Dirilis

20 Januari 2025

Penulis

Dian Savitri


Investasi properti selalu menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin mengembangkan kekayaan mereka. Namun, dengan dinamika ekonomi yang terus berubah, keputusan untuk berinvestasi di sektor properti tidak bisa sembarangan. Kondisi pasar properti, suku bunga, inflasi, serta faktor-faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, semuanya berperan besar dalam keberhasilan atau kegagalan investasi ini. Lantas, bagaimana strategi berinvestasi di bidang properti dan apa saja yang perlu kita antisipasi sebagai investor?

 

Kondisi Ekonomi Terkini dan Pengaruhnya terhadap Investasi Properti

Pada tahun 2024, dunia investasi menghadapi tantangan yang cukup besar. Suku bunga bank sentral yang tinggi, inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, serta ketidakpastian ekonomi global menjadi faktor-faktor utama yang mempengaruhi daya tarik investasi properti. Salah satu dampak terbesar dari kenaikan suku bunga adalah meningkatnya biaya pinjaman, yang berdampak langsung pada pembelian properti menggunakan kredit.

Di sisi lain, sektor properti di Indonesia, meski menghadapi tantangan tersebut, tetap menunjukkan potensi yang cukup baik. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, misalnya, tetap menjadi lokasi yang banyak dicari baik oleh investor lokal maupun asing. Namun, yang perlu diwaspadai adalah bagaimana harga properti cenderung naik dan turun, dan apakah potensi keuntungan yang akan diperoleh sebanding dengan risiko yang ada. Karena pada kenyataannya, tidak selamanya investasi properti ini memiliki kecenderungan harga yang terus meningkat.

Inflasi juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai aset properti. Jika inflasi tinggi, harga bahan bangunan dan biaya operasional lainnya bisa melonjak, sehingga dapat mempengaruhi keuntungan jangka panjang bagi para pemilik properti. Di sisi lain, properti sering dianggap sebagai "safe haven" atau aset yang dapat melawan inflasi karena nilainya cenderung meningkat dalam jangka panjang. 

 

Karakteristik Produk Investasi Properti dan Apa yang Perlu Dipertimbangkan

Sebagaimana layaknya sebuah instrumen investasi, produk properti baik tanah, rumah, ruko, apartemen, sawah, dan sebagainya tentu juga memiliki potensi keuntungan dan risiko tersendiri. Untuk itu, sebelum memutuskan membeli aset properti, ada baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu karakteristik dari masing-masing produk properti yang ada seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

 

1.    Rumah

  • Bisa dibangun sendiri atau melalui developer perumahan
  • Pembiayaan bisa menggunakan KPR
  • Perlu menyiapkan biaya maintenance rutin
  • Perlu mengalokasikan biaya tagihan utilitas bulanan, seperti listrik, air, gas, internet, IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan), maupun tagihan tahunan (PBB Rumah)
  • Perlu dana ekstra untuk menerbitkan sertifikat hak milik tanah dan bangunan milik kita


 

2.    Ruko

  • Bisa dijual kembali, disewakan, maupun digunakan untuk usaha sendiri
  • Pembiayaan bisa menggunakan KPR
  • Perlu menyiapkan biaya maintenance rutin
  • Perlu mengalokasikan biaya tagihan rutin bulanan, seperti listrik, air, IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan), maupun tagihan tahunan (PBB)
  • Harga jualnya sangat ditentukan oleh lokasi bangunan, karena ruko biasanya ditujukan untuk bisnis sehingga berkaitan erat dengan potensi yang ada di wilayah tersebut


 

3.    Sawah

  • Bisa dibeli tunai atau kredit dengan jangka waktu tertentu
  • Bisa digarap sendiri atau disewakan ke orang lain
  • Ada biaya garap tani yang harus dibayarkan
  • Tidak memerlukan banyak biaya perawatan 
  • Berbeda dengan tanah biasa, investasi di tanah sawah harus dirawat dan ditanami agar lebih menguntungkan
  • Imbal hasil tergantung pada hasil panen atau jika sawah dijual kembali


 

4.    Tanah

  • Dibeli secara cash/tunai
  • Bisa dijual kembali atau dibangun sesuatu
  • Risiko lebih besar (diserobot, diduduki, bencana alam, atau digusur)
  • Lokasi tanah juga sangat menentukan harga jualnya
  • Perlu dana ekstra untuk menerbitkan sertifikat hak milik tanah dan bangunan milik kita, terlebih jika tanah tersebut masih tanah girik
  • Secara jangka panjang harganya cenderung meningkat dan minim perawatan


 

5.    Apartemen

  • Bisa dibiayai oleh KPA (Kredit Pemilikan Apartemen)
  • Imbal hasil diperoleh dari hasil sewa atau jika dijual kembali
  • Lokasi yang biasanya dekat dengan pusat perkantoran dan perbelanjaan tentu dapat mempersingkat waktu Anda di jalan
  • Minim perawatan karena luas bangunannya jauh lebih kecil dari rumah biasa
  • Ada biaya pemeliharaan lingkungan yang harus dibayarkan setiap bulan
  • Agak sulit dijual kembali karena harga jualnya yang cukup tinggi dan hampir sama dengan harga rumah


 

6.    Kontrakan/Kost-kostan

  • Biaya perawatan cukup besar
  • Agak sulit untuk dijual kembali
  • Keterisian kamar kosong sangat bergantung pada potensi wilayah sekitar (apakah dekat kampus, pabrik, perkantoran, dan sebagainya)
  • Imbal hasil diperoleh dari hasil sewa kamar
  • Bisa dijadikan sebagai passive income saat pensiun


Setelah mengetahui karakteristik masing-masing, mungkin Anda tertarik untuk berinvestasi di salah satu produk properti tersebut. Namun perlu diingat, sebelum memutuskan untuk membeli, pertimbangkan dengan matang beberapa hal berikut ini:

 

1.    Pahami Tujuan Keuangan Anda

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di properti, yakini terlebih dahulu apa yang ingin dicapai melalui investasi tersebut. Apakah tujuan Anda adalah untuk mendapatkan pendapatan pasif dari sewa properti, ataukah Anda berharap memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai properti di masa mendatang? Tujuan ini akan mempengaruhi jenis properti yang Anda pilih dan lokasi tempat Anda berinvestasi.

 

2.    Diversifikasi Portofolio Investasi

Meskipun investasi properti memiliki potensi keuntungan yang besar, alangkah lebih baik untuk tidak menempatkan seluruh dana investasi Anda hanya dalam sektor properti. Diversifikasi portofolio investasi sangat penting untuk mengurangi risiko. Dalam kondisi pasar yang fluktuatif, memiliki berbagai jenis investasi (seperti saham, obligasi, reksa dana, atau emas) akan memberikan perlindungan terhadap gejolak pasar. Oleh karena itu, jika Anda memutuskan untuk berinvestasi di properti, pastikan Anda juga tetap memiliki investasi lain yang lebih likuid dan dapat memberikan return yang stabil.

 

3.    Memahami Risiko dan Keuntungan Properti

Seperti produk investasi lainnya, investasi di bidang properti juga memiliki risiko tersendiri. Potensi keuntungan dari investasi properti memang besar, tetapi risikonya juga tidak kalah besar. Seiring dengan kenaikan harga properti, biaya perawatan, pajak, dan asuransi juga bisa meningkat, sehingga mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Selain itu, krisis ekonomi atau bencana alam juga dapat merugikan nilai properti. Oleh karena itu, penting bagi seorang investor untuk menilai apakah keuntungan yang akan diperoleh sebanding dengan risikonya.

 

4.    Pertimbangkan Lokasi dan Potensi Pertumbuhan

Dalam berinvestasi properti, lokasi adalah faktor kunci. Calon investor harus mampu memilih lokasi properti yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan potensial. Kota-kota dengan perkembangan infrastruktur yang pesat, peningkatan jumlah penduduk, atau kawasan yang memiliki proyeksi ekonomi yang baik bisa menjadi pilihan investasi yang menarik. Properti di lokasi strategis yang dekat dengan pusat bisnis, transportasi, dan fasilitas publik lainnya cenderung memiliki permintaan yang tinggi dan berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar.

 

5.    Mengelola Pembiayaan dan Likuiditas

Dengan kenaikan suku bunga, biaya pembiayaan melalui KPR atau pinjaman bank menjadi lebih mahal. Sebelum memutuskan metode pembiayaan yang akan dipakai, sebaiknya Anda berhati-hati dalam menentukan sumber pendanaan investasi properti. Jika menggunakan pinjaman, pastikan Anda dapat mengelola cicilan dengan baik tanpa membebani arus kas bulanan. Selain itu, properti adalah investasi yang tidak likuid, yang berarti Anda tidak bisa dengan mudah menjualnya untuk mencairkan dana dalam waktu singkat. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk menghadapi situasi finansial yang tidak terduga.

 

6.    Fokus pada Pendapatan Pasif dan Kapitalisasi Jangka Panjang

Investasi properti, terutama bagi mereka yang berinvestasi untuk mendapatkan pendapatan pasif, seperti dari penyewaan, tetap menjadi pilihan yang menarik. Sebaiknya pilih aset properti yang dapat memberikan arus kas positif dan dapat dijadikan sebagai sumber passive income ketika Anda sudah pensiun. Misalnya, apartemen atau rumah yang disewakan di area yang memiliki permintaan tinggi. Namun, di tengah fluktuasi pasar, penting untuk memilih properti yang tidak hanya berpotensi menghasilkan pendapatan sewa, tetapi juga memiliki apresiasi nilai properti yang baik dalam jangka panjang.

Di tengah maraknya produk-produk investasi lain yang lebih likuid, investasi di bidang properti nyatanya masih menarik minat beberapa kalangan. Investasi properti tetap menjadi pilihan yang menarik, meskipun kondisi ekonomi saat ini penuh dengan ketidakpastian. Jika Anda ingin berinvestasi di properti, perhatikan dengan seksama apa tujuan investasi, risiko, dan potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Hal ini tentunya karena investasi properti membutuhkan modal yang sangat besar dan sifatnya tidak likuid. Diversifikasi portofolio, pemilihan lokasi yang tepat, serta pengelolaan pembiayaan dan pertimbangan likuiditas yang bijaksana adalah kunci sukses dalam berinvestasi di bidang properti. Dengan pendekatan yang tepat, investasi properti masih dapat menjadi salah satu cara efektif untuk mencapai kebebasan finansial dan menambah kekayaan di masa depan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.5

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

3 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS