14 Juli 2021
Dirilis
Penulis
Adila Naura
Setiap tahunnya perusahaan tidak pernah lupa untuk melakukan evaluasi performa pekerja. Metode yang cukup sering digunakan untuk mengumpulkan data evaluasi performa pekerja adalah peer review. Namun, apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan peer review? Dan seperti apa contoh peer review? Berikut adalah pembahasannya.
Apa itu Peer review?
Peer review adalah proses penilaian seorang pekerja oleh rekan kerja satu tim. Metode ini digunakan agar evaluasi performa pekerja tidak mengacu kepada pendapat atasan saja.
Alih-alih hanya menerima feedback yang diberikan oleh atasan, pekerja akan menerima banyak feedback mengenai kinerja, sikap, dan perilaku pegawai dari orang-orang yang telah bekerja dengan pegawai tersebut setiap harinya. Sistem berbasis sosial ini dapat mengurangi risiko pandangan yang bias dari atasan terhadap pegawai. Selain memberi, atasan juga bertanggung jawab untuk mengumpulkan feedback dan meringkasnya dalam ulasan yang merupakan bagian dari proses evaluasi performa.
Peluang untuk membuat sistem umpan balik berbasis sosial seperti peer review terasa lebih besar di masa pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pegawai yang bekerja dari rumah, tanpa tingkat interaksi yang sama dengan atasan setiap harinya.
Apa sih yang harus dipersiapkan sebelum melakukan peer review?
Dilansir dari Harvard Business Review, Anda harus memperhatikan enam pertanyaan kunci sebelum melakukan peer review.
1. Siapa yang memberikan feedback?
Idealnya, feedback diberikan oleh anggota tim yang sama dengan pekerja. Feedback juga dapat diberikan oleh jaringan individu di perusahaan, terutama yang paling sering diajak berkolaborasi. Informasi yang didapatkan dari rekan-rekan kerja ini dikumpulkan dan dianalisis oleh manajer, kemudian dibahas dalam evaluasi performa setiap tahunnya untuk pengembangan karir dan kompensasi.
2. Apakah feedback yang diberikan anonim?
Feedback umumnya harus terbuka, langsung, dan transparan, namun beberapa budaya perusahaan belum cukup siap untuk melakukan sistem terbuka dalam memberikan feedback.
Dalam budaya tertutup, pegawai takut menciptakan konflik atau merusak hubungan ketika memberikan feedback negatif. Sistem terbuka dan terus terang tidak akan efektif untuk membantu pegawai berkembang. Perusahaan seperti ini baiknya menggunakan sistem anonim dalam memberikan feedback.
Baca juga: Ada konflik di Tim Kerja, Apa Manfaatnya?
3. Apakah feedback diberikan secara spontan?
Timing alias pengaturan waktu perlu dipertimbangkan ketika memberikan feedback. Permintaan feedback harus datang pada waktu yang sama setiap tahunnya kepada setiap pegawai. Atasan juga wajib memastikan bahwa setiap pegawai mendapatkan volume feedback yang besar dan serupa.
Praxis Precision Medicines, perusahaan bioteknologi yang berbasis di Boston, USA memberikan permintaan feedback pada setiap akhir bulan dengan target sekitar 100 feedback untuk setiap pegawai dalam satu tahun. Pengumpulan feedback dibantu oleh Microsoft Office Analytics yang dapat mengidentifikasi orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan pegawai, kemudian mengirimkannya secara otomatis ke para manajer.

4. Apakah seluruh feedback memiliki bobot yang sama?
Dalam perusahaan yang budayanya berbasis tim dan tidak memiliki hierarki, feedback yang diberikan umumnya akan sama. Tidak masalah jika feedback diberikan oleh manajer, anggota tim lain, atau pimpinan perusahaan. Feedback dengan bobot dan volume yang sama akan digabungkan secara statistik untuk membentuk gambaran kinerja yang akurat. Jika 100 orang memberikan feedback negatif yang konsisten pada satu aspek kerja atau perilaku, feedback tersebut akan mencerminkan sentimen perusahaan secara keseluruhan dan lebih akurat.
5. Seperti apa contoh peer review? Feedback yang diberikan mengenai apa?
Kategori feedback sebenarnya tidak memerlukan pertimbangan khusus. Beberapa perusahaan memfokuskan feedback pada performa, sedangkan beberapa perusahaan lain berfokus pada perilaku yang mencerminkan tujuan, budaya, dan nilai-nilai perusahaan.
Baca juga: 5 Cara Menciptakan Hubungan Sehat dengan Rekan Kerja
6. Bisakah Anda membuatnya sederhana?
Sistem feedback berbasis sosial menghasilkan sejumlah besar feedback pada satu anggota tim. Feedback yang diberikan harus sederhana dan tidak membutuhkan lebih dari beberapa menit untuk dibaca. Membuat feedback yang sederhana dapat dilakukan dengan menyiapkan dua skala sederhana, suka atau tidak suka, pada setiap kategori yang relevan dan diamati.
Demikianlah pembahasan mengenai peer review dalam evaluasi performa pekerja. Mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan kunci sebelum melakukan peer review akan membantu Anda untuk menyusun strategi pemberian feedback yang cocok dengan budaya perusahaan Anda.
Jika Anda ingin bertanya kepada ahli mengenai hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan peer review dalam evaluasi performa pekerja lebih lanjut, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan anda mendaftar www.daya.id dan dapatkan informasi mengenai karir secara gratis.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
2 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
2 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
Harap masukkan komentar Anda.
Silakan Login terlebih dahulu
Silakan masuk menggunakan akun Anda untuk mengakses konten yang diinginkan

test
Berikan Komentar