Dirilis

22 Juli 2022

Penulis

dr. Sanny Yanisyah

Saat ini Indonesia kembali mengalami peningkatkan kasus COVID-19 akibat munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Hal yang dapat dilakukan untuk menekan laju penularan yaitu dengan tetap waspada dan tetap terus menerapkan protokol kesehatan, serta melaksanakan vaksinasi dosis lengkap. Pemerintah telah memberikan edukasi tentang manfaat dari vaksinasi COVID-19, seperti yang dapat dikutip di situs kemenkes yaitu:

 

1.    Membentuk Sistem Kekebalan Tubuh

Vaksin memiliki komposisi bagian dari virus yang sudah dilemahkan atau rekayakasa genetik produk biologi, yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Hal ini akan merangsang timbulnya sistem kekebalan tubuh seseorang untuk mencegah terjangkit virus.

 

2.    Mengurangi Risiko Penularan Penyakit

Tubuh seseorang telah memiliki sistem kekebalan tubuh terhadap virus setelah menerima vaksin, dimana antibodi akan beradaptasi dalam mengenali virus yang telah dilemahkan tersebut. Oleh karena itu tubuh akan mengenali virus penyebab COVID-19 sehingga dapat mengurang risiko penularan penyakit.

 

3.    Mencegah Timbulnya Komplikasi Berat

Gejala dari virus tersebut akan mengalami pelemahan walaupun antibodi dalam tubuh tidak mampu mencegah infeksi dari penyakit COVID-19. Hal ini terjadi karena tubuh telah mengenali virus tersebut, sehingga gejala yang timbul pada umumnya tidak begitu berat.

 

4.    Tercapainya Herd Immunity

Semakin banyak individu yang melakukan vaksin di sebuah daerah atau negara, maka Herd Immunity akan tercapai apabila semakin banyak individu yang melakukan vaksinasi di suatu wilayah. Hal ini akan mencegah timbulnya mutasi subvariant dari COVID-19 sehingga tentunya dapat mengurangi risiko peningkatan kasus.

 

Vaksin Booster Dosis Keempat

Sudah mulai timbul pertanyaan di tengah masyarakat, apakah vaksin booster dosis ke 4 diperlukan setelah mendapatkan tiga dosis vaksin sebelumnya. Dosis booster vaksin COVID-19 sendiri diberikan sebagai upaya dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus penyebab penyakit COVID-19. Dengan tujuan untuk merangsang kembali sistem imun serta mengembalikan efektivitas vaksin sebelumnya yang dapat menurun seiring berjalannya waktu. 

Di Indonesia pemberian booster vaksin dosis ketiga sudah mulai dijalankan bagi masyarakat yang berusia di atas 18 tahun dan telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis lengkap sebanyak dua kali minimal 3 bulan sebelumnya.


Saat ini beberapa negara di dunia sudah mulai menerapkan vaksinasi dosis keempat secara luas. Israel menjadi negara pertama yang menerapkan pemberian vaksin dosis ke empat untuk kelompok yang beresiko atau rentan terhadap COVID-19. Pemberian vaksin dosis keempat ini diklaim sudah teruji mencegah peningkatan kasus yang disebabkan oleh penularan subvarian Omicron di negara tersebut. Namun penelitian tersebut masih dapat diperdebatkan karena kurangnya penjelasan tentang variasi faktor risiko sebagai pemberat gejala COVID-19 antara kelompok yang menerima vaksin COVID-19 dosis ke empat dan kelompok kontrol yang tidak menerima. 

Melansir berita dari CNBC Internasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, atau yang dikenal dengan Food and Drug Administration (FDA) sudah menyetujui pemberian suntikan dosis keempat bagi masyarakat yang yang berusia 50 tahun ke atas dan kelompok yang memiliki penyakit kekebalan tubuh. Pendapat beberapa para ahli membahas pentingnya vaksin booster bagi orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh karena memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi, walaupun telah melakukan vaksinasi secara lengkap. 

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Vaksin COVID-19

Selain itu komplikasi yang timbul akibat penyakit COVID-19 juga dapat lebih parah. Senada dengan penelitian terbaru yang menguji efektivitas dari pemberian vaksin COVID-19 dosis ke empat jenis Pfizer. Pada penelitian ini, vaksin diberikan empat bulan setelah menerima dosis ketiga dan dipercaya memiliki efektivitas yang baik dalam beberapa hal, seperti mengurangi infeksi dari virus COVID-19, mengurangi terjadinya gejala berat akibat infeksi COVID-19, mengurangi perawatan di rumah sakit, dan menurunkan angka mortalitas akibat COVID-19.

Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci memiliki pendapat bahwa sebagian kelompok yang rentan nantinya akan membutuhkan suntikan booster tahunan menyusul semakin banyaknya varian COVID-19 yang timbul. Namun tanggapan tersebut disanggah oleh Dr William Schaffner, yang merupakan pakar penyakit menular di Vanderbilt University di Nashville, Tennessee. Menurutnya pemberian vaksin booster ke empat tidak dibutuhkan saat ini, oleh karena sel T dari vaksin masih bekerja melawan varian Omicron, sehingga sel B yang dihasilkan oleh vaksin masih dapat menangkal varian terbaru. Antibodi yang diproduksi oleh sel B tersebut dianggap sudah cukup sehingga vaksin booster tahunan lagi diperlukan.

Penelitian yang mendalam masih perlu dilakukan untuk memastikan manfaat dan keamaan dari pemberian vaksin dosis keempat. Badan kesehatan dunia (WHO) juga secara resmi belum memberikan rekomendasi resmi terkait pemberian dosis ke empat. Oleh karena itu, sambil menunggu rekomendasi resmi dari pemerintah maka diharapkan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar dapat meminimalkan risiko penularan penyakit COVID-19.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait informasi penyakit lainnya atau ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS