Dirilis

09 Juli 2022

Penulis

Dini Fitriani Nugraha

Sebelum cacar monyet (monkeypox) ramai dibicarakan, masyarakat Indonesia telah mengenal cacar air terlebih dahulu. Cacar air memiliki nama lain chickenpox atau varicella karena disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit menular ini merupakan penyakit yang umum menyerang anak-anak, namun orang dewasa bahkan lansia pun dapat menderita cacar air, karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa melihat usia. 

Masa inkubasinya selama 10 – 21 hari, namun umumnya selama 14 – 16 hari. Adapun penularannya dapat melalui udara, kontak langsung dengan lendir, air ludah atau cairan dari luka lepuh yang dimiliki pengidap. Meskipun penyakit ini dapat pulih sendiri, kita perlu mengetahui gejala dan cara pencegahan agar tidak tertular atau menularkan orang lain. Yuk simak ulasan berikut!

 

Gejala Cacar Air


Gejala dari cacar air dapat dilihat dari 3 tahap, yaitu:
 

  • Tahap 1: munculnya bintik kecil di area tubuh termasuk di area kecil, sekitar alat kelamin, bahkan di dalam mulut yang sangat menyakitkan. Kemudian, bintik tersebut dapat menyebar dan menjadi merah, merah muda, atau mengikuti warna kulit. Bintik lebih sulit dilihat pada orang yang memiliki kulit hitam dan coklat. 
  • Tahap 2: bintik tersebut berisi cairan dan menjadi lepuh atau lecet. Lepuhan tersebut sangat gatal dan dapat pecah.
  • Tahap 3: lepuhan tersebut berubah menjadi keropeng, beberapa ada yang bersisik dan mengeluarkan cairan.
  • Selain ketiga tahap tersebut, gejala lain yang dapat dirasakan adalah demam (suhu tinggi), sakit atau nyeri, sakit kepala, kelelahan, lemas (malaise), dan kehilangan selera makan.


 

Pencegahan Cacar Air


Pencegahan paling utama dengan melakukan vaksinasi varivax (varicella). Berikut jadwal pemberian vaksin yang direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
 

  • Untuk bayi, vaksin dapat diberikan sejak usia 12 bulan-18 bulan dengan jeda 6 minggu sampai 3 bulan. Kemudian untuk anak di atas 12 tahun, vaksin dapat diberikan 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.
  • Untuk orang dewasa, pemberian vaksin tidak ada patokan usia ataupun jadwal tertentu. Namun, lebih cepat lebih baik. Vaksin pada orang dewasa baru efektif setelah melakukan imunisasi kedua sekitar 4-8 minggu dari vaksinasi pertama.
  • Meskipun pemberian vaksin cukup penting, namun terdapat beberapa kelompok yang dilarang mendapatkan vaksinasi. Kelompok yang dilarang adalah perempuan hamil, orang yang sistem imunnya lemah (penderita HIV/AIDS, bayi, anak-anak, lansia), dan orang yang memiliki alergi terhadap antibiotik neomisin atau gelatin.


Baca Juga: Beragam Jenis Vaksin Untuk Anak yang Perlu Kita Ketahui 

 

Pengobatan Cacar Air

Apabila Anda atau orang sekitar terlanjur terpapar atau menderita cacar air, tidak usah khawatir dan ikuti petunjuk berikut ini.
 

  • Menjauhi tempat umum atau kerumunan (sekolah, kantor, dan lainnya) sampai bintik mengering dan membentuk keropeng (umumnya 5 hari setelah bintik muncul)
  • Minum banyak cairan agar tidak dehidrasi
  • Minum parasetamol untuk mengatasi rasa tidak nyaman dan rasa sakit
  • Potong kuku dan gunakan kaos kaki di tangan untuk menghentikan kebiasaan menggaruk
  • Gunakan krim atau gel pendingin atau obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
  • Mandi dengan air dingin dan jangan digosok
  • Mengenakan pakaian longgar dan panjang 
  • Hindari penggunaan ibuprofen tanpa resep dokter karena dapat menyebabkan infeksi kulit yang serius
  • Anak dibawah 16 tahun dilarang menggunakan aspirin
  • Jauhi bayi yang baru lahir, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena dapat membahayakan mereka
  • Jangan menggaruk bintik ataupun keropeng
  • Segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika terdapat ruam disertai detak jantung cepat, sesak napas, tremor, kehilangan koordinasi otot, batuk yang memburuk, muntah, dan leher kaku.


Baca Juga : Simak 5 Cara Menghilangkan Cacar dengan Bahan Alami

Lebih baik mencegah dibandingkan mengobati bukan? Segera dapatkan vaksinasi cacar air agar Anda terhindar dari penyakit menular ini. 

Jika Anda terkena cacar air, tetap di rumah dan kenakan baju panjang supaya tidak menularkan ke orang lain. Hubungi dokter jika gejala atau cacar air tidak kunjung hilang agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan penanganan yang tepat.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cacar air (chickenpox atau varicella) atau masalah kesehatan lainnya. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS