Dirilis

13 Maret 2023

Penulis

Qodri Perdana

Bagi umat Muslim, berpuasa Ramadhan bukan hanya kegiatan menahan lapar dan haus. Namun juga menjaga emosi negatif yang ada di diri. Maka itu, puasa juga bermanfaat untuk kesehatan mental.

 

Ciri Gangguan Kesehatan Mental

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang manfaat puasa untuk kesehatan mental, berikut ini beberapa indikasi bahwa sesorang sedang mengalami gangguan kesehatan mental:

  • Sering sekali merasa sedih
  • Kesulitan bahkan kehilangan kemampuan dalam berkonsentrasi
  • Ketakutan atau merasa khawatir secara berlebih
  • Mood swing yang ekstrim
  • Menarik diri dari pergaulan
  • Rasa lelah yang berlebih, tidak berenergi bahkan terdapat masalah tidur
  • Kesulitan mencari solusi dalam kehidupan sehari-hari bahkan menyebabkan stres berlebih
  • Rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang disertaai dengan delusi serta halusinasi
  • Tidak mampu berempati
  • Kebiasaan merokok atau minum alkohol yang berlebihan, bahkan ekstrimnya sampai menggunakan narkoba
  • Kebiasaan makan yang berubah secara ekstrim
  • Marah yang berlebihan serta sangat rentan untuk melakukan kekerasan
  • Sering merasa tidak berdaya ataupun putus asa
  • Terpikir untuk melakukan bunuh diri


 

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Saat kita sedang berpuasa, asupan makanan dan minuman tidak masuk ke tubuh kita selama lebih kurang 10 jam. Hal tersebut membuat energi kita yang biasanya selalu digunakan oleh tubuh dalam mencerna makanan menjadi tidak dipakai. Oleh karena itu energi tersebut dapat digunakan oleh otak kita untuk bisa meningkatkan fungsinya.

Pada beberapa hari awal kita berpuasa, efek kesehatan mental belum langsung terasa. Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan adaptasi terlebih dahulu. Namun setelah terbiasa berpuasa, barulah kita merasakan efek pada kesehatan mental kita. Apa saja itu? Yuk, kita intip manfaatnya:

 

1.    Melatih Kontrol Diri

Berpuasa mengajarkan kita untuk mengontrol emosi negatif pada diri. Emosi negatif banyak jenisnya seperti marah, iri hati, benci, dan emosi buruk yang membuat mental dikuasai oleh energi negatif. Bahkan kondisi yang dapat mengarah kepada depresi.

Pada saat berpuasa dijalankan dengan benar, diri kita dilatih untuk mengontrol semua emosi negatif tersebut. Sehingga tubuh menjadi beradaptasi untuk menjauhkan tindakan negatif tersebut bahkan menghilangkan tindakan negatif itu.

 

2.    Mengurangi Stres


Menurut tulisan di situs Universitas Gadjah Mada yang berjudul “Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health”, faktanya, puasa dapat membantu menghilangkan kondisi stres.

Mengutip dari Psikiater yang sekaligus Ketua dari Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri dari FK KMK UGM, puasa ternyata mempunyai efek yang terasa langsung dalam hal menghilangkan stres. Menurut dia, pada saat berpuasa seseorang akan cenderung membuat sebuah jadwal makan yang bisa lebih baik. 

Mengonsumsi makanan secara teratur juga dapat memengaruhi cara seseorang untuk berpikir jauh lebih teratur. Dalam Beberapa riset menunjukkan bahwa penurunan tingkat makan, termasuk pada jumlah karbohidrat, lemak,dalam beberapa minggu, bisa meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir.

Jadi, apabila kita dapat berpikir dengan jauh lebih baik, maka emosi kitapun dapat dikontrol dengan lebih baik. Dengan begitu berpuasa mengurangi rasa stres. Selain itu, berpuasa juga bisa menstabilkan hormon kortisol (hormon yang menyebabkan perasaan stres). Jika hormone tersebut dalam keadaan stabil makan tingkat stres pun bisa turun. 

 

3.    Meningkatkan rasa bahagia melalui perasaan bersyukur 

 
Momen berpuasa di bulan Ramadhan juga dapat meningkatkan perasaan empati dan bahagia pada diri kita melalui rasa bersyukur.

Pada saat berpuasa kita akan bisa berempati kepada orang-orang yang kurang beruntung bahkan untuk mendapatkan makan sehari-hari. Perasaan empati tersebut dapat memacu seseorang untuk banyak bersyukur. Pada sebuah studi yang telah diterbitkan pada Jurnal Neuroscience Cerebral Cortex, mengidentifikasi sebuah hubungan antara perasaan syukur dengan dopamin neurokimia atau biasa dikenal sebagai "hormon kebahagiaan".

Perasaan bersyukur juga memancarkan frekuensi energi yang positif sebesar 150Hz. Informasi tersebut berdasarkan ahli Naturotherapist, Dr.Harshal Sancheti Nasic dengan sumber informasi dari buku yang berjudul “Power VS Force”.

 

4.    Menurunkan risiko depresi

Sebuah riset menyatakan, berpuasa dapat turut berkontribusi dalam penurunan resiko depresi. Hal ini disebabkan berpuasa bisa memicu sebuah produksi protein yang ada pada otak bernama brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Selain kondisi depresi, ternyata kekurangan protein BDNF bisa juga berkaitan dengan peningkatan risiko kondisi masalah mental yang bervariasi, misalnya gangguan bipolar, gangguan rasa cemas berlebih, bahkan gangguan makan.

Bagaimana, makin semangat dong untuk berpuasa selama bulan Ramadhan? Selain berpahala banyak, Anda juga bisa dapat manfaat untuk mental dan kesehatan fisik lho!

Yuk semangat berpuasa. Mari kita tingkatkan kualitas mental, fisik dan pahala kita di bulan suci Ramadhan. Selamat berpuasa!

Anda juga dapat bertanya kepada ahli kami untuk konsultasi kesehatan lainnya.

Untuk informasi lainnya terkait tips kesehatan. Anda bisa medapatkannya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja!. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dewi Selviana

17 Maret 2023

Terimakasih

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS