“Kalau kita tahu arah angin, kita bisa atur layar supaya kapal kita tetap melaju. Kalau tidak tahu, kita bisa tersesat atau tenggelam.” Pernyataan seorang nahkoda ini rasanya relevan untuk Anda para pengusaha UMKM yang sebentar lagi akan menyongsong tahun 2026.
Agar naik kelas, Anda perlu membiasakan diri peka terhadap informasi tren atau prediksi ekonomi, peluang bisnis di masa depan dari berbagai sumber, termasuk daya.id? Mengapa?
1. Menghindari Risiko dan Kerugian
Misalnya saja, jika diprediksi akan ada kenaikan suku bunga bank, maka pengusaha UMKM disarankan untuk menunda mengambil pinjaman atau mencari alternatif pembiayaan. Dengan memahami arah ekonomi, pengusaha UMKM bisa mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan terjadi seperti kenaikan harga bahan baku, penurunan daya beli, atau perubahan regulasi,
2. Menangkap Peluang Lebih Cepat
Misalnya jika tren menunjukkan adanya peningkatan minat pada produk ramah lingkungan, maka pengusaha UMKM perlu mulai untuk mengambil peluang bisnis tersebut dan mengembangkan produk berlabel “eco-friendly”. Produk eco-friendly adalah produk yang ramah lingkungan, artinya dibuat dengan cara yang tidak merusak alam, menggunakan bahan yang alami, bisa didaur ulang, atau tidak beracun, dan proses produksinya hemat energi dan air, serta minim limbah. Tujuannya adalah menjaga bumi tetap sehat dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tren dapat menunjukkan kepada kita, apa yang sedang dan akan dibutuhkan pasar. Misal tren SDM tentang kerja fleksibel, digital skill, dan kesejahteraan karyawan bisa menjadi acuan untuk menarik dan mempertahankan talenta. Bisa jadi kita tidak perlu meminta seluruh karyawan seluruhnya bekerja di satu tempat, dalam satu minggu penuh, namun adanya kebijakan WFH (Work From Home – bekerja dari rumah), WFO (Work From Office – bekerja dari kantor), dan WFA (Work From Anywhere – bekerja dari mana saja) dapat mengefisienkan biaya Operasional usaha.
3. Membuat Perencanaan Bisnis yang Lebih Akurat
Prediksi ekonomi dan peluang bisnis akan dapat membantu menyusun anggaran, target penjualan, dan strategi pemasaran yang realistis. Sehingga para pengusaha UMKM bisa menyesuaikan kapasitas produksi, stok, dan tenaga kerja sesuai proyeksi permintaan dan prediksi ekonomi tersebut.
Prediksi Tren Peluang Bisnis 2026
Nah, berikut ini beberapa prediksi yang akan terjadi 2026, Namanya prediksi, maka adalah sebuah kemungkinan yang bisa terjadi, bisa saja tidak.
1. Prediksi Suku Bunga Kredit Usaha 2026
a. Sinyal Penurunan BI Rate
Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan (BI Rate) berpotensi diturunkan pada tahun 2026. Hal ini didasarkan pada inflasi yang terkendali di kisaran 2,5% ± 1%.. Nilai tukar Rupiah yang stabil dan dorongan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
b. Proyeksi BI Rate
BI Rate saat ini berada di 4,75% dan diperkirakan bisa turun ke 3,75% pada tahun 2026. Penurunan ini akan berdampak pada biaya pinjaman yang lebih murah bagi pengusaha UMKM.
c. Pertumbuhan Kredit
BI memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat ke 9–12% pada 2026. Artinya, bank akan lebih aktif menyalurkan pinjaman, termasuk ke sektor UMKM.
Apa artinya prediksi situasi tersebut? Apabila prediksi tersebut benar maka akan ada beberapa peluang binsis dan tantangan bagi pegusaha UMKM.
Peluang Bisnis bagi Strategi Pengembangan UMKM
Dengan biaya pinjaman lebih rendah, bunga kredit bisa turun, akan membuat cicilan lebih ringan. Akses pembiayaan lebih luas, bank dan fintech lebih aktif menyalurkan kredit. Pertumbuhan kredit yang meningkat akan memunculkan dorongan konsumsi dan investasi. Daya beli masyarakat meningkat, peluang penjualan UMKM ikut naik.
Dengan demikian, bagi Anda yang ingin meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan jaringan pemasaran, meningkatkan omset, silakan manfaatkan kredit semaksimal mungkin di tahun 2026.
![]()
Tantangan bagi pengusaha UMKM
Prediksi di atas tentunya juga memunculkan tantangan bagi pengusaha UMKM, yaitu persaingan akses kredit. Tentu UMKM dengan profil risiko rendah dan laporan keuangan rapi akan lebih mudah dapat pinjaman.
Di sisi lain, transmisi akan lambat ke UMKM. Meski BI Rate turun, belum tentu langsung terasa di bunga kredit UMKM karena faktor risiko dan birokrasi. Bayangkan BI Rate seperti kran air. Saat kran dibuka lebih besar (BI Rate turun), air seharusnya mengalir lebih deras ke semua saluran (termasuk kredit UMKM). Tapi kenyataannya: Air (bunga kredit murah) tidak langsung sampai ke UMKM. Ada hambatan di pipa seperti penilaian risiko, proses birokrasi, dan kebijakan bank.
Kenapa Bisa Lambat? Ada beberapa faktor yang memicunya
- Faktor Risiko. Umumnya bank masih menilai UMKM sebagai usaha berisiko tinggi karena, biasanya tidak punya laporan keuangan rapi. Tidak punya jaminan atau agunan. Usaha belum stabil atau skala kecil. Akibatnya, meski BI Rate turun, bank tetap menetapkan bunga kredit UMKM lebih tinggi untuk menutupi risiko.
- Birokrasi dan Proses Internal Bank. Penyesuaian bunga kredit butuh waktu karena harus melalui rapat internal bank. Bank perlu merevisi produk kredit dan sistem. Ada bisa jadi ada mekanise Prioritas, yang membuat ke segmen usaha besar yang dianggap lebih aman.
- Keterbatasan Akses UMKM. Banyak UMKM belum terhubung ke sistem perbankan formal. Tidak semua UMKM tahu atau bisa mengakses program kredit murah dari pemerintah atau bank.
2. Prediksi Tren Bisnis 2026 di Sektor Ritel, Manufaktur, dan Jasa.
Tren bisnis 2026 pada dasarnya condong ke arah pentingnya inovasi, digitalisasi, dan keberlanjutan. Dukungan pemerintah, Adopsi teknologi mutakhir seperti AI, perubahan perilaku konsumen, menjadi faktor utama yang membentuk peta persaingan. Nah, bagaimana wujudnya di masing-masing sektor dan peluang bisnis apa yang bisa diambil?
a. Ritel
- Produk niche dan lokal premium akan diminati: skincare herbal, makanan sehat, fashion muslim, dan kerajinan tangan.
- E-commerce dan dropshipping tetap tumbuh, terutama yang mengusung keberlanjutan dan cerita lokal.
b. Manufaktur
- Fokus pada efisiensi dan teknologi: otomatisasi, digitalisasi produksi, dan pengurangan biaya logistik.
- Sektor seperti elektronik, logam, dan makanan-minuman menunjukkan pertumbuhan stabil.
c. Jasa
- Jasa digital dan kreatif seperti content creator, konsultan AI, dan kursus online berbasis keterampilan sangat menjanjikan.
- Jasa kesehatan dan wellness juga tumbuh, termasuk layanan mental health dan kebugaran.
![]()
Strategi Pengembangan UMKM 2026
Lalu dengan prediksi di atas, strategi pengembangan UMKM yang diperlukan oleh pengusaha menghadapi 2026 antara lain sebagai berikut:
1. Keuangan
- Perbaikilah profil manajemen usaha Anda, dengan membuat laporan keuangan minimal laporan arus kas, laporan laba rugi dan neraca, lengkapi legalitas usaha (misalnya NIB, NPWP, IUMK, SIUP, HAKI) dan buatlah rencana bisnis
- Gunakan aplikasi laporan keuangan digital untuk transparansi dan akses pembiayaan serta membangun kredibilitas perusahaan kepada calon investor.
- Pantau kebijakan BI dan bank agar bisa ambil kredit di waktu yang tepat.
- Perbaiki profil kredit usaha: punya laporan keuangan, riwayat pembayaran, dan legalitas usaha.
2. Pemasaran & Penjualan
- Siapkan proposal usaha yang menarik: tunjukkan potensi usaha dan rencana penggunaan dana.
- Terapkan strategi digital marketing: AI untuk personalisasi penguatan branding, video interaktif, dan SEO lokal.
- Menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali kebiasaan dan minat pelanggan, menyajikan konten atau produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan membantu membuat desain, tulisan, atau iklan yang lebih menarik dan tepat sasaran.
- Menggunakan video untuk bisa mengajak penonton berinteraksi, seperti menggunakan video di Instagram atau TikTok yang menunjukkan cara pakai produk dan live streaming jualan dengan fitur komentar dan pembelian langsung.
- SEO Lokal artinya mengoptimalkan konten online agar mudah ditemukan oleh orang di sekitar lokasi usaha saat mereka mencari di Google atau platform lain.
- Bangun cerita brand yang kuat dan nilai sosial (ramah lingkungan, lokal, inklusif). Terlebih Gen Z dan Alpha lebih peduli nilai sosial dan keberlanjutan. Pelaku UMKM perlu menciptakan identitas usaha yang tidak hanya menjual produk, tapi juga menyampaikan pesan, nilai, dan tujuan yang bisa menyentuh hati konsumen.
- Ramah Lingkungan (Eco-Friendly) contohnya seperti menggunakan kemasan daur ulang, produksi minim limbah dan mendukung gaya hidup berkelanjutan. Lokal misalkan menggunakan bahan baku lokal, memberdayakan petani atau pengrajin daerah dan mengangkat budaya atau cerita lokal. Sedangkan inklusif misalkan memberdayakan kelompok rentan (disabilitas, ibu rumah tangga, lansia), memberi akses kerja yang adil dan produk bisa dinikmati banyak kalangan.
- Ini sangat penting di era sekarang, karena konsumen makin peduli pada makna di balik produk yang mereka beli. Contoh sederhana:
- “Saya memulai usaha camilan sehat karena anak saya punya alergi makanan. Saya ingin semua anak bisa makan enak dan sehat.”
Baca juga: Tips Kurangi Limbah Makanan untuk Bisnis Restoran
3. Operasional
- Otomatisasi proses bisnis (kasir digital, manajemen stok). Dengan tujuan proses bisnis lebih cepat, lebih akurat, lebih hemat tenaga dan waktu.
- Diversifikasi produk dan layanan agar tidak bergantung pada satu sumber pendapatan.
- Kolaborasi dengan program pemerintah: manfaatkan SAPA UMKM, Kartu Usaha Produktif, dan peluang ekspor.
4. Sumber Daya Manusia
- Fokus pada pengembangan SDM: pelatihan digital, manajemen tim, dan rekrutmen berbasis kompetensi.
- Gunakan strategi SDM yang efektif: perencanaan matang, pelatihan berkelanjutan, dan kompensasi kompetitif.
Nah, demikianlah prediksi tahun 2026 berdasarkan prospek suku bunga kredit dan sektor usaha. Agar Anda dapat lebih tepat membuat rencana bisnis dengan lebih tepat, alangkah lebih baik Anda evaluasi usaha Anda di tahun 2025 dengan menggunakan Radar Bisnis untuk membuat strategi pengembangan UMKM Anda.
Caranya, baca artikel di bawah ini dan silakan isi kuesioner yang ada di dalamnya, dalam waktu kurang dari 5 menit Anda akan mendapatkan diagnosa kondisi aktual usaha Anda, secara gratis, tentang seperti masalah apa yang sesugguhnya terjadi di bisnis Anda dan apa saja yang perlu Anda siapkan di tahun 2026
Baca Juga: Cara Memeriksa Kesehatan Bisnis, Rekomendasi untuk UMKM
Karena tren peluang bisnis 2026 pada dasarnya condong ke arah pentingnya inovasi, digitalisasi, dan keberlanjutan. Yuk, daftarkan diri Anda atau langsung login di website daya.id (bagi yang sudah daftar) untuk dapat melihat produk keuangan SMBC Indonesia, membaca artikel tentang membuat rencana bisnis, membuat laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca, membuat digital marketing, memanfaatkan AI, serta melakukan inovasi dan mendesain strategi keberlanjutan. Namun kalau masih bingung bagaimana memanfaatkan peluang bisnis dan menghadapi tahun 2026 serta membuat strategi pengembanan UMKM Anda, jangan sungkan manfaatkan fitut Tanya Ahli untuk konsultasi dengan para ahli wirausaha kami.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda