Orang awam apalagi karyawan yang biasa bergelut dengan rutinitas sehari-hari dari pagi sampai malam sepanjang weekday, bisa beranggapan bahwa dengan menjadi pelaku wirausaha itu lebih menyenangkan, karena akan lebih bisa mengatur sendiri kapan waktu bekerja dan kapan waktu untuk diri sendiri. 

Berwirausaha ibarat jalan ninja untuk menjadi bos untuk bisnis sendiri dan tentunya memperoleh penghasilan yang lebih cihuy. Apa betul betul begitu? Menjadi pelaku wirausaha tidaklah semudah dan seindah itu lho.

Di sisi lain, beberapa orang memilih menjadi wirausaha karena tidak memiliki pilihan lain. Misalnya mereka yang terdampak pandemi dan terpaksa kehilangan pekerjaan, berwirausaha adalah satu-satunya yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup. Tapi, kata orang menjadi wirausahawan itu susah. Benarkah?

 

Mitos dan Fakta Menjadi Wirausahawan

Berikut ini adalah 5 hal yang dianggap menjadi kendala bagi para calon wirausahawan. Sstt, spesial untuk Anda, ada juga bagaimana cara menyikapinya.

 

1.    Kata orang: harus punya pengalaman

Berwirausaha itu harus punya pengalaman biar tidak gagal.

Padahal…
Langkah pertama Anda saat ini, kelak akan menjadi pengalaman di masa depan. Berdasarkan proses itu Anda bisa mendapat pembelajaran. Toh, orang yang sudah berpengalaman pun tetap berisiko gagal kok.

Selain itu, Anda juga bisa “mencuri” pengalaman orang lain. Artinya, Anda bisa pelajari apa yang membuat usaha orang lain gagal, dan sebaliknya apa yang bisa membuat usaha mereka berhasil. Kemudian, sesuaikan dengan usaha Anda. 

Anda juga bisa membekali diri Anda dengan pengetahuan seputar wirausaha dengan mengikuti training online dan seminar wirausaha atau berdiskusi dengan wirausaha yang menurut Anda sukses dan inspiratif, bahkan konsultasi ke pakar bisnis secara online.

 

2.    Kata orang: harus punya modal

Mulai usaha itu harus rogoh kocek dalam-dalam untuk modal.

Padahal…
Untuk memulai usaha memang perlu modal. Tapi, tahukah Anda modal usaha tidak melulu berupa uang lho! Hobi, keahlian, atau jaringan pertemanan yang Anda milikipun bisa jadi modal untuk mulai usaha. Anda yang hobi menulis bisa menjadi penulis lepas, yang hobi fotografi bisa jadi fotografer. Jika Anda jago bahasa asing, atau materi tertentu, menjadi guru les privat bisa jadi pilihan. Apalagi jaman sekarang semua hal bisa dilakukan melalui pertemuan online.

Masih perlu ide usaha tanpa modal? Anda bisa mencoba jadi reseller atau dropshipper yang tidak mengharuskan Anda memiliki stok. Tanpa modal malah dapat uang.

 

3.    Kata orang: harus dimulai saat masih muda.

Bisnis harus dimulai sejak muda, kalau sudah tua sudah terlambat. 

Padahal…
Saat ini memang banyak anak muda yang sudah berani berbisnis. Usia yang masih muda memungkinkan mereka berinovasi dan beradaptasi lebih baik dengan teknologi yang mendukung bisnis mereka. Namun, faktanya tidak ada batasan usia untuk memulai bisnis. 

Ingat kisah Kolonel Sanders si empunya KFC salah satu franchise fasfood terkenal? Setelah menghadapi berbagai kegagalan hampir disepanjang hidupnya, ia justru sukses berkat resep ayam goreng di usia senja. Kolonel Sanders mulai berkeliling menawarkan kerjasama dengan berbagai restoran di usia 65 tahun, memiliki 600 franchise diberbagai daerah di usia 74 tahun. 

Berapapun usia Anda, tidak ada kata terlambat untuk menjadi wirausaha.

 

4.    Kata orang: Zona nyaman lebih aman.

Bisnis itu tidak pasti. Mendingan jadi karyawan, pendapatan tiap bulan jelas.

Padahal…
Di dunia ini tidak ada yang pasti, semua hal bisa berubah. Ketika Anda melangkah keluar rumah pun ada ketidakpastian. Mungkin saja Anda akan kehujanan sehingga akan kembali kerumah dalam kondisi basah kuyup, atau bahkan Anda tidak kembali ke rumah karena satu dan lain hal. Menjadi karyawan pun ada ketidakpastian, apakah akan kinerja baik sehingga terus bekerja dengan gaji yang baik, atau kinerja menurun, atau  PHK. 

Ketika merintis usaha, Anda mungkin akan dibayang-bayangi risiko gagal, rugi, kurang laku, bangkrut dan lain sebagainya. Namun Anda tentu bisa meminimalisir risiko-risiko tersebut jika memiliki perencanaan dan strategi yang matang dan jelas. Jika berhasil, hasil yang Anda dapat tentu lebih memuaskan.

 

5.    Kata orang: Jiwa wirausaha itu faktor keturunan.

Kalau tidak ada turunan bisnis, tidak bisa jadi pebisnis.

Padahal…
Menjalani bisnis milik keluarga yang diwariskan turun temurun mungkin memang menjadi priviledge. Anda tinggal melanjutkan operasional yang sudah berjalan, Anda pun terbiasa dan sudah mengetahui seluk beluk bisnis. Apalagi jika bisnis suda dirintis sejak lama, jadi tinggal menikmati hasilnya.

Faktanya, banyak kok bisnis yang dirintis secara personal tanpa campur tangan keluarga. Anak tukang becak punya bengkel mobil? Kenapa tidak.

Nah, itulah 5 hal yang dianggap menjadi kendala bagi para calon wirausaha. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan selama Anda memiliki motivasi yang kuat dan persiapan yang matang. 

Dengan demikian, anggapan pebisnis memiliki waktu luang lebih banyak daripada karyawan adalah mitos ya! Waktu yang dimiliki memang bisa diantur sendiri, namun dalam proses membangun bisnis seringkali waktu yang dibutuhkan lebih panjang dari jam kerja karyawan yang rata-rata 8 jam. Bisnis yang dirintis tentu tidak bisa menghasilkan untung secara instan, perlu kerja keras dibarengi mental yang tangguh. Kalau ingin hasil besar, upayanya tentu harus besar juga kan.

Apabila Anda ingin mengetahui tips lainnya tentang wirausaha dan gaya hidup dapat mengunjungi Daya.id dan segera daftarkan diri Anda untuk dapat memperoleh lebih banyak manfaat lagi. Apabila Anda masih bingung untuk bagaimana cara memulai usaha dan ingin berdiskusi lebih banyak lagi mengenai usaha dapat berdiskusi dengan ahli usaha di fitur Tanya Ahli.