Dirilis

18 Januari 2025

Penulis

Dian Savitri


Investasi merupakan salah satu cara yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk mengembangkan kekayaan mereka. Namun, di Indonesia, tidak sedikit orang yang terjebak dalam investasi bodong atau penipuan investasi yang mengakibatkan kerugian besar. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk lebih berhati-hati dan memahami cara-cara menghindari investasi bodong, serta mengenali ciri-ciri dari investasi yang berisiko tinggi tersebut. 
 

Apa itu Investasi Bodong?

Investasi bodong adalah investasi yang menawarkan keuntungan yang tidak realistis dan tidak didukung oleh kegiatan investasi yang jelas. Biasanya, investasi bodong hanya berfokus pada pengumpulan dana dari masyarakat tanpa adanya jaminan atau dasar yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam banyak kasus, investasi bodong berakhir dengan kerugian besar bagi investor yang terjebak di dalamnya. 

 

Fakta dan Data Investasi Bodong di Indonesia

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik investasi bodong di Indonesia cukup marak, dan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan OJK, kerugian masyarakat akibat investasi ilegal atau investasi bodong mencapai Rp139,67 triliun sepanjang 2017-2023. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena investasi bodong masih menjadi masalah serius yang perlu diwaspadai oleh cryptocurrency, forex, dan perdagangan saham yang tidak terdaftar di lembaga pengawas resmi, masyarakat. 

Banyak penawaran investasi yang mengklaim dapat memberikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, namun pada kenyataannya tidak ada kegiatan investasi yang transparan. Biasanya korban akan dimintai sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam sebuah produk atau bisnis namun sesungguhnya produk atau bisnis tersebut tidak pernah ada. Biasanya investasi bodong menyasar orang-orang yang masih minim pengetahuannya seputar investasi, sehingga mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan yang besar dan cepat. 

Beberapa bentuk investasi bodong yang pernah marak terjadi di Indonesia antara lain dalam bentuk skema Ponzi, multi-level marketing (MLM), investasi di bidang pertanian melalui hasil panen fiktif, serta P2P Lending yang terkendala kredit macet sehingga menyebabkan gagal bayar kepada para investornya. 

 

Ciri-ciri Investasi Bodong

Jika Anda ingin mengembangkan kekayaan dengan berinvestasi, maka investasilah pada instrumen yang legal dan dijamin oleh lembaga pemerintah. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan besar yang instan dalam jangka waktu singkat. Lantas bagaimana cara membedakan jenis investasi yang legal dengan yang ilegal? Mengingat masih cukup banyak tawaran investasi bodong, ada baiknya Anda lebih jeli lagi dalam menganalisis tawaran investasi yang datang. Ada beberapa ciri yang dapat membantu seseorang mengenali investasi bodong, di antaranya:

  1. Janji Keuntungan yang Tidak Realistis: Salah satu ciri paling mencolok dari investasi bodong adalah janji keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat. Misalnya, menawarkan keuntungan 20% hingga 30% dalam waktu sebulan atau lebih cepat lagi. Biasanya, investasi yang sah memiliki tingkat keuntungan yang lebih realistis dan berbanding lurus dengan tingkat risiko yang ada.
  2. Tidak Memiliki Izin atau Terdaftar di OJK: Semua investasi yang sah dan legal di Indonesia harus terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika sebuah investasi tidak terdaftar di OJK atau lembaga pengawas keuangan lainnya, itu adalah tanda bahwa investasi tersebut berisiko tinggi dan bisa jadi merupakan investasi bodong.
  3. Kurangnya Transparansi: Investasi bodong seringkali tidak memberikan informasi yang jelas mengenai bagaimana uang yang diinvestasikan dikelola atau digunakan. Mereka cenderung hanya menampilkan data yang ambigu atau bahkan tidak memberikan informasi apapun tentang siapa yang mengelola investasi tersebut.
  4. Mendorong untuk Merekrut Orang Lain: Beberapa jenis investasi bodong mengharuskan investor untuk merekrut orang lain untuk bergabung. Mereka menawarkan komisi atau bonus besar jika seseorang berhasil membawa orang lain untuk berinvestasi. Hal ini seringkali menjadi indikator bahwa investasi tersebut adalah skema Ponzi, di mana keuntungan yang diterima investor lama berasal dari uang yang disetor oleh investor baru, bukan dari kegiatan investasi yang sah.
  5. Tekanan untuk Segera Berinvestasi: Investasi bodong seringkali memberikan tekanan kepada calon investor untuk segera mengambil keputusan dan berinvestasi. Mereka menggunakan taktik seperti "penawaran terbatas" atau "waktu yang hampir habis" untuk menciptakan rasa urgensi, yang bertujuan agar orang tidak memiliki waktu untuk berpikir jernih atau melakukan riset lebih lanjut.
  6. Promosinya Menggunakan Influencer: Investasi bodong seringkali memanfaatkan ketenaran orang-orang ternama atau influencer untuk menjaring investor baru. Hal ini dikarenakan para influencer tersebut memiliki banyak followers di sosial medianya, sehingga masyarakat lebih mudah percaya dengan apa yang mereka sampaikan daripada melakukan riset secara mandiri. 


 

Cara Menghindari Investasi Bodong

Agar terhindar dari berbagai bentuk investasi bodong, hal utama yang harus Anda lakukan adalah pahami betul bagaimana cara berinvestasi yang legal dan aman. Ada banyak pilihan instrumen investasi yang aman di Indonesia yang bisa Anda pilih sesuai tujuan keuangan Anda, seperti deposito, reksadana, obligasi, saham, emas, maupun properti. Investasi sejatinya dilakukan dalam rentang waktu yang panjang agar aset Anda terus bertumbuh dengan maksimal. 

Jangan mudah terbujuk rayu dengan iming-iming kaya dalam waktu singkat. Investasi yang benar membutuhkan kesabaran dan fokuslah pada tujuan jangka panjang. Pahami pula setiap risiko yang ada pada masing-masing instrumen investasi. Semakin tinggi potensi return yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi pula tingkat risikonya. Untuk itu, Anda perlu melakukan beberapa hal dibawah ini agar tidak terjerumus ke dalam investasi bodong. 

 

1.    Lakukan Riset Mendalam

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sangat penting untuk melakukan riset mendalam mengenai perusahaan atau platform investasi yang ditawarkan. Pastikan mereka terdaftar di OJK atau lembaga pengawas yang sah. Anda bisa mengecek status legalitas investasi melalui situs resmi OJK atau bertanya langsung kepada lembaga yang berwenang.

 

2.    Waspadai Janji Keuntungan yang Terlalu Tinggi

Ingatlah bahwa investasi yang sah biasanya menawarkan keuntungan yang realistis sesuai dengan tingkat risikonya. Jika ada tawaran yang menjanjikan keuntungan di luar kewajaran, kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Investasi sewajarnya dilakukan secara jangka panjang, karena tidak ada yang instan dalam berinvestasi. Anda patut curiga jika persentase return yang dijanjikan sudah jauh melebihi rata-rata return instrumen investasi lainnya.

 

3.    Periksa Informasi yang Diberikan

Pastikan bahwa informasi yang diberikan oleh perusahaan investasi tersebut transparan dan jelas. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari tahu lebih banyak tentang bagaimana dana yang Anda investasikan akan dikelola oleh mereka. Pahami produk investasi atau pola bisnisnya. Tidak ada bisnis atau investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa disertai risiko yang tinggi pula.

 

4.    Jangan Terjebak pada Tekanan Waktu

Investasi bodong seringkali memanfaatkan tekanan waktu untuk membuat calon investor terburu-buru dalam mengambil keputusan. Jika Anda merasa dipaksa untuk segera berinvestasi, berhentilah sejenak dan pertimbangkan kembali keputusan tersebut. Anda harus mampu tetap berpikir jernih dan logis karena seringkali pelaku investasi bodong adalah orang-orang yang pandai menggunakan kemampuan persuasifnya untuk mengajak orang lain berinvestasi pada produk atau bisnis mereka.

 

5.    Gunakan Platform Investasi yang Terpercaya

Pilih platform investasi yang sudah terpercaya dan memiliki track record yang baik. Gunakan aplikasi atau perusahaan yang sudah terdaftar secara resmi dan memiliki izin dari OJK, serta memiliki rating yang baik di masyarakat.

Jika Anda sudah terlanjur terjerumus ke dalam investasi bodong, segera hentikan investasi Anda dan segera laporkan pelaku investasi tersebut ke pihak berwajib. Anda bisa laporkan ke OJK atau Kepolisian jika Anda telah menjadi korban dari pelaku investasi bodong. Apabila memungkinkan, minta bantuan ke pakar hukum maupun perencana keuangan agar dana yang sudah Anda setorkan bisa Anda tarik kembali untuk meminimalisir risiko kerugian lebih lanjut. Anda dapat berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk mencari solusi dalam rangka pemulihan kondisi keuangan. 

Apabila Anda terlanjur memberikan data pribadi atau informasi rekening kepada pihak yang mencurigakan, segera ubah kata sandi atau informasi yang relevan untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut. Untuk selanjutnya, tingkatkan literasi Anda mengenai pengelolaan investasi yang baik dan benar agar Anda tidak lagi terjerumus ke dalam bentuk investasi bodong lainnya.

Investasi bodong merupakan masalah yang serius di Indonesia, dan korban dari praktik ini terus bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih tempat berinvestasi. Dengan memahami ciri-ciri investasi bodong, serta melakukan riset yang mendalam, diharapkan kita dapat terhindar dari kerugian besar dan memastikan bahwa investasi yang kita lakukan adalah investasi yang aman dan terpercaya. Berinvestasilah dengan cerdas, karena investasi yang tepat akan mampu memberikan keamanan dan kenyamanan finansial bagi Anda di masa depan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

3 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS