Dirilis

19 Desember 2024

Penulis

Dian Savitri

Generasi Z atau biasa dikenal dengan istilah GenZ, yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an, telah menunjukkan minat yang sangat besar terhadap teknologi, termasuk cryptocurrency. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat, di mana teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Minat yang tinggi terhadap inovasi dan kemandirian keuangan mendorong banyak dari mereka untuk terjun ke dunia cryptocurrency.

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Generasi Z dan Milenial adalah golongan investor yang paling banyak mendominasi investasi kripto di Indonesia. Sebanyak lebih dari 60% investor kripto di Indonesia berada pada usia 18-30 tahun, yang artinya termasuk pada kategori Generasi Z. Hal ini tentu menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi dari generasi tersebut pada investasi aset digital kripto sebagai alternatif pilihan investasi keuangan.

Data Bappebti terkini menunjukkan bahwa usia investor kripto di Indonesia hingga September 2024 tercatat sebanyak 26,9% investor berusia 18-24 tahun, sementara sebanyak 35,1% berusia 25-30 tahun. Hal ini menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam pengembangan ekosistem kripto dan aset digital di Indonesia. Bappebti juga menyebutkan bahwa total volume transaksi aset kripto pada September 2024 tumbuh sebanyak 323,26% menjadi Rp 33,7 triliun, yang artinya lebih tinggi dibandingkan September 2023 yang hanya mencapai Rp 7,96 triliun. Jumlah pelanggan aset kripto saat ini mencapai 21,27 juta orang sejak Februari 2021 hingga September 2024.


 

Mengapa Generasi Z Tertarik pada Cryptocurrency?

Ada beberapa alasan kenapa gen z tertarik kepada cryptocurrency

  • Teknologi blockchain: Generasi Z sangat akrab dengan teknologi. Mereka tertarik pada konsep blockchain yang mendasari cryptocurrency, yaitu teknologi yang memungkinkan transaksi dilakukan secara aman, transparan, dan terdesentralisasi. 
  • Kebebasan bertransaksi keuangan: Banyak generasi Z yang meragukan sistem keuangan tradisional dan mencari alternatif yang lebih fleksibel dan independen. Kripto adalah mata uang virtual yang keamanannya dijamin dengan kriptografi, sehingga kelebihannya adalah tidak mungkin dipalsukan. Cryptocurrency menawarkan potensi untuk mengelola keuangan secara mandiri tanpa perlu melalui lembaga keuangan konvensional.
  • Potensi keuntungan: Fluktuasi harga cryptocurrency yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri. Banyak generasi Z yang melihat cryptocurrency sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial dalam jangka pendek maupun panjang. Namun, perlu diingat bahwa sesuatu yang menawarkan potensi imbal hasil yang tinggi, juga berpotensi memiliki risiko yang sangat tinggi. Cryptocurrency dikenal memiliki volatilitas yang sangat tinggi. Semakin tinggi tingkat volatilitasnya, semakin besar juga kemungkinan terjadinya pergerakan harga yang signifikan, baik naik maupun turun. Sehingga seorang investor perlu melengkapi kemampuannya dalam membaca pergerakan harga, serta diperlukan kesiapan mental bagi investornya untuk menghadapi pasar yang sangat volatil tersebut.
  • Pengaruh media sosial: Media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi tentang cryptocurrency. Influencer dan komunitas online sering kali membicarakan tentang keuntungan investasi dalam cryptocurrency, yang semakin menarik minat generasi muda. Sayangnya, masih banyak GenZ yang hanya FOMO (fear of missing out) atau ikut-ikutan tren kripto tanpa mendalami terlebih dahulu dasar-dasar ilmunya, termasuk memahami secara detail potensi keuntungan dan kerugiannya. 


 

Kelebihan dan Kekurangan Cryptocurrency

Sebagai mata uang virtual yang sedang digemari oleh generasi muda, cryptocurrency memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu kita ketahui. Walaupun masih menjadi perdebatan apakah aset kripto bisa dijadikan sebagai salah satu produk investasi, mengingat volatilitasnya yang sangat tinggi. Maka, sebelum memutuskan untuk mencoba membeli aset cryptocurrency, alangkah lebih baik jika pahami terlebih dahulu apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan aset digital ini.

Kelebihan:

  • Desentralisasi atau terdistribusi: Cryptocurrency tidak dikendalikan oleh pemerintah atau lembaga keuangan pusat, sehingga lebih tahan terhadap inflasi dan manipulasi.
  • Transaksi cepat dan murah: Transaksi cryptocurrency umumnya lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan transaksi menggunakan sistem pembayaran tradisional terlebih bila melakukan transaksi antar negara.
  • Potensi keuntungan yang tinggi: Nilai cryptocurrency dapat tumbuh sangat cepat, menawarkan peluang keuntungan yang besar bagi investor.
  • Inovasi: Cryptocurrency mendorong inovasi dalam berbagai bidang, seperti teknologi finansial dan aplikasi terdistribusi.


Kekurangan:
  • Volatilitas harga yang tinggi: Harga cryptocurrency sangat fluktuatif, sehingga risiko kerugian juga sangat tinggi.
  • Regulasi yang masih belum jelas: Regulasi terhadap cryptocurrency masih belum jelas di banyak negara, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum serta beberapa negara belum mengakui Cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah termasuk di Indonesia.
  • Ancaman keamanan: Cryptocurrency rentan terhadap serangan hacker dan penipuan.
  • Efek lingkungan: Proses penambangan Bitcoin, salah satu cryptocurrency terbesar, membutuhkan energi listrik untuk melakukan komputasi yang sangat besar dan menghasilkan emisi karbon yang tinggi.


 

Bagaimana Potensi Investasi Cryptocurrency ke Depan?

Pemerintah Indonesia sendiri saat ini tengah mematangkan regulasi terkait perdagangan aset kripto di Indonesia. Pemerintah melalui Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebutkan bahwa penyempurnaan regulasi masih terus berlangsung di kementrian terkait, dan hal ini semakin mendekatkan langkah Indonesia menjadi pusat kripto di Asia. Sebagaimana dilansir dari laman web Kemendag, Indonesia disinyalir akan mencetak sejarah sebagai negara pertama di dunia yang mengoperasikan bursa kripto.

Generasi Z yang juga dikenal sebagai generasi tech savvy tentunya akan menjadi target pasar terbesar aset digital ini. Di era digital yang semakin berkembang saat ini, bisa kita lihat bahwa aplikasi jual-beli kripto lokal juga semakin menjamur. Anak-anak muda kini dapat lebih mudah mengakses aset kripto untuk diperjualbelikan. Tentu tidak sulit bagi mereka untuk memahami proses jual-beli aset digital ini, mengingat generasi ini adalah generasi yang tumbuh di era media sosial dan teknologi yang serba canggih yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. 

Dari masifnya informasi seputar cryptocurrency ini, ada beberapa poin penting yang dapat dijadikan bahan pertimbangan lain apakah aset digital ini dapat Anda jadikan sebagai aset jangka panjang atau tidak. Setidaknya, di era saat ini dimana teknologi berkembang semakin canggih, mungkin sebuah keniscayaan aset kripto ini akan lebih berkembang lagi di masa depan karena beberapa hal berikut ini:

  • Adopsi massal: Semakin banyak perusahaan dan institusi besar yang mulai menerima cryptocurrency sebagai alat pembayaran, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, alat pembayaran yang sah adalah Rupiah. Namun, sejak 2018 pemerintah telah mengakui aset kripto sebagai komoditi, dan oleh karena itu pengawasannya berada di bawah Bappebti.
  • Regulasi yang lebih ketat: Pemerintah di berbagai negara akan semakin gencar mengatur industri cryptocurrency untuk melindungi konsumen dan mencegah penyalahgunaan.
  • Inovasi produk: Akan muncul berbagai produk dan layanan baru berbasis cryptocurrency, seperti stablecoin, DeFi (Decentralized Finance), dan NFT (Non-Fungible Token).
  • Integrasi dengan teknologi lain: Cryptocurrency akan terintegrasi dengan teknologi lain seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).


Generasi Z telah mengubah lanskap investasi dengan minat yang besar terhadap cryptocurrency. Meskipun penuh dengan risiko, cryptocurrency menawarkan potensi keuntungan yang tinggi dan mendorong inovasi dalam dunia keuangan digital. Untuk berinvestasi dalam cryptocurrency, penting bagi generasi Z untuk memahami terlebih dahulu risiko yang terkait sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto, melakukan riset yang mendalam, dan tidak terpengaruh oleh tren sesaat, serta jangan mudah percaya dengan apa yang dikatakan oleh para influencer.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS