Dirilis

09 Juni 2020

Penulis

Arifa Amal

New normal sudah mulai diberlakukan. Aktivitas ekonomi dan sosial saat ini perlahan kembali berjalan dengan tetap menerapkan pembatasan-pembatasan. Dengan adanya wabah virus corona ini, aktivitas bekerja mungkin tidak lagi sama seperti sebelumnya. Lalu, bagaimana perubahan dunia kerja pada saat dan setelah new normal ini? Apa yang dapat Anda persiapkan untuk menghadapinya? Yuk, simak pembahasannya.

Apa itu new normal?

New normal secara praktis dapat diartikan sebagai cara baru dalam menjalankan kehidupan setelah pandemi COVID-19. Banyak sekali hal yang berubah dengan adanya pandemi ini, salah satunya adalah bagaimana dunia kerja kembali beraktivitas setelah sebelumnya sempat mengalami jeda. Kebiasaan baru yang mungkin paling Anda rasakan dalam new normal ini adalah kebiasaan untuk bekerja, berkomunikasi, dan berkoordinasi dari rumah.

Bagaimana new normal memengaruhi aktivitas bekerja/dunia kerja?

1. Hubungan personal antar para pegawai kantor

Salah satu hal yang begitu terasa saat harus tetap di rumah adalah cara berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain. Apalagi bagi Anda yang bekerja, komunikasi untuk mencapai tujuan yang sama menjadi hal yang amat penting. Dan sedikit banyak Anda dapat merasakan kerinduan untuk bertemu langsung dengan teman kantor. Hal ini mungkin baru terasa setelah lama tidak bisa bertemu. Dengan memahami pentingnya dan berharganya komunikasi, seseorang dapat membangun hubungan pribadi dengan teman kantor secara lebih baik. Selain itu, perasaan berjuang menghadapi kesulitan dalam pandemi ini juga dapat semakin mempererat hubungan personal tersebut.

2. Cara bekerja jadi lebih fleksibel dan dinamis


Pilihan untuk bekerja dari rumah sebenarnya sudah ada sebelum pandemi virus Corona. Tapi masih sulit membayangkan bahwa hampir semua aktivitas bekerja dilakukan dari rumah. Sekarang? Itu bukanlah hal sulit lagi. Nyatanya, sebagian besar orang mampu beradaptasi dan tetap melakukan aktivitasnya dengan baik dari rumah. Contohnya, kalau dulu meeting, wawancara, training dilakukan tatap muka, kini berbeda. Cukup terhubung dengan internet dan mengunduh aplikasi video conference, semuanya pun bisa dilakukan! Lebih praktis karena tidak banyak sumber daya tenaga dan biaya yang keluar.

Hal ini memberikan gambaran cara bekerja yang berbeda, yakni cara bekerja yang lebih fleksibel dan dinamis. Sebuah penelitian di Inggris kepada para pekerja, menemukan bahwa sebagian dari mereka cenderung memilih untuk tetap bekerja secara fleksibel dibanding harus ke kantor lagi. Dengan begitu, bekerja dari rumah (work from home) dapat kini menjadi opsi bekerja yang layak dipertimbangkan.

3. Menggunakan teknologi serta infrastrukturnya untuk tetap produktif



Pertanyaan yang mungkin muncul ketika bekerja dari rumah adalah, “Bisa tidak ya tetap produktif?” Jawabannya: bisa. Bahkan, dengan situasi pandemi ini, teknologi dirancang untuk mendukung produktivitas bekerja baik individu maupun tim. Contohnya, seperti presentasi saat meeting yang membutuhkan tampilan powerpoint. Dengan kebutuhan tersebut, kini teknologi video conference yang dulu hanya bisa video saja, sekarang memiliki fitur berbagi layar. Kemudian saat online training, jika ada pegawai yang tidak bisa hadir secara langsung, sang penyelenggara dapat menggunakan fitur perekam. Hasil rekamannya dapat dibagikan sehingga pegawai tersebut tidak perlu khawatir ketinggalan informasi. Nah, adakah pengalaman bekerja menggunakan teknologi versi Anda?

Bagaimana cara efektif bekerja saat new normal?

1. Fleksibel namun tetap disiplin


Dengan adanya work from home, fleksibilitas dalam bekerja semakin besar. Artinya, bagi seorang pekerja, untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, ia dapat mengatur sendiri kapan pengerjaannya, berapa lama pengerjaannya, dan kapan target penyelesaiannya. Dan pengerjaannya pun tidak harus datang ke tempat kerja.

Dengan begitu, prinsip bekerjanya berubah. Dari kinerja dihitung berdasarkan kehadiran (per datang), menjadi kinerja yang dihitung berdasarkan tercapainya tujuan (per output). Tentu saja, tantangan prinsip pekerjaan output-based ini membutuhkan kemandirian dan disiplin yang baik. Untuk menjawab tantangan tersebut, sebagai pekerja, Anda dapat menetapkan gol-gol kecil atau langkah proses yang mengarah pada selesainya pekerjaan. Jika memerlukan alat bantu maka Anda dapat juga mencatat dan menggunakan buku atau kertas memo yang di tempel di dinding kerja Anda.

Misalnya, jika pekerjaan Anda menulis, Anda dapat memulainya dari membuat outline atau poin-poin pembahasan yang ingin Anda tulis. Dengan demikian, Anda dapat mencicil sedikit demi sedikit membahas poin-poin tersebut sehingga pada akhirnya menjadi satu tulisan yang utuh.

2. Menjaga kesehatan mental

Daniella Sikora, Kepala People Operations di Typeform mengatakan bahwa untuk seseorang bisa tetap fokus dan produktif, ia harus sehat mental. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Di antaranya kebutuhan psikologis, emosional, dan fisik.

Oleh karenanya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat Anda penuhi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Seperti olahraga, istirahat yang cukup, makan yang bergizi, dan bersosialisasi dengan orang lain baik dengan secara virtual maupun langsung adalah hal-hal yang terlihat sederhana namun nyatanya penting bagi kesehatan fisik dan mental.

 

3. Adaptasi dengan teknologi


Teknologi canggih sebenarnya bukanlah hal asing. Namun, dengan adanya pandemi ini, inovasi yang muncul untuk memenuhi kebutuhan para pengguna terus mendorong berkembangnya teknologi. Contohnya seperti aplikasi Loom, yang dapat merekam wajah seseorang saat presentasi sekaligus merekam layar presentasi yang digunakannya. Fitur ini dapat dipergunakan pekerja untuk menghemat waktu meeting karena substansi yang dibicarakan telah direkam. Sehingga saat meeting agenda hanya meliputi diskusi dan tanya jawab.

Untuk Anda para pekerja, mungkin terasa merepotkan karena harus beradaptasi dengan berbagai macam fitur dan aplikasi yang baru dikenal. Namun perlu diingat kembali bahwa hal tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan, yakni memudahkan Anda untuk menyelesaikan pekerjaan. Anda juga dapat menjadi bagian dari mereka yang ikut aktif memberi masukkan terkait pengalaman menggunakan teknologi tersebut.

Demikian pembahasan mengenai efektivitas bekerja setelah new normal. Pada akhirnya, dunia bekerja mungkin tidak akan sama dengan adanya new normal. Namun, apapun yang terjadi, Anda tetap dapat melakukan performa kerja dengan baik dan bahagia dengan diri Anda. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih jauh terkait topik ini atau hal-hal yang menyangkut psikologi dan kejiwaan, Anda dapat bertanya pada ahli kami di fitur Tanya Ahli.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS