Dirilis

18 Juli 2023

Penulis

Afifah Ika Kurniawati

Masalah kesetaraan gender akhir-akhir ini menjadi topik yang sering dibicarakan di kalangan masyarakat. Selain itu, kesadaran mengenai pentingnya tempat kerja yang lebih beragam dan inklusif juga meningkat. Sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender, keberagaman dan inklusi menjadi kata yang tak terpisahkan. Namun, kedua istilah ini sebetulnya mengacu pada dua konsep yang berbeda. Untuk itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kedua istilah ini serta pentingnya menciptakan tempat kerja yang lebih adil.

 

Apa Itu Kesetaraan Gender?

Sebelum membahas mengenai diversity dan inclusion, mari pahami kesetaraan gender terlebih dahulu. Kesetaraan gender adalah kesempatan yang sama bagi setiap kelompok orang tanpa memandang gender. Lebih lanjut, kesempatan tersebut mencakup kesempatan dalam mengakses dan mengontrol sosial, ekonomi dan politik serta sumber daya. Intinya, setiap orang memiliki hak, sumber daya, peluang, dan perlindungan yang sama. Namun, pada kenyataannya, ketidaksetaraan gender masih ditemukan. Nah, untuk menghindari hal ini, upaya diversity dan inclusion dapat dilakukan. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kedua istilah ini? Yuk, simak bagian artikel selanjutnya.

Baca Juga: Tips Tingkatkan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja

 

Apa Itu Diversity dan Inclusion? dan Apa Perbedaannya?

Diversity atau keragaman merupakan perihal beragam-ragam. Makna diversity dalam hal ini contohnya mengacu pada representasi tenaga kerja dari jenis kelamin. Lalu,  apa yang dimaksud dengan inclusion? Inclusion atau inklusi memiliki arti termasuk atau terhitung. Inklusi dalam kesetaraan gender, yaitu terciptanya lingkungan bagi semua pekerja dimana mereka diterima dan dihargai atas dirinya, keterampilannya, dan pengalamannya, terlepas dari gendernya. Analogi dari kedua istilah ini adalah diversity itu diundang pergi ke pesta, sedangkan inclusion seperti diajak untuk berdansa.

 

Mengapa Harus Ada Diversity dan Inclusion?


Berdasarkan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), terdapat berbagai manfaat yang didapatkan bagi organisasi dengan budaya diversity dan inclusion. Manfaat tersebut, seperti keuangan yang baik, lebih inovatif, menarik berbagai kandidat yang lebih beragam, karyawan yang lebih bahagia dan loyal, serta kinerja dan produktivitas yang lebih baik.

 

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menciptakan Diversity dan Inclusion?

Menciptakan lingkungan diversity dan inclusion tidaklah mudah. Maka dari itu, diperlukan perubahan baik dari individu maupun dari organisasi. Mengutip dari IBCWE.com, berikut empat kiat yang dapat membantu dalam menciptakan diversity dan inclusion.

 

1.    Membangun kepercayaan

Tips pertama adalah membangun kepercayaan. Buatlah lingkungan dimana seseorang merasa aman ketika mengekspresikan diri secara bebas. Jika Anda seorang pemimpin, mulailah berdiskusi dengan para pekerja untuk membicarakan pengalaman mereka.

 

2.    Menentang diskriminasi secara aktif

Tips kedua, yakni menanggapi tindakan yang tidak adil di tempat kerja. Pada kiat ini, pemimpinlah yang memiliki peran penting. Mengapa demikian? Perubahan sebaiknya dilakukan secara top-down agar tidak terjadi kebingungan, mengurangi risiko, serta menjaga komitmen berada pada tim yang lebih besar. Lantas, apa yang harus dilakukan pemimpin? Langkah-langkah secara berkelanjutan perlu dilakukan pempimpin yang nantinya dianalisis dampaknya serta dibuat penyesuaian jika ada langkah yang kurang berhasil. Langkah ini dimulai dengan mempelajari bagaimana sistem dan kebijakan di perusahaan beroperasi dalam keragaman dan inklusi. Selanjutnya, pemimpin juga perlu mencermati asumsi dan stereotip yang ada di tempat kerja.

 

3.    Memberikan setiap orang kesempatan dalam menyuarakan pikiran dan mendapatkan masukan yang setara

Tips ketiga untuk menciptakan diversity dan inclusion adalah memberikan kesempatan berpendapat dan menerima umpan balik yang setara. Bagaimana cara melakukannya? Anda dapat secara aktif memberikan kesempatan berpendapat atau memberikan ide kepada rekan-rekan ketika dalam forum. Bagi perusahaan, sistem manajemen kinerja harus dapat memberikan umpan balik berdasarkan kinerja para pekerja, bukan berdasarkan gender atau lainnnya.

 

4.    Belajar dari perbedaan


Tips yang terakhir, yaitu belajar dari perbedaan. Kebanyakan orang mungkin berpendapat bahwa perbedaan dapat menjadi hal yang menantang. Meskipun begitu, hal yang terpenting adalah janganlah buat perbedaan menjadi batasan. Cobalah melakukan diskusi untuk memahami perbedaan ini. Jika Anda seorang pemimpin, Anda dalam hal ini berperan untuk membingkai pengalaman tersebut sebagai sumber ide untuk meningkatkan kinerja dan budaya organisasi.

Baca Juga: Ciptakan Kesetaraan Gender dengan Kolaborasi

Itulah informasi mengenai diversity dan inclusion dalam kesetaraan gender. Intinya, istilah diversity dan inclusion masing-masing memiliki makna yang berbeda. Namun, keduanya merupakan upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender. Dengan mengetahui informasi ini, Anda selangkah lebih unggul untuk membuat lingkungan yang lebih beragam dan inklusif. Terlebih lagi, terdapat berbagai manfaat yang didapatkan ketika kesetaraan gender diterapkan.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kesetaraan gender atau ingin konsultasi terkait hal lainnya, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com, Pexels

Penilaian :

4.9

11 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS