Dirilis

01 Juli 2024

Penulis

Joshua Agustinus Panggabean

Setiap investasi selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk memahami dan mengelola risiko ini dengan baik. Apalagi jika Anda adalah pemula dalam hal berinvestasi. 

Mengelola risiko investasi tidak hanya membantu Anda melindungi modal, tetapi juga memungkinkan Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengukur risiko dan mengambil keputusan investasi yang tepat, dengan contoh untuk memudahkan pemahaman.

Cara Mengukur Risiko Investasi

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan.

 

1.    Identifikasi Jenis Risiko 

Langkah pertama dalam mengelola risiko adalah mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi. Risiko pasar, misalnya, adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi harga pasar. Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Anda tidak dapat menjual aset dengan cepat tanpa kehilangan nilai. Misalnya, investasi saham memiliki risiko pasar yang tinggi karena harga saham dapat berfluktuasi dengan cepat. 

Baca juga: 5 Pertimbangan Berinvestasi di Bursa Saham Selama Tahun Politik 

 

2.    Menggunakan Alat Pengukur Risiko

Untuk mengukur risiko, Anda dapat menggunakan berbagai alat seperti Value at Risk (VaR), Beta, dan Sharpe Ratio. VaR mengukur potensi kerugian maksimum dalam periode tertentu dengan tingkat kepercayaan tertentu. Beta mengukur sensitivitas harga aset terhadap perubahan pasar. Sharpe Ratio mengukur pengembalian investasi yang disesuaikan dengan risiko. Misalnya, jika Beta suatu saham adalah 1,5, ini berarti saham tersebut lebih volatil dibandingkan dengan pasar. 

Baca juga: Cara Jual-Beli Saham 

 

3.    Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah strategi utama untuk mengelola risiko dengan menyebarkan investasi Anda ke berbagai aset dan sektor. Dengan cara ini, kerugian di satu area dapat diimbangi oleh keuntungan di area lain. Misalnya, jika Anda memiliki portofolio yang terdiri dari saham, obligasi, dan reksa dana, Anda mengurangi risiko karena tidak tergantung pada satu jenis investasi saja.

 

4.    Menetapkan Toleransi Risiko

Setiap investor memiliki toleransi risiko yang berbeda-beda. Menetapkan seberapa besar risiko yang Anda bersedia tanggung sangat penting untuk menentukan strategi investasi yang tepat. Misalnya, jika Anda memiliki toleransi risiko rendah, Anda mungkin lebih cocok berinvestasi di instrumen yang lebih aman seperti obligasi atau reksa dana pasar uang.

 

5.    Konsultasi Profesional

Mengelola risiko investasi bisa menjadi kompleks, terutama bagi pemula. Konsultasi dengan ahli keuangan dapat membantu Anda memahami profil risiko Anda dan memilih strategi investasi yang sesuai. Mereka dapat memberikan wawasan tentang bagaimana menyeimbangkan portofolio dan mengurangi risiko secara efektif.

 

Contoh Mengelola Risiko

Misalkan Anda memiliki portofolio investasi sebesar Rp100.000.000. Untuk mengurangi risiko, Anda dapat mendiversifikasi portofolio Anda sebagai berikut:

  • Saham: Rp50.000.000 (dengan diversifikasi di berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, dan energi)
  • Obligasi: Rp30.000.000 (untuk stabilitas dan pendapatan tetap)
  • Reksa Dana Campuran: Rp20.000.000 (untuk diversifikasi tambahan dan potensi pertumbuhan)

Dengan diversifikasi ini, Anda menyebarkan risiko ke berbagai instrumen dan sektor, sehingga mengurangi potensi kerugian besar dari satu sumber.

Mengelola risiko adalah bagian penting dari strategi investasi yang sukses. Dengan mengidentifikasi jenis risiko, menggunakan alat pengukur risiko, diversifikasi portofolio, menetapkan toleransi risiko, dan berkonsultasi dengan profesional, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan melindungi modal Anda. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terinformasi, Anda dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi jangka panjang.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi melalui fitur Tanya Ahli, dan daftarkan diri Anda untuk askes gratis di Daya.id!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.7

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Anton Saeryana

17 July 2024

Informasi yang sangat membantu sekali

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

2 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS