06 November 2024
Dirilis
Penulis
Andi Dala Nadhifa Asmarani
Obligasi, atau surat utang, semakin populer sebagai salah satu instrumen investasi jika Anda menginginkan pendapatan pasif. Namun, apakah mungkin untuk hidup dengan mengandalkan bunga obligasi saja? Jawabannya tergantung pada strategi, jenis obligasi yang dipilih, dan bagaimana kita mengelola pendapatan yang dihasilkan dari instrumen ini. Artikel ini akan membahas bagaimana kita bisa merencanakan hidup dari bunga obligasi, keuntungan dan risikonya, serta cara memaksimalkan pendapatan.
Apa Itu Bunga Obligasi?
Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami terlebih dahulu apa itu bunga obligasi. Ketika kita membeli obligasi, sebenarnya kita sedang meminjamkan sejumlah uang kepada penerbit obligasi, baik itu pemerintah, perusahaan, atau institusi lain. Sebagai imbalannya, penerbit obligasi akan memberikan bunga yang dikenal sebagai kupon secara berkala, biasanya setiap tiga atau enam bulan sekali, hingga masa jatuh tempo obligasi tersebut.
Baca Juga: Simak Pengertian Bond Lengkap Beserta Fungsi-Fungsinya
Bagaimana Memulai Hidup dari Bunga Obligasi?
1. Tentukan Target Pendapatan Bulanan
Hitunglah berapa besar kebutuhan bulanan Anda. Misalnya, jika membutuhkan Rp. 10 juta per bulan, berarti dalam setahun Anda memerlukan Rp. 120 juta.
2. Hitung Jumlah Investasi yang Dibutuhkan
Setelah mengetahui target pendapatan, tentukan berapa besar investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Misalnya, jika bunga obligasi rata-rata adalah 6% per tahun, maka untuk mendapatkan 120 juta per tahun, Anda membutuhkan investasi sebesar Rp. 2 miliar.
3. Diversifikasi Portofolio Obligasi
Sebaiknya Anda tidak bergantung pada satu jenis obligasi saja. Diversifikasikan investasi Anda pada obligasi pemerintah dan korporasi untuk menjaga stabilitas pendapatan dan mengurangi risiko jika ada satu obligasi yang tidak membayar bunga atau mengalami masalah.
4. Perhatikan Jangka Waktu dan Likuiditas
Obligasi memiliki jangka waktu tertentu, mulai dari satu tahun hingga puluhan tahun. Pastikan Anda memiliki portofolio dengan berbagai jangka waktu agar setiap tahun ada obligasi yang jatuh tempo dan dapat memberikan Anda fleksibilitas keuangan.
Baca Juga: Perbedaan Saham dan Obligasi Beserta Contoh-Contohnya
Keuntungan dan Risiko dari Obligasi
Mengandalkan pendapatan dari bunga obligasi memiliki sejumlah keuntungan. Pertama, obligasi menawarkan pendapatan tetap melalui kupon berkala yang relatif stabil. Ini membantu Anda memperkirakan besarnya pendapatan yang diterima, sehingga memudahkan pengaturan keuangan sehari-hari.
Kedua, obligasi juga memiliki tingkat risiko lebih rendah dibandingkan saham. Terlebih lagi jika Anda memilih jenis obligasi pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk ritel (SR) yang dijamin oleh negara. Jadi Anda akan merasa aman jika ingin menjadikan bunga obligasi sebagai sumber pendapatan utama.
Namun, investasi dalam obligasi juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah inflasi. Bunga obligasi cenderung lebih rendah, sehingga daya beli dari pendapatan kupon bisa menurun jika terjadi peningkatan inflasi. Hal ini akan menjadi masalah jika bunga yang diterima tidak cukup menutup kenaikan biaya hidup.
Selain itu, obligasi juga memiliki keterbatasan dari segi likuiditas. Jika terdapat kebutuhan mendadak yang membutuhkan dana besar, tidak mudah untuk mencairkan obligasi. Sebenarnya obligasi bisa dijual kembali, tetapi tidak selalu mudah untuk mendapatkan harga jual yang optimal. Bisa saja, Anda harus menjual obligasi Anda di harga yang lebih rendah sehingga terdapat kerugian yang harus ditanggung.
Baca Juga: Berikut 2 Contoh Surat Utang Negara, Cek di Sini
Tips Memaksimalkan Pendapatan Obligasi
- Reinvestasikan pendapatan kupon: Sebaiknya Anda menyisihkan sebagian pendapatan kupon untuk diinvestasikan kembali. Praktik ini akan meningkatkan nilai investasi seiring berjalannya waktu melalui efek compounding interest atau bunga berbunga.
- Pilihlah obligasi dengan imbal hasil lebih tinggi: Carilah obligasi dengan imbal hasil yang kompetitif, tetapi tetap perhatikan risikonya. Jika Anda merasa nyaman dengan risiko yang lebih tinggi, obligasi korporasi bisa menjadi pilihan.
- Gunakan jasa konsultan keuangan: Konsultasikan investasi Anda dengan ahli keuangan agar perencanaan dan strategi investasi Anda tepat sasaran. Konsultan keuangan bisa membantu Anda menentukan jenis obligasi yang cocok, menyesuaikan portofolio sesuai kebutuhan, serta mengelola risiko degan lebih baik.
Baca Juga: Ketika Dollar Turun, Baiknya Investasi Apa Ya?
Hidup dengan mengandalkan bunga obligasi bukanlah hal yang mustahil, tetapi membutuhkan perencanaan matang, investasi yang cukup besar, dan pengelolaan portofolio yang bijaksana. Anda juga perlu mempertimbangkan risiko dan keuntungan obligasi. Namun dengan langkah yang tepat, Anda bisa memanfaatkan bunga obligasi sebagai sumber pendapatan yang stabil untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai tips berinvestasi obligasi atau ingin berkonsultasi mengenai topik keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Komentar