Dirilis

25 Desember 2022

Penulis

BTPN Mitra Bisnis

Bisnis jasa pesan-antar makanan daring (online) di Indonesia masih potensial bagi pemain baru di masa depan. Pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat beradaptasi untuk berbelanja secara daring, menambah pasar konsumen sektor ini. Dua pemain utama jasa layanan pesan antar-makanan daring di Indonesia sampai saat ini adalah Grab dengan Grabfood-nya dan Gojek dengan Gofood-nya. 

Baca Juga: Cara Mudah Daftar Merchant GoFood

Berdasarkan data Momentum Works, Grab memimpin dengan menguasai 53% dari total nilai Gross Merchandise Value (GMV)—akumulasi nilai pembelian dari pengguna layanan pesan antar-makanan di negeri ini yang sebesar US$ 3,7 miliar pada 2020. Gojek menguasai sisanya. 

Di tingkat Asia Tenggara, kedua platform tersebut juga bertaji. Total nilai GMV Grab di peringkat pertama se-kawasan dengan US$ 5,9 miliar pada 2020. Angka tersebut dihasilkan dari memimpin pasar di lima dari enam negara utama di kawasan, yakni Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Di Vietnam, Grab kalah dari platform lokal bernama Now yang menguasai 42% pasar. 

Sementara total nilai GMV Gojek yang juga beroperasi di Thailand dan Vietnam, berada di peringkat ketiga se-Asia Tenggara dengan US$ 2 miliar. Di Thailand, Gojek menguasai 7% pasar. Di Vietnam, platform yang mempunyai tagline Karya Anak Bangsa ini menguasai 9% pasar. 

Indonesia merupakan pasar besar dalam ekonomi digital di bidang pesan-antar makanan daring. Hal ini terlihat dari nilai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$ 3,7 miliar pada 2020, tertinggi di Asia Tenggara. GMV adalah total nilai penjualan seluruh barang selama kurun waktu tertentu. 

Posisi GMV Indonesia disusul Thailand dan Singapura dengan masing-masing senilai US$ 2,8 miliar dan US$ 2,4 miliar. Selanjutnya adalah Filipina (US$ 1,2 miliar), Malaysia (US$ 1,1 miliar), dam Vietnam (US$ 700 juta). Jika dijumlahkan, nilai GMV layanan pesan-antar makanan daring di Asia Tenggara sebesar US$ 11,9 miliar pada 2020. Angka ini naik hingga 183% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). 

Baca Juga: Mau Bisnis Stabil di Akhir Tahun? Gunakan Promosi Layanan Online Delivery

Sementara itu, perusahan yang memiliki GMV tertinggi di sektor ini di Asia Tenggara adalah Grab sebesar US$ 5,9 miliar, Foodpanda US$ 2,52 miliar, dan Gojek US$ 2 miliar. 


Meski demikian, bukan berarti peluang pemain baru tertutup untuk turut mengambil berkah dari bisnis jasa layanan pesan-antar makanan daring di Indonesia. Sebaliknya kian terbuka seiring meningkatnya volume pasar. Google, Temasek, dan Bain Company memproyeksikan total nilai GMV jasa pesan-antar makanan dan transportasi daring di Indonesia sebesar US$ 16 miliar atau setara Rp 225,6 triliun (kurs Rp 14.100 per dolar AS) pada 2025. Angka tersebut naik 28% dari tahun lalu yang sebesar US$ 5 miliar. Sebuah hal yang menunjukkan kian luasnya pasar sektor tersebut di masa depan.


Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mencatat estimasi rata-rata pengeluaran bulanan konsumen selama pandemi corona melalui platform digital untuk memesan makanan secara online mencapai Rp 1,4 juta per bulan. 


Kemudian, untuk pengeluaran belanja kebutuhan sehari-hari secara online mencapai Rp 1 juta per bulan. Lalu pengeluaran transportasi online mencapai Rp 871 ribu per bulan. Sedangkan, pengeluaran terendah yakni donasi online rata-rata sebesar Rp 624 ribu per bulan. 

Riset dilakukan melalui metode survei online pada September 2020 terhadap 4.199 orang responden yang aktif menggunakan layanan Gojek selama sebulan terakhir. 

Jika Anda pertanyaan terkait topik ini, silakan berkonsultasi secara gratis di Tanya Ahli. Daftarkan dulu diri Anda untuk akses penuh ke seluruh fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai Sumber

Penilaian :

4.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Ari Handojo

Business Coach

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS