Dirilis

29 September 2024

Penulis

Abang Edwin Syarif Agustin S.Sn, M.Ds, (dosen di Universitas Podomoro, anggota APSKI)

Penggunaan teknologi digital kian berkembang sejak masa pandemi. Perkembangan ini membuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia bertumbuh lebih cepat, salah satunya karena jangkauan pasar yang lebih luas dibanding cara-cara konvensional. Digitalisasi adalah katalisator pertumbuhan UMKM Indonesia.

 

Sebelum Pandemi, Pertumbuhan UMKM Cenderung Lambat

Saat saya mengamati perkembangan UMKM beberapa tahun sebelum pandemi, menurut saya banyak pengusaha UMKM yang merasa dunia digital seperti sesuatu yang jauh dari jangkauan. Kenapa saya katakan seperti itu? Karena saya melihat para pelaku usaha cenderung bertahan di cara-cara konvesional. 
Misalnya, mereka menjalankan usaha di toko-toko kecil di pinggir jalan dan hanya mengandalkan pelanggan lokal yang datang secara rutin. Mereka mengandalkan transaksi langsung dengan pelanggan, dan mencatat penjualan secara manual.

Dari sisi pemasaran, banyak pelaku UMKM yang hanya mengandalkan metode pemasaran dari mulut ke mulut, dan berusaha mempertahankan pelanggan tetap. Mereka hanya menjangkau pasar yang terbatas, biasanya hanya di sekitar tempat usaha.

Skala operasional mereka kecil, dengan keuntungan yang sering kali cukup untuk sekadar menutupi biaya operasional.

Saya melihat, di balik itu, ada keterbatasan yang sering kali menghalangi pertumbuhan usaha mereka. Bahkan jika kita melihat secara lebih luas, pertumbuhan UMKM di Indonesia cenderung lambat dan rentan terhadap perubahan pasar.

 

Tekanan Bantu UMKM Beradaptasi

Sebetulnya, pada masa pra-pandemi, sudah mulai ada pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usaha. Tapi sebagian besar UMKM masih belum sepenuhnya menyadari potensi yang ditawarkan oleh teknologi digital. Penghambat utamanya adalah kurangnya pengetahuan teknologi, keterbatasan akses internet, dan ketidakmampuan untuk berinvestasi dalam teknologi. 

Seiring berjalannya waktu, dimana tekanan untuk beradaptasi semakin meningkat, digitalisasi mulai merambah lebih kuat ke sektor UMKM. Hal ini semakin terasa pada masa pandemi, ketika mobilitas masyarakat terbatas dan perubahan pola konsumsi terjadi secara drastis. Pelaku UMKM mulai melihat bahwa digitalisasi bukan hanya sebuah opsi, tetapi sebuah keharusan untuk bertahan dan berkembang di tengah situasi yang penuh tantangan.

Lalu mulai bermunculan cerita sukses tentang pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan omset dengan memanfaatkan teknologi digital. Salah satu kisah yang menurut saya bisa menginspirasi banyak orang adalah pengalaman Bapak Surya, seorang pengrajin cindera mata, warga Cikoneng, Jawa Barat, yang memanfaatkan teknologi untuk berbisnis online. 

Pada awalnya Pak Surya hanya menjual produknya di pasar tradisional. Namun, ketika dia mulai memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, usahanya berkembang pesat. Kini, produknya telah menjangkau pasar internasional, sebuah pencapaian yang dulu terasa mustahil.

Contoh lain adalah kisah para pengusaha kuliner yang mengalami penurunan penjualan drastis saat pandemi melanda dan mobilitas masyarakat dibatasi. Alih-alih menyerah, banyak dari mereka memanfaatkan platform digital untuk pengiriman makanan online dan media sosial untuk mempromosikan produk mereka. Hasilnya, usaha mereka justru semakin berkembang pesat dengan omset yang jauh lebih besar dibandingkan sebelum pandemi.

Pengalaman ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM tidak bisa hanya berdiam diri dan berharap bisnis akan tetap berjalan seperti biasa. Inovasi dan pemanfaatan teknologi adalah kunci untuk terus maju. Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi mereka yang ingin berkembang.

 

Digitalisasi UMKM, Langkah Umum yang Bisa Anda Tiru

Dengan adanya kisah sukses seperti itu, banyak pelaku UMKM lainnya mulai tertarik untuk mencoba. Saya melihat ada beberapa langkah yang umum diambil oleh pelaku UMKM yang mungkin juga bisa Anda tiru.

  • Membuat Akun Media Sosial. Langkah yang seringkali diambil oleh pelaku UMKM adalah membuat akun media sosial untuk bisnis. Meski umumnya diawali dengan keraguan, tapi sebagian pelaku UMKM berhasil merasakan perubahan. Produk mereka mulai dikenal lebih luas, tidak hanya oleh orang-orang di sekitar toko, tetapi juga oleh pelanggan dari berbagai daerah yang sebelumnya tidak pernah mereka kenal.
  • Menggunakan Sistem Pembayaran Digital. Ketika pelaku UMKM menggunakan sistem pembayaran digital di tempat usahanya, pelanggan ikut merasa lebih nyaman bertransaksi, karena mereka bisa membayar dengan mudah bahkan saat tidak membawa uang tunai. Hal ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga membuat operasional lebih efisien karena pendapatan bisa dilacak secara real-time.
  • Melakukan Digitalisasi data. Seiring berjalannya waktu, pelaku UMKM mulai menyadari manfaat lain dari digitalisasi data dalam bisnis. Dengan software manajemen inventaris, mereka bisa mengontrol stok barang dengan lebih baik. Data penjualan memberikan wawasan tentang produk yang paling diminati dan kapan waktu yang tepat untuk menambah stok. Analisis perilaku pelanggan juga memungkinkan mereka untuk menawarkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Memanfaatkan Pembiayaan Digital. Pelaku usaha juga kini bisa mendapatkan tambahan modal usaha secara digital, misalnya mendapatkan pembiayaan tambahan melalui platform crowdfunding. Dengan mengajukan proposal bisnis secara online, dana yang cukup untuk mengembangkan usaha berhasil dikumpulkan dalam waktu singkat. Digitalisasi telah membuka pintu-pintu baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.


Digitalisasi, pada akhirnya, terbukti bukan hanya alat pendukung, tetapi juga katalisator pertumbuhan bisnis. 

Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Terkadang, perubahan yang begitu cepat bisa membuat para pelaku UMKM, termasuk Anda, merasa kewalahan. Meski demikian, kita harus sama-sama menyadari bahwa adaptasi adalah kunci. Dalam menghadapi era disrupsi, digitalisasi dapat memberikan kekuatan untuk bertahan dan berkembang.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang, bahkan melampaui batas-batas yang selama ini dianggap sebagai hambatan. Sekali lagi, digitalisasi, pada akhirnya, adalah katalisator yang mampu mengubah tantangan menjadi peluang bagi para pelaku UMKM.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi Anda dan para pelaku UMKM di Indonesia terus berkembang. Karena UMKM adalah tulang punggung  yang membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Jika Anda butuh saran lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan praktisi UMKM di Tanya Ahli. Silakan daftarkan diri Anda untuk akses gratis di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

92 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dicky

19 October 2024

Artikelnya membuka wawaan bagi para UMKM.

Balas

. 0

Ropiyanto

19 October 2024

Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat

Balas

. 0

St nurliah P

19 October 2024

Keren sekali informasi

Balas

. 0

Waryati

10 October 2024

sangat membantu

Balas

. 0

Ramelia

10 October 2024

Wah saya baru tahu

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Wisnu Dewobroto

Pendamping UMKM

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS