan untuk berpindah-pindah lokasi, sehingga Anda dapat menerapkan melalui partisipasi pada bazaar, pameran produk, atau membangun pop-up store di berbagai lokasi yang terlihat strategis.  

  • Digitalisasi. Media sosial menjadi alat pemasaran dan komunikasi utama dari starling. Anda dapat menggunakan media sosial seperti Instagram dan Tiktok untuk memperkenalkan produk atau layanan Anda serta mengunggah konten seperti testimoni dan berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui berbagai fitur di media sosial. 

Baca Juga: Memanfaatkan Social Media Analytics untuk Menentukan Strategi Digital Marketing 

  • Terus berinovasi. Walaupun starling menjual produk sederhana seperti kopi, tetapi starling kerap sekali berinovasi, seperti hadirnya varian baru, tambahan unik, atau improvisasi terhadap kemasan yang semakin menarik. Inovasi ini bertujuan untuk menjaga pelanggan agar tetap tertarik dan penasaran. Oleh karena itu, bisnis Anda dapat mencoba inovasi mulai dari skala kecil terhadap produk atau layanan.  

  • Memanfaatkan komunikasi. Tidak hanya menjual, starling juga membangun hubungan dengan pelanggan setianya. Pelanggan akan merasa terhubung jika penjual ramah dan konsisten terhadap produk atau layanannya. Sehingga, Anda dapat melakukan hal yang serupa dengan memberikan pelayanan personal seperti program loyalitas, hingga membuat grup komunitas untuk pelanggan Anda. Anda juga dapat memanfaatkan pesan instan seperti WhatsApp Business untuk mempermudah pemesanan, mempercepat layanan pelanggan, sekaligus membangun koneksi personal terhadap pelanggan Anda. Dengan konsistensi dan interaksi yang baik, bisnis Anda dapat membangun audiens yang loyal.  

  • Berikan nilai tambah: kualitas dan autentisitas. Penjual starling dikenal secara personal terhadap pelanggan tetapnya. Oleh karena itu, Anda dapat memberikan nilai tambah terhadap bisnis Anda melalui sentuhan personal seperti sapaan ramah hingga pesanan favorit pelanggan. kemudian, pastikan produk atau layanan Anda memiliki cerita atau nilai autentik yang dapat dibagikan. Dapat berupa bahan baku pilihan, proses pembuatan yang teliti, atau kisah di balik bisnis Anda. Sentuhan nilai tambah ini akan membuat bisnis Anda lebih diingat oleh pelanggan Anda.  

Baca Juga: Strategi Branding yang Praktis untuk Pengusaha UMKM 

Melalui kesuksesan strategi starling, inovasi dan pengembangan bisnis tidak harus dengan langkah yang besar dan modal yang tinggi. Dengan kreativitas, kemampuan beradaptasi, dan pemanfaatan teknologi, UMKM memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan berhasil memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 

Memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait strategi inovasi produk atau layanan bisnis Anda? Dapatkan konsultasi gratis kepada ahli bisnis melalui fitur Tanya Ahli. Segera Daftar akun di Daya.id dan akses informasi selengkapnya secara gratis! 

Sumber:

Berbagai Sumber

Penilaian :

5.0

9 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Mengembangkan Usaha

Ini Hambatan dan Solusi Perdagangan Internasional, untuk Pemula

26 Maret 2022

5.0
Mengembangkan Usaha

Simak 6 Cara Berbisnis yang Efektif di sini, Apa Saja?

25 November 2021

5.0
Mengembangkan Usaha

Prediksi Usaha Travel dan Jasa Pengiriman di 2018

13 Maret 2018

4.6
Mengembangkan Usaha

Program CSR Mendukung Keberlanjutan Bisnis

31 Maret 2022

Berikan Pendapat Anda

Bella Saputri

21 November 2025

Starling, Bukan Hanya Kopi Keliling Sebenarnya konsep starling telah lama ada, sekitar awal tahun 2000-an

Balas

. 0

Moch Fauzi Abdul Rohman

21 November 2025

Artikel ini insightful banget! Kita sering lihat Starling di jalan, tapi jarang yang benar-benar memahami strategi bisnis di baliknya. Mobilitas tinggi, modal relatif rendah, dan adaptasi lewat teknologi menjadikan model ini contoh nyata bagaimana UMKM bisa naik kelas tanpa harus punya toko besar. Saya suka bagaimana artikel ini mengangkat sisi inovasi dari pedagang kopi keliling—mulai dari sistem pemesanan, kedekatan dengan pelanggan, sampai efisiensi operasional. Kalau ke depannya bisa ditambah data finansial, tantangan lapangan, dan kisah pedagang Starling langsung, artikelnya akan makin kuat dan aplikatif untuk para pelaku usaha. Overall, ini tulisan yang membuka mata bahwa kreativitas dan ketekunan tetap jadi kunci dalam membangun bisnis kuliner yang bertahan. Keren!

Balas

. 0

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS