Dirilis

01 Mei 2024

Penulis

Martha CL Hutapea

Tidak dapat dipungkiri, media sosial sudah sangat lekat dengan kehidupan kita. Jika tidak bijak menggunakannya, media sosial dapat berdampak negatif. Bahkan menurut cnbc.com, sekitar 43% Gen Z dan 41% generasi milenial kerap membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa tertinggal secara finansial. Jika Anda, merasa kuatir dan kerap gelisah terhadap kondisi keuangan Anda bisa jadi Anda terkena kondisi money dysmorphia.

 

Apa itu Money Dysmorphia?

Dysmorphia adalah gangguan dismorfik tubuh yang merupakan jenis penyakit mental. Orang dengan dysmorphia bisa bercermin berjam-jam dan tidak bisa berhenti memikirkan penampilan/ kekurangannya. 

Money dysmorphia adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki pandangan yang menyimpang atau distorsi terhadap kondisi finansialnya yang pada akhirnya menyebabkan mereka mengambil keputusan yang tidak tepat. Seseorang dengan kondisi money dysmorphia merasa tidak aman atas finansialnya, meskipun kondisi keuangannya stabil. Money dysmorphia lebih banyak terjadi di kalangan generasi muda.

 

Tanda-tanda Money Dysmorphia

Berikut ini tanda-tanda money dysmorphia.

 

1.    Pandangan yang keliru 

Pola pikir yang keliru ini dapat menyebabkan seseorang membuat keputusan finansial dan pribadi yang salah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang bertahan pada pekerjaan yang mereka sebenarnya tidak suka, lebih memprioritaskan bekerja daripada waktu berkualitas bersama keluarga atau membuat seseorang menunda mengejar ambisi karir yang lebih baik karena orang tersebut merasa perlu menjadi kaya terlebih dahulu. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan secara terus-menerus dan tidak seharusnya. 

 

2.    Merasa ada di posisi “rock bottom” atau terbawah

Orang dengan kondisi money dysmorphia sering merasa takut dan tidak aman.  Merasa berada pada posisi rock bottom / terbawah secara finansial bila dibandingkan dengan orang lain. Jika Anda berada pada kondisi tersebut jangan stuck. Hal ini merupakan peluang/ kesempatan untuk refleksi, tumbuh, berkembang, dan yang paling penting Anda perlu belajar percaya diri.  Ini juga merupakan kesempatan untuk mengevaluasi kondisi keuangan Anda dan melakukan langkah selanjutnya untuk kesejahteraan di masa depan. 

Baca juga: Masalah Keuangan Faktor Utama Penyebab Stres Pada Gen-z

 

3.    Keinginan untuk memiliki lebih dan lebih banyak uang

Anda mungkin sebenarnya sudah mencapai kondisi keuangan yang stabil.  Money dysmorphia  membuat Anda merasa tidak pernah merasa cukup. Anda rela mengorbankan waktu bersama keluarga, teman ataupun pasangan demi mengejar uang dan karena dorongan terus-menerus untuk mendapatkan uang lebih banyak ini Anda tidak pernah bisa benar-benar rileks

 

4.    Suka Membandingkan

Dilansir dari cnbc.com, direktur perencanaan keuangan dari Edelman Financial Engines menyimpulkan bahwa ada koneksi yang sangat kuat antara perasaan kuatir dan buruk mengenai kondisi keuangan Anda dengan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di media sosial. Lebih lanjut disampaikan, bahwa konsumen merasa kurang puas dengan jumlah uang yang mereka miliki karena media sosial. Media sosial kerapkali tempat orang menunjukkan gaya hidup mewah dan keberhasilan finansial mereka. Hal ini bahkan dapat menyebabkan beberapa orang menjadi terpancing mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli barang-barang mahal, liburan, barang branded, makan di restoran fancy hanya karena tekanan untuk mengikuti perkembangan zaman. 

 

Bagaimana Mengatasi Money Dysmorphia?

Berikut ini cara mengatasi money dysmorphia.
 

1.    Kenali Gejala Money Dysmorphia 

Mengenali gejala atau tanda-tanda money dysmorphia merupakan kunci untuk mengatasi atau mengelola masalah tersebut. Dari situ, Anda dapat menilai apa yang menjadi penyebab dan mencari langkah penyelesaiannya. Ketidakpahaman dalam mengelola keuangan, pernah ada pengalaman buruk terkait uang di masa lalu, atau terlalu cepat berusaha untuk mandiri secara finansial bisa jadi menjadi faktor pemicu money dysmorphia.

 

2.    Kurangi Pemakaian Media Sosial

Seringkali apa yang kita scroll/ telusuri di media sosial, secara tidak sadar mungkin kita serap sehingga dapat merugikan diri kita sendiri. Jika Anda menghadapi money dysmorphia atau mulai membandingkan diri Anda termasuk kondisi keuangan, ada baiknya mengurangi waktu pemakaian media sosial. Media sosial dapat memperburuk money dysmorphia karena melihat postingan orang-orang di media sosial yang menunjukkan kehidupan glamor dan tampak baik-baik saja. Padahal Anda tidak tahu yang sebenarnya bagaimana orang yang tampil di media sosial tersebut mendapatkan uang dan sudah sebanyak apa utangnya

 

3.    Tentukan Tujuan dan Catat Pendapatan & Pengeluaran

Langkah yang harus Anda lakukan yaitu tentukan tujuan Anda. Misalnya Anda ingin memiliki dana darurat, ingin investasi, ingin renovasi rumah atau ingin mencapai kesejahteraan finansial di usia tertentu. Anda bisa mulai membuat anggaran. Selain itu catat pendapatan serta pengeluaran bulanan, sehingga dapat membantu Anda melacak kemana saja uang dihabiskan tiap bulannya. Cara ini dapat membantu Anda agar tidak mengeluarkan uang berlebihan untuk hal-hal yang tidak diperlukan

Baca juga: Mengapa Dana Darurat Penting untuk Proteksi Keuangan

 

4.    Hidup Sesuai Kemampuan

Mencoba untuk mengikuti standar atau gaya hidup orang lain adalah cara yang sudah pasti membuat Anda menderita. Jangan sampai Anda melakukan doom spending yaitu membelanjakan uang untuk mengatasi stres di tengah kekhawatiran atas kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kebutuhan hidup di masa sekarang (dikutip dari ChannelNewsAsia). Daripada mencari pengakuan dan pujian dari orang lain yang seringkali salah, lihatlah ke dalam diri Anda. Carilah apa yang sebenarnya membuat Anda Bahagia. Kejarlah hal-hal yang bermakna dalam hidup ini. Hiduplah sesuai dengan kemampuan Anda dengan rasa syukur dan miliki tujuan dalam hidup agar hidup Anda lebih fokus dan terarah. Yang perlu diingat adalah setiap orang itu unik dan berbeda. Setiap orang akan berproses dan mencapai tujuan hidupnya masing-masing dalam tahap yang berbeda-beda. 

Semoga tips diatas berguna. Agar money dysmorphia tidak semakin memburuk bahkan hingga menyebabkan jebakan utang, hendaknya diimbangi dengan pemahaman atau literasi keuangan yang cukup. Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut terkait money dysmorphia silakan klik tanya ahli secara gratis!! Jika Anda ingin melihat artikel atau informasi lainnya mengenai keuangan, gaya hidup, kesehatan, Anda pun dapat dapat mengakses informasinya melalui website daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

7 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Katmi

24 July 2024

Informasi yang bermanfaat

Balas

. 0

Anton Saeryana

19 July 2024

Informasi yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Joshua Agustinus Panggabean

06 May 2024

terima kasih infonyaa

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS