Dirilis

27 Agustus 2022

Penulis

Zulaikhah Atyas Permatasari, S.Gz

Kombucha dikenal sebagai salah satu produk minuman fungsional dengan pertumbuhan produksi yang cukup pesat. Kombucha adalah minuman hasil fermentasi berbahan dasar teh (umumnya menggunakan teh hitam, hijau, atau oolong) dan gula, dengan penambahan starter Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY). SCOBY berbentuk padat, tipis melayang di atas cairan, bertekstur kenyal seperti jeli, dan terdiri atas berbagai bakteri serta ragi yang berperan penting dalam proses fermentasi.  

Baca Juga: Apa Bedanya Teh hijau, Oolong dan Kombucha

 

Bahan Dasar Kombucha

Hasil produk kombucha memiliki karakteristik rasa asam-manis, dengan aroma khas menyengat seperti ‘cuka’ karena kandungan etanol pada produk. Timbulnya rasa asam pada kombucha disebabkan oleh kandungan asam asetat, sedangkan rasa manis karena pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa oleh proses fermentasi. 

Meskipun kombucha menggunakan bahan baku utama berupa teh, saat ini terdapat berbagai variasi produk dengan penambahan lemon, daun mint, atau buah-buahan. Tujuannya memperbaiki sifat sensoris sehingga meningkatkan daya terima produk di masyarakat. 

Di Indonesia sendiri, kombucha juga turut dikembangkan dengan modifikasi penambahan berbagai rempah maupun herbal seperti jahe, rosella, daun sirsak, daun kelor, dan anggur laut/lawi-lawi sebagai upaya meningkatkan nilai gizi dan antioksidan dalam produk tersebut. Kandungan rata-rata etanol/alkohol pada kombucha berada dibawah 0,5% sehingga dapat dinyatakan halal untuk dikonsumsi. 

Setelah melalui proses fermentasi, kombucha mengandung berbagai komponen seperti gula, polifenol, asam organik, serat, etanol, asam amino termasuk lisin, mineral esensial seperti zat besi dan zinc, vitamin larut lemak seperti vitamin B dan C, zat antibiotik, serta enzim hidrolitik. Kandungan polifenol, flavonoid, kemampuan menangkal serta menurunkan radikal bebas pada kombucha lebih tinggi dibandingkan dengan teh tanpa fermentasi. 

Popularitas manfaat kombucha terhadap kesehatan ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Potensi dan keunggulan produk kombucha adalah kaya akan antioksidan. Kombucha diklaim mampu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, meningkatkan respon imun suatu individu, meningkatkan vitalitas, dan meringankan konstipasi. 

 

Manfaat Kombucha

Berikut adalah berbagai manfaat kombucha bagi tubuh berdasarkan penelitian yang telah ada: 

 

1.    Mendukung kesehatan sistem pencernaan

Kombucha memiliki tingkat pH rendah karena tinggi akan konsentrasi asam asetat dan memiliki efek antimikroba, sehingga mampu mencegah pertumbuhan bakteri patogen saluran cerna, seperti Helicobacter pylori, Escherichia coli, Salmonella typhimurium, dan Campylobacter jejuni

Sebagai minuman probiotik, kombucha didominasi oleh beberapa spesies bakteri baik (Acetobacter, Bacillus, Starmerella, Komagataeibacter dan Gluconobacter), membentuk simbiosis menguntungkan pada saluran cerna dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. 

Acetobacter contohnya, menghasikan produk berupa asetat dan asam glikoliat, dimana secara efektif menghambat perutumbuhan bakteri patogen penyebab rasa tidak nyaman pada perut dan diare terkait keracunan makanan. 

Selain itu, kombucha juga memiliki kemampuan menjaga kandungan mucin (lapisan pertama saluran cerna), mencegah oksidasi lipid di membran sel epitel (lini kedua perlindungan saluran cerna) melalui aktivitas antioksidan dalam produk, dan mengurangi sekresi asam lambung. Sekresi asam lambung secara berlebih dikaitkan dengan kerusakan membran mucus (perlindungan ketiga saluran cerna) dan ulserasi lambung sehingga memiliki efek tidak diinginkan bagi saluran cerna. 

 

2.    Mengontrol Nilai Glukosa Darah atau agen anti-hiperglikemia

Studi terkini menunjukkan bahwa kombucha memiliki efek anti-hiperglikemia atau menurunkan nilai glukosa/gula darah dengan meregulasi struktur dari mikrobiota usus. Konsumsi kombucha dapat menurunkan kandungan bakteri patogen dan meningkatkan bakteri penghasil asam lemak rantai pendek (Short chain fatty acid/SCFA). Akibatnya terjadi perbaikan dari inflamasi sistemik dan resistensi insulin. 

Sebagai tambahan, produksi SCFA memicu sekresi/pengeluaran hormon saluran cerna (GLP-1 dan PYY) dan memperbaiki fungsi sel beta-pankreas yang berperan dalam menjaga nilai gula darah. 

Namun perlu diperhatikan bagi penderita diabetes melitus, bahwa beberapa produk di pasaran dilakukan penambahan gula atau sari buah sehingga konsumsinya perlu disesuaikan dengan kebutuhan karbohidrat harian. Selain itu, individu dengan diabetes dapat melakukan pengecekan respon tubuh apakah terdapat peningkatan nilai gula darah secara drastis setelah konsumsi produk tersebut. 

 

3.    Membantu meningkatkan sistem imun dan metabolisme tubuh

Kombucha kaya akan antioksidan sehingga dapat menghambat pembentukan radikal bebas, menjaga dari kerusakan sel, meminimalisir risiko perkembangan penyakit terkait inflamasi, atau dapat dikatakan mampu meningkatkan sistem imun tubuh. 

Kandungan vitamin B kompleks pada kombucha dapat mendukung proses metabolisme energi melalu aktivasi enzimatik pada metabolisme lemak maupun protein. 

Tingginya kandungan vitamin C dalam kombucha juga dapat membantu pengoptimalan absorpsi zat besi jenis non-heme atau sumber zat besi nabati. 

 

4.    Mendukung kesehatan kardiovaskuler

Kombucha memiliki efek antihiperkolesterolemia atau memperbaiki profil lipid. Hal ini disebabkan tingginya kandungan antioksidan dalam penekanan radikal bebas, polifenol sebagai komponen bioaktif, vitamin E, dan vitamin C. Aktivitas antioksidan ini juga memiliki efek menguntungkan dalam menjaga pembuluh darah dari aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah. 

 

Efek Samping Kombucha

Meskipun kombucha mengandung berbagai komponen baik bagi tubuh, apabila dikonsumsi secara tidak tepat mampu menimbulkan efek samping atau kejadian tidak diinginkan, terutama bagi individu dengan penurunan daya tahan tubuh (immunocompromised). Dikarenakan adanya kandungan alkohol dan potensi menghasilkan toksin/racun apabila tidak dilakukan fermentasi dengan baik. Maka Food Drug Administration (FDA) dan U.S Centres for Disease Control and Prevention (CDC) tidak merekomendasikan untuk dikonsumsi bagi wanita hamil, wanita menyusui, anak usia kurang dari 4 tahun, pasien HIV, dan individu dengan gangguan ginjal. 

Selain itu pasien dengan HIV dan gagal ginjal akut lebih rentan mengalami asidosis ketika mengonsumsi kombucha secara tidak tepat.  Pada wanita hamil, kontraindikasi konsumsi kombucha juga disebabkan oleh potensi kandungan heparin (komponen glikosaminoglikan) dalam teh yang mampu menghambat sistem pembekuan darah sehingga memiliki potensi bahaya terutama pada periode trisemester ketiga. 

Baca Juga: Tanaman Rosella, Manfaat untuk Kesehatan 

Merujuk pada CDC, konsumsi harian kombucha sebesar 110 ml pada orang sehat tidak menimbulkan potensi risiko bahaya bagi kesehatan. Konsumsi kombucha secara berlebih (>350 ml perhari) dapat menimbulkan terjadinya asidosis metabolik atau kenaikan asam terlalu tinggi pada tubuh. Hentikan konsumsi kombucha apabila timbul efek samping seperti pusing, mual, muntah, jaundice (penyakit kuning) dan beberapa reaksi alergi lainnya. 

Fermentasi kombucha biasa dilakukan oleh produsen skala rumah/homemade, sehingga perlu untuk memastikan untuk memilih produk dengan proses persiapan hingga distribusi yang dilakukan secara tepat guna meminimalisir risiko kontaminasi mikroorganisme patogen atau merugikan bagi tubuh. 

Pastikan bahwa produsen memiliki peralatan, bahan, dan kemasan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan serta menerapkan good manufacturing practices (GMP). FDA juga merekomendasikan bahwa fermentasi tidak lebih dari 10 hari karena berdampak pada tingkat keasamaan berlebih, penurunan kualitas dan efek tidak diinginkan bagi tubuh. Proses pasteurisasi setelah dilakukan pengemasan juga dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas mikrobiologi produk. 

Apabila Anda memerlukan informasi lebih lanjut terkait topik ini, Anda bisa berkonsultasi di Tanya Ahli. Anda bisa dapatkan secara gratis dengan cara mendaftar di Daya.id Mari kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS