GERD, atau penyakit refluks gastroesofagus, adalah kondisi dimana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti nyeri dada, rasa terbakar di dada (heartburn), dan kadang-kadang batuk atau suara serak. Cukup banyak individu yang mengalami masalah perut ini dan sudah cukup sering untuk berusaha menjaga pola makan. Meski demikian, tidak jarang individu sudah menjaga asupan makanan tetapi tetap saja GERD tetap bertahan. Hal yang perlu disadari, GERD memiliki kaitan yang erat dengan kecemasan. Jadi bisa saja GERD muncul bukan karena masalah makanan tetapi ada isu psikologis terutama stres dan kecemasan yang sedang menganggu.
Gejala Kecemasan Secara Umum
Kecemasan adalah kekhawatiran dan perhatian terhadap masalah yang diantisipasi akan hadir. Kecemasan dianggap sebagai respon alami tubuh terhadap stres atau bahaya yang potensial, namun jika berlebihan atau terus-menerus, dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan kualitas hidup seseorang. Terdapat banyak jenis gangguan keceamsan, tetapi berikut beberapa tanda atau gejala kecemasan secara umum yang perlu diwaspadai
- Panik yang Tidak Terkendali: Serangan panik yang tiba-tiba, intens, dan berulang, yang menyebabkan gejala fisik seperti detak jantung yang sangat cepat, berkeringat, gemetar, atau perasaan seperti tercekik.
- Pemikiran atau Perilaku Obsesi: Pikiran yang berulang dan mengganggu, atau perilaku kompulsif yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan (misalnya, mencuci tangan berulang kali karena takut terkena kuman).
- Kesulitan Konsentrasi: Kesulitan berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran karena kecemasan yang terus-menerus. Ini dapat memengaruhi pekerjaan, belajar, atau aktivitas sehari-hari lainnya.
- Perasaan Tidak Berdaya: Merasa tidak mampu mengendalikan kecemasan atau merasa putus asa terhadap situasi tersebut.
- Menghindari Situasi Tertentu: Kecenderungan untuk menghindari situasi, tempat, atau orang tertentu karena rasa cemas yang kuat, misalnya, menghindari berbicara di depan umum atau pergi ke tempat keramaian.
- Kecemasan yang Mengganggu Hubungan Sosial: Kecemasan yang membuat sulit berinteraksi dengan orang lain, mengakibatkan isolasi sosial, atau konflik dalam hubungan.
- Masalah Fisik yang Berkelanjutan: Gejala fisik yang persisten seperti sakit kepala, sakit perut, pusing, atau ketegangan otot yang tidak memiliki penyebab medis jelas dan tampaknya terkait dengan kecemasan.
- Masalah Tidur: Kesulitan tidur atau insomnia karena pikiran yang penuh kecemasan, mimpi buruk, atau sering terbangun dengan perasaan cemas.
Penyebab Munculnya Kecemasan
Kecemasan dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Genetik
- Pola asuh orangtua yang cenderung penuh kekerasan, pengabaian, atau minim kasih sayang
- Lingkungan sosial yang senantiasa menekan dan tidak bisa memberikan kenyamanan
- Pengalaman sering ditolak, disalahkan, dan dibandingkan
- Diet dan Nutrisi: pola makan yang tidak sehat
- Kafein dan Alkohol: secara berlebihan mengkonsumsi rokok, kafein, atau alkohol
- Pola Tidur: kualitas tidur yang buruk, minim atau terlalu banyak tidur
- Kepribadian individu tersebut: menunggu/mencari kesempurnaan, ekspektasi tidak realistis, dorongan ingin mengontrol tinggi, fokus prediksi masa depan, kurang percaya dengan kemampuan sendiri
GERD dan Kecemasan
Bagaimana kaitan antar GERD dengan kecemasan?
- Komunikasi Sistem Saraf: Terdapat jalur langsung antara usus dan otak yang disebut saraf vagus. Saraf ini mengirimkan sinyal dari usus ke otak dan sebaliknya, mempengaruhi fungsi seperti pencernaan, suasana hati, dan tingkat stres.
- Penghantar Kimia Neurotransmiter): Usus menghasilkan banyak neurotransmiter yang sama dengan otak, seperti serotonin (yang mengatur suasana hati), dopamin (yang berperan dalam imbalan dan kesenangan), dan asam gamma-aminobutirat (GABA, yang membantu mengontrol perasaan takut dan cemas).
- Lewat Peningkatan Produksi Asam Lambung: Stres dan kecemasan dapat merangsang sistem saraf simpatis, yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Produksi asam yang berlebihan ini dapat memunculkan gejala GERD.
- Perilaku Makan yang Tidak Sehat: Ketika seseorang merasa cemas, mereka mungkin beralih ke kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan, makan terlalu cepat, atau mengonsumsi makanan pedas dan berlemak yang dapat memicu GERD. Selain itu, beberapa orang mungkin menggunakan alkohol atau kafein untuk mengatasi kecemasan, yang juga dapat memperburuk gejala GERD.
- Koneksi Sistem Imun: Usus merupakan komponen utama dari sistem imun, dan kesehatannya dapat mempengaruhi peradangan dan respons imun di otak. Hal ini penting untuk memahami peran pola makan dan kesehatan usus dalam mengelola kondisi seperti depresi, kecemasan, dan gangguan autoimun.
- Perubahan Fisiologis: Kecemasan dapat mempengaruhi cara tubuh merespons rasa sakit dan ketidaknyamanan. Seseorang yang mengalami kecemasan mungkin lebih sensitif terhadap gejala GERD, sehingga mereka merasakan gejala yang lebih parah atau lebih sering daripada yang sebenarnya terjadi. Ketika individu dalam keadaan cemas juga otot-otot tubuh mengencang atau kaku, yang mana hal ini berdampak pada proses pencernaan, termasuk GERD.
Tips Mengelola Kecemasan
Penting untuk mempertimbangkan tips-tips berikut ini untuk membantu latihan mengelola kecemasan, terutama agar tidak mempengaruhi kemunculan asam lambung atau GERD:
- Teknik Relaksasi: Saat sedang cemas, praktikkan teknik-teknik untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan. Kalau perlu ada P3K kalau saat cemas muncul.
- Teknik STOP juga dapat dicoba untuk dilatih.
- S yaitu Stop atau berhenti sejenak
- Lalu T yaitu Take a deep breath atau mencoba mengatur nafas dan fokuskan pada hal tersebut
- Selanjutnya O yaitu Observe keadaan, diri, sekeliling, apa ya yang membuat begitu cemas dan apa yang bisa membantu menenangkanku?
- Terakhir baru P yaitu Proceed, mencoba memberikan respon seperlunya dan yang paling relevan dengan kondisi yang sedang dialami.
- Mindfulness: fokus pada momen saat ini. Sedang apa dan peran kita apa. Fokuskan diri saat sedang memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti makan atau mandi. Usahakan fokus menikmati makanan, atau sabun-sabun saat sedang mandi, tidak memikirkan hal lainnya (mindful shower & mindful eating). Jadikan momen tersebut untuk beristirahat sejenak.
- Mengelola Pikiran: menantang pikiran, mencari bukti/fakta, menerima pikiran, berjarak dengan pikiran.
- Coping stress. Lakukan ini:
- Emotion focused: berfokus pada usaha menurunkan ketegangan atau emosi negatif yang sedang dirasakan, karena jika terlalu tinggi maka sulit untuk berpikir dan memecahkan masalah. Contoh: bercerita pada orang dipercaya, berdoa, meluapkan lewat humor, berjalan-jalan, self-care, dll.
- Problem focused: menggunakan teknik-teknik pemecahan masalah yang lebih praktis, faktual, dan konkret ketika menghadapi masalah. Contoh: komunikasi asertif, diskusi dengan ahli/pakar, buat perencanaan, membaca, belajar lagi, dll.
- Menulis dan memberikan afirmasi positif pada diri: Kita membutuhkan wadah untuk menyalurkan kekhawatiran, overthinking, atau kecemasan yang kita alami, menulis dapat menjadi salah satu caranya. Kemudian berikan afirmasi di akhir tulisan dan tinggalkan kecemasan dalam kertas atau tulisan.
- Memperbaiki gaya hidup: Pentingnya menjaga gaya hidup tetap sehat, seperti memperhatikan asupan gizi, rajin berolahraga, dan tidur yang berkualitas.
- Mengisi kesibukan dengan kegiatan bermanfaat memberikan perspektif baru atau mendorong pikiran lebih jernih dan terbuka.
- Dukungan sosial: Penting untuk mengelilingi diri dengan lingkungan yang suportif dan mencari lingkungan seperti keluarga atau teman dalam mengelola kecemasan.
- Konsultasi dengan profesional: jangan ragu berkonsultasi dengan profesional jika merasa masalah ini terus berlanjut dan berdampak negatif pada kehidupan kita.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Waryati
13 October 2024
pentingnya menerapkan gaya hidup sehat
Balas
.0
rizky putri kartika
12 October 2024
Penyakit karyawan indonesia nih
Balas
.0