Dirilis

29 Juni 2021

Penulis

Linda Budiyarti

Diawal usia anak-anak, terutama pada lima tahun pertama kehidupan mereka merupakan periode emas pertumbuhan. Di masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan asupan gizi seimbang yang cukup untuk mengoptimalkan pertumbuhan baik fisik, kecerdasan, maupun emosionalnya. Begitu juga dengan anak Anda.

Salah satu kandungan gizi yang penting bagi pertumbuhan anak adalah protein. Kekurangan protein pada periode pertumbuhan anak dapat menyebabkan beberapa dampak diantaranya Kekurangan Energi Protein (KEP).

 

Gejala Kurang Energi Protein (KEP)

gejala kurang protein
Berdasarkan tinjauan yang dilakukan oleh Kemenkes RI, prevalensi atau jumlah kasus tertinggi Kurangnya Energi Protein (KEP) terjadi pada anak-anak balita, ibu yang sedang mengandung, dan ibu menyusui. KEP memiliki berbagai macam kondisi sakit yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Berdasarkan gejalanya KEP dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

 

1. Kurang Energi Protein (KEP) Ringan

KEP ringan ini banyak terjadi di masyarakat, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak di masa pertumbuhan. Beberapa gejala klinis KEP ringan ini antara lain:
  • Pertumbuhan linier terganggu atau terhenti.
  • Kenaikan berat badan berkurang atau terhenti.
  • Ukuran lingkar lengan atas (LILA) menurun, dan maturasi tulang terhambat.

2. Kurang Energi Protein (KEP) Berat

Salah satu jenis KEP berat adalah kwashiorkor yang banyak dijumpai pada anak usia 1-5 tahun. Kwashiorkor merupakan kondisi akibat kurangnya sumber protein. Beberapa gejala klinis yang ditimbulkan dari kwashiorkor antara lain:
  • Mudah mengalami kelainan kulit yang khas (crazy pavement dermatosis), yaitu munculnya kelainan mulai dari bintik-bintik merah bercampur bercak, lama kelamaan menghitam kemudian mengelupas.
  • Punggung, pantat, dan sekitar vulva yang selalu membasah karena keringat atau urin.
  • Pada hati terjadi pembesaran, terkadang batas pembesaran sampai kepusar, hal ini disebabkan karena sel sel hati terisi lemak.

Makanan Sumber Protein Tinggi  untuk Pertumbuhan Anak yang Mudah Didapatkan

sumber makanan kaya protein

Karena pengaruh buruk dari Kurang Energi Protein (KEP) sangat besar pada pertumbuhan anak, maka Anda perlu mencukupi kebutuhan protein terutama pada periode emas pertumbuhan anak.
Berikut beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yang dapat memenuhi kebutuhan protein buah hati Anda:

 

1. Ikan

Ikan adalah salah satu bahan makanan yang penyerapan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Kandungan protein pada ikan sebesar 18% yang terdiri dari asam amino esensial yang tidak akan rusak pada saat proses pemasakan. Mengonsumsi ikan tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan anak secara fisik, namun juga dapat meningkatkan kecerdasan anak. Selain dagingnya, minyak ikan juga biasa diberikan kepada anak-anak. Kandungan berbagai vitamin seperti vitamin B6 dan B12, baik untuk pertumbuhan anak dan mencegah penyakit.

Baca juga: Peranan Gizi untuk Peningkatan Performa Olahraga

 

2. Tahu

Siapa yang tidak mengenal tahu? Makanan ini dapat dengan mudah dijumpai dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan lezat. Jadi tidak heran jika masyarakat Indonesia gemar makan tahu. Selain dapat diolah menjadi beragam makanan lezat, tahu juga mengandung protein yang cukup banyak, yaitu sekitar 8% dan energi 80kkal. Oleh karena itu tahu dapat menjadi salah satu bahan makanan yang dapat Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi anak Anda.

 

3. Telur

Telur merupakan salah satu bahan makanan protein hewani yang banyak dikonsumsi, baik ketika sarapan, makan siang, maupun makan malam. Kandungan protein telur yang cukup tinggi sudah dikenal masyarakat. Selain itu telur juga dapat dengan mudah ditemui di lingkungan sekitar kita, dan dapat diolah menjadi beragam maasakan yang lezat, bahkan dapat dijadikan salah satu bahan untuk membuat kue sebagai camilan. Para orang tua menjadi lebih mudah mengkreasikan menu makanan dengan bahan telur untuk anak-anak.

 

4. Susu

Walaupun secara nasional tingkat konsumsi susu masih rendah, masyarakat Indonesia sudah mengenal susu sebagai salah sumber protein. Oleh karena itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat mengkonsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan protein.
Baca juga: 6 Manfaat Kedelai untuk Kesehatan yang Luar Biasa

Nah itulah 4 makanan sumber protein tinggi yang dapat dengan mudah Anda temukan. Cukupi kandungan protein anak Anda agar pertumbuhan buah hati Anda optimal, dan tidak mengalami gangguan atau penyakit. Tentu kandungan gizi yang dibutuhkan anak Anda tidak hanya protein, masih banyak kandungan gizi lain yang juga penting untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi dari daya.id untuk mengetahui kandungan gizi lainnya dan sumber makanan yang baik untuk anak Anda.

Informasi lain terkait pola hidup sehat dan kesehatan lainnya, bisa Anda peroleh dengan mudah di daya.id. Dengan mendaftar di daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di daya.id sekarang juga!

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS