Setiap tim pasti pernah mengalami fase menurun. Salah satu tanda paling terlihat adalah karyawan yang mulai demotivasi bekerja asal-asalan, enggan terlibat aktif, atau bahkan menarik diri dari tim. Kalau dibiarkan, bukan cuma performa tim yang terganggu, tapi juga bisa menular ke rekan lainnya. Ibarat api kecil yang tak segera dipadamkan, bisa jadi kebakaran besar.
Tapi jangan buru-buru menilai atau menghakimi. Karyawan yang kehilangan motivasi bukan berarti mereka malas atau tidak kompeten. Bisa jadi ada penyebab yang lebih dalam, dan butuh pendekatan yang lebih empatik.
![]()
Cara Menghadapi Karyawan yang Kehilangan Semagat Kerja
Yuk, kita bahas cara menghadapi karyawan yang kehilangan semangat kerja dengan cara yang lebih membumi, manusiawi, dan tetap produktif!
1. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Langkah pertama adalah mendengar, bukan menilai. Sering kali karyawan demotivasi karena merasa tidak didengar, tidak dihargai, atau sedang menghadapi tantangan pribadi yang tak mereka ceritakan.
Coba ajak ngobrol secara informal. Bukan interogasi, tapi percakapan ringan, misalnya saat coffee break:
“Aku perhatikan akhir-akhir ini kamu terlihat lelah ya. Gimana kabarnya? Ada yang bisa aku bantu?”
Pertanyaan sederhana seperti ini bisa membuka ruang aman untuk mereka bercerita.
2. Gali Akar Masalahnya
Demotivasi bisa muncul dari berbagai penyebab, misalnya:
- Beban kerja yang tidak seimbang
- Konflik dengan rekan atau atasan
- Ketidakjelasan arah karier
- Kurangnya penghargaan atas kerja keras
- Masalah pribadi seperti keluarga, keuangan, atau kesehatan mental
Setelah Anda mendengar ceritanya, cobalah identifikasi apakah penyebabnya berasal dari dalam pekerjaan atau faktor eksternal. Dengan memahami akar masalah, Anda bisa menawarkan solusi yang lebih tepat sasaran.
3. Bangun Koneksi, Bukan Sekadar Koreksi
Pemimpin yang hanya hadir saat ada masalah biasanya sulit membangun kepercayaan. Coba ubah pendekatan: jadilah pemimpin yang hadir secara konsisten, bukan hanya saat deadline atau rapat besar.
Tunjukkan bahwa Anda peduli bukan hanya soal target, tapi juga tentang manusia di balik pekerjaan itu sendiri. Kadang, kalimat sederhana seperti “Kerja kamu kemarin membantu banget, terima kasih ya,” punya efek jauh lebih besar daripada motivasi-motivasi ala seminar.
4. Berikan Tantangan yang Bermakna
Ada karyawan yang kehilangan semangat bukan karena terlalu banyak kerja, tapi justru karena terlalu sedikit tantangan. Mereka merasa kerjaannya monoton, tidak berkembang, dan tidak ada yang bisa dibanggakan.
Kalau Anda melihat ini, coba beri mereka ruang untuk terlibat di proyek yang lebih strategis, atau beri tantangan kecil yang memantik semangat:
“Kita lagi butuh ide kreatif buat campaign ini, kamu tertarik bantu?”
Memberi kesempatan untuk berkontribusi bisa menjadi pemantik motivasi alami.
5. Evaluasi Gaya Kepemimpinan Tim
Kadang, demotivasi muncul bukan dari karyawan, tapi dari lingkungan kerja atau gaya kepemimpinan yang terlalu menekan.
- Apakah tim terlalu banyak kontrol, tapi minim apresiasi?
- Apakah komunikasi lebih sering berupa teguran daripada pujian?
- Apakah budaya kerja terlalu formal dan kaku?
Jangan ragu untuk melakukan self-check sebagai pemimpin. Lingkungan kerja yang suportif sangat menentukan semangat kerja tim.

6. Tawarkan Waktu Rehat atau Fleksibilitas
Jika penyebab demotivasi berkaitan dengan kelelahan fisik atau mental, beri ruang untuk istirahat.
- Tawarkan cuti tambahan
- Izinkan kerja dari rumah beberapa hari
- Kurangi target sementara waktu
Percayalah, memberi karyawan waktu untuk bernapas bukan berarti membiarkan kemalasan, tapi bentuk kepedulian yang bisa meningkatkan loyalitas mereka dalam jangka panjang.
7. Bangun Budaya Apresiasi
Motivasi tidak selalu datang dari bonus atau promosi. Kadang, pengakuan dan apresiasi sederhana jauh lebih bermakna.
Coba biasakan untuk:
- Memberi ucapan terima kasih secara langsung
- Menyebutkan kontribusi mereka di forum tim
- Memberikan kesempatan tampil atau memimpin diskusi kecil
Hal-hal kecil ini bisa jadi “bensin” untuk semangat kerja mereka.
8. Jika Perlu, Libatkan Profesional
Kalau demotivasi sudah berkepanjangan dan mengganggu performa tim, Anda bisa pertimbangkan mengajak HR atau konselor profesional untuk membantu.
Beberapa perusahaan sudah menyediakan layanan employee assistance program (EAP) yang bisa dimanfaatkan untuk membantu karyawan secara personal dan profesional.
Menghadapi karyawan yang kehilangan semangat kerja memang tidak mudah. Tapi dengan pendekatan yang tepat mendengarkan, memahami, dan memberdayakan kita bisa mengubah situasi menjadi peluang untuk tumbuh bersama.
Ingat, karyawan yang tadinya demotivasi bukan berarti tidak loyal. Justru, jika mereka merasa dipahami dan didukung, mereka bisa menjadi aset paling solid dalam tim.
Kuncinya ada di kepedulian, komunikasi yang terbuka, dan kepemimpinan yang membangun koneksi, bukan sekadar koreksi.
Nah, itulah hal-hal yang dapat Anda ketahui mengenai tips menghadapi Karyawan yang Demotivasi. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai usaha dan keuangan, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
St Nurliah
25 October 2025
Terima kasih tipsnya klu punya karyawan nih bisa treat them like A humanity too semoga banyak karyawan yang sejahtera dan bos kaya raya amin
Balas
.0