Dirilis

07 Mei 2023

Penulis

Lucky Lombu

Apa yang bisa Anda lakukan sebagai ayah, untuk menjaga konsentrasi saat WFH (Work from Home) sementara anak Anda juga berada di rumah dan menuntut perhatian?

Ya, faktanya WFH atau bekerja dari rumah, masih berlaku di beberapa perusahaan. Fakta lainnya, sebagian ayah yang semakin terbuka terhadap peran serta mengasuh anak. Makanya, bekerja dari rumah sambil mengurus anak bukan hanya tantangan bagi para ibu, tapi juga ayah—apalagi ayah tunggal. 

Jika Anda juga bergumul dengan situasi tersebut, membuat rencana aktivitas harian mungkin bisa membantu Anda mengelola konsentrasi saat WFH bersama anak.

Baca Juga: Ayah, Ini Alasan Anda Harus Ikut Mengasuh Anak Anda


 

Ayah Juga Mengasuh Anak

Satu hal yang perlu Anda sadari, kesulitan Anda dalam menjaga konsentrasi saat WFH sambil mengurus anak, adalah hal yang wajar. Apalagi jika selama ini Anda terbiasa bekerja dari kantor, dan anak ada dalam pengawasan orang yang Anda percaya.

Selain itu, penelitian neuroscience menyatakan, otak kita tidak bisa benar-benar bisa melakukan tugas secara bersamaan. Seperti ditulis Distinguished Professor Emerita Boise State University Nancy K. Napier Ph.d, di psychologytoday.com, ada proses start-stop-start di otak setiap kali kita beralih tugas. Dan sebetulnya itu merupakan proses yang sulit bagi kita. Walau tidak sampai sepersekian detik, tapi situasi itu bisa memakan waktu, tidak efisien, membuat kita melakukan lebih banyak kesalahan, dan menghabiskan energi. 

Nah, masalahnya, anak Anda… adalah anak Anda, buah hati yang harus Anda rawat dengan baik. Mereka percaya kepada Anda, makanya mereka mencari perhatian. Tapi dengan pemahaman yang terbatas tentang pekerjaan, tanggungjawab, dan berbagai hal lainnya, mereka bisa meminta perhatian kapanpun. Jika Anda tidak merespon, hati-hati risiko patah hati.

Masalah lainnya, tidak semua ayah selalu bersama anggota keluarga lainnya di rumah. Misalnya, karena istri harus bekerja dari luar rumah. Efeknya, sang ayah harus mengambil peran dalam pengasuhan.

Sebentar dulu, ayah mengasuh anak? 

Secara historis, sebagian ayah memang tidak terbiasa dengan hal domestik. Beberapa budaya juga membentuk sebagian pria beranggapan jika mengasuh anak adalah hak prerogatif wanita. Jika itu yang selama ini Anda percaya, tidak apa-apa juga. Anda tentu punya cara pandang sendiri. Tapi, sebuah penelitian dari American Academy of Pediatric mengungkapkan, saat ayah ikut terlibat dalam pengasuhan anak, ada berbagai manfaat yang diterima oleh sang anak. Antara lain, terjadinya peningkatan perkembangan mental dan sosial pada anak. Selain itu, hubungan ayah dengan pasangannya menjadi lebih bahagia, termasuk dalam urusan di kamar tidur.

Masih belum puas? Oke, dalam kasus kita kali ini, Anda tidak punya pilihan, Anda harus bekerja di rumah sekaligus mengasuh anak.

 

Rencana Harian, antara Bekerja dan Mengasuh Anak

Kembali ke pertanyaan awal, apa yang bisa Anda lakukan sebagai ayah dalam menjaga konsentrasi saat WFH sementara anak menuntut perhatian?

Cobalah membuat rencana harian. Detailnya, sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Tapi ada beberapa tips di parents.com yang bisa Anda pertimbangkan:

  1. Jadilah realistik tentang mana yang wajib Anda selesaikan, mana yang bisa Anda lewatkan dulu
  2. Pasangkan hal-hal yang bekerja secara bersamaan
  3. Sertakan waktu untuk keluarga, waktu untuk di luar, waktu untuk beristirahat bagi semua anggota keluarga 


Masih bingung? Kita buat contoh jika Anda harus bersama anak berusia 3-6 tahun, atau sedang dalam tahap Pendidikan Usia Dini sampai Taman Kanak-Kanak.

Ingat, contoh di bawah ini hanya simulasi, waktu dan aktivitas tidak harus sama persis. Karena rencana sesungguhnya sangat bergantung dengan kebutuhan Anda. 

07.00 Sarapan bersama, lalu Anda mengantar anak sekolah
08.30 Anda mulai bekerja
09.30 Anda menjemput anak
10.00 Anak pulang sekolah, Anda jeda sebentar untuk mengobrol dan makan cemilan
10.30 Anak menonton, Anda bekerja di ruangan lain
12.45 Anda menyiapkan makanan
12.00 Makan siang bersama
13.00 Anak istirahat, Anda bekerja secara tenang
15.15 Anak bangun, aktivitas bersama, misalnya bermain, memasak, atau membuat proyek
16.00 Waktu bebas untuk anak, misalnya bermain atau menonton. Anda bekerja 
17.00 Berjalan-jalan di luar atau bermain bersama
18.00 Anak mandi
18.30 Anda memasak, atau bergantian jika istri sudah pulang
19.00 Makan malam bersama
20.00 Anak tidur, Anda menyelesaikan pekerjaan dan bersiap untuk besok
21.00 Anda bersantai, sebelum pergi tidur

Sekali lagi, jadwal di atas hanya contoh, belum tentu pas dengan kebutuhan Anda. Maka lebih baik jika Anda menyesuaikannya dengan keseharian Anda.

Intinya, menyeimbangkan antara kesempatan belajar, aktivitas fisik, dan beristirahat, adalah kunci dalam mengasuh anak dalam usia ini. 

Baca Juga: Meski Sibuk Bekerja, Ayah Tetap Bisa Jadi “Jagoan” Dalam Mengasuh Anak
    
Nah, kadang kenyataan tidak seindah rencana. Maka itu, selain cara di atas, ada beberapa alternatif yang bisa Anda pilih. Antara lain, meminta bantuan orang tua, atau menggunakan jasa asisten rumah tangga. Paling tidak, pada waktu-waktu tertentu, mereka bisa membantu Anda untuk menjaga anak.

Semoga tips di atas bisa membantu Anda mengelola konsentrasi saat WFH bersama anak di rumah. Jika Anda butuh saran lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk bertukar pikiran dengan istri dan orang-orang terdekat. Siapa tahu ada ide-ide yang tidak kalah menarik. 

Anda juga berkonsultasi bersama psikolog profesional di Tanya Ahli. Silakan daftarkan juga diri Anda untuk akses gratis ke seluruh fitur Daya.id. Semoga berhasil ya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Jena Prasetya

09 Mei 2023

Artikelnya sangat menarik

Balas

. 0

Jena Prasetya

09 Mei 2023

Artikelnya sangat menarik

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS