Dirilis

04 Juni 2022

Penulis

dr. Sanny Yanisyah

Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan paru-paru basah, merupakan suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat infeksi akut yang mengenai salah satu atau kedua jaringan paru-paru. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti batuk, demam tinggi, dan disertai adanya napas yang cepat dan dalam. 

Pada kondisi ini, infeksi akan menyebabkan peradangan pada alveoli (kantong udara) di paru-paru. Infeksi tersebut terjadi akibat berbagai kuman berupa bakteri, virus, dan jamur yang menyerang organ paru-paru, sehingga paru-paru terisi penuh dengan cairan atau nanah. Penumpukan ini kemudian yang dapat menyebabkan seseorang mengeluhkan sesak napas. 

Selain itu juga pneumonia dapat menyebabkan batuk berdahak, demam, dan menggigil.

Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit penyakit pneumonia, antara lain.
 

  • Memiliki penyakit pada saluran pernapasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Paparan polusi atau zat kimiawi tertentu, seperti debu, asap, dan bahan kimia lain 
  • Merokok
  • Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, penderita keganasan atau kanker, malnutrisi, dan penggunaan obat steroid jangka panjang.
  • Orang-orang yang sedang dirawat di rumah sakit memiliki risiko terpapar kuman penyebab pneumonia
 

Baca Juga: 5 Cara Meredakan Batuk dengan Bahan Alami dan Contoh

 

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia sendiri bervariasi tergantung individu yang terpapar penyakit. Namun gejala umum yang sering dikeluhkan oleh penderita pneumonia yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, nyeri dada, mual dan muntah, nafsu makan menghilang, dan penurunan berat badan. Secara umum, tanda dan gejala pneumonia antara lain.
 

  • Demam tinggi
  • Batuk berdahak yang sudah lama
  • Sesak napas
  • Nyeri dada saat menarik napas atau batuk
  • Selera makan menurun
  • Mudah lelah
  • Mual dan muntah
  • Diare 


Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk meyakinkan diagnosis dan menentukan derajat keparahan dari penyaki pneumonia. Pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan seperti:
 

  • Pulse oximetry, untuk mengetahui jumlah kadar oksigen dalam darah
  • Foto radiologi, untuk melihat kondisi paru-paru yang mengalami infeksi atau peradangan. Pemeriksaan berupa rontgen dada hingga CT Scan
  • Tes dahak untuk mengidentifikasi kuman penyebab penyakit
  • Tes darah, untuk melihat kondisi umum dari pasien
  • Bronkoskopi, untuk melihat kondisi saluran napas dengan bantuan alat endoskopi


 

Pengobatan Pneumonia

Jenis pengobatan pneumonia bermacam-macam, bergantung dari penyebab pneumonia dan juga derajat keparahannya. Prinsip pengobatan bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, serta mencegah komplikasi. Beberapa pengobatan yang diberikan dokter, antara lain:
 

  • Antibiotik : mengatasi pneumonia akibat infeksi bakteri
  • Antivirus : mengobati pneumonia akibat infeksi virus
  • Antijamur : mengobati pneumonia akibat infeksi jamur
  • Obat-obatan lain yang diperlukan untuk meredakan gejala yang terjadi pada penderita pneumonia

Selain itu penderita pneumonia juga dianjurkan beristirahat yang cukup agar daya tahan tubuh meningkat dan terjaga, banyak konsumsi minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, memperbaiki pola hidup dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan meninggalkan kebiasaan yang dapat memperberat penyakit seperti merokok dan konsumsi alkohol.

Jika tidak diobati dengan dengan tepat, maka penderita pneumonia berisiko mengalami komplikasi, seperti: 
 

  • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
  • Abses paru
  • Penumpukan cairan pada pleura (efusi) 
  • Kerusakan organ penting lain seperti  jantung, ginjal, dan hati
  • Syok sepsis
  • Kematian


Baca Juga: Penyebab Radang Paru-paru pada Anak dan Orang Dewasa

 

Pencegahan Pneumonia

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit pneumonia, yaitu:

 

1. Vaksin

Vaksin tidak menjamin seseorang untuk kebal terhadap pneumonia, namun dengan vaksin maka seseorang dapat menurunkan risiko terpapar penyakit, meringankan gejala dan mencegah komplikasi yang berat.

 

2. Menjaga kebersihan

Untuk mencegah penyebaran infeksi, maka perlu menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan. Biasakan untuk mencuci tangan menggunakan air dan sabun, atau gunakan hand sanitizer apabila air dan sabun tidak tersedia. Selain itu juga hindari menyentuh daerah wajah dengan tangan.

 

3. Tidak merokok

Sudah bukan rahasia lagi kalau kebiasaan merokok merupakan penyebab utama seseorang mengalami gangguan pernapasan. Selain itu perokok pasif yang menghirup asap dari rokok juga memiliki risiko yang besar untuk mengalami gangguan pernapasan. Kandungan radikal bebas yang dimiliki rokok dapat menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap paparan infeksi dan merusak struktur paru-paru. 

 

4. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat dicapai dengan menjalani pola hidup sehat. Selain itu juga dengan memiliki daya tahan tubuh yang baik dapat membantu mempercepat proses pemulihan ketika seseorang terkena penyakit

Itulah informasi terkait pneumonia dan cara pencegahannya. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait informasi penyakit diabetes lebih lanjut? Atau ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS