06 April 2021
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya
Demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan penyakit tipes disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi. Penyakit ini paling banyak menyerang kelompok usia 5-30 tahun. Bakteri penyebab penyakit ini memiliki masa inkubasi yang sangat bervariasi, mulai dari 3 hari sampai 60 hari. Penyakit ini ditularkan secara fecal-oral, yakni melalui kotoran ke mulut.
Pada awalnya penyebab penyakit diangkut oleh lalat yang hinggap dari kotoran ke makanan. Setelah itu, makanan disantap oleh seseorang dan disinilah infeksi berawal. Sampai saat ini, demam tifoid masih menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius di beberapa negara, terutama negara berkembang.
Di Indonesia angka kejadian cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang belum memadai di beberapa daerah. Kebersihan dan sanitasi merupakan hal yang paling utama. Perlu diperhatikan, tidak menyantap atau membeli makanan dari tempat dengan sanitasi buruk. Lantas apa saja gejala demam tifoid?
Dilansir dari Mayoclinic, dalam sebuah studi yang berjudul “Typhoid Fever - Symptoms and causes”, demam tifoid atau tipes memiliki gejala yang sangat bervariasi. Namun, untuk seseorang bisa melihat gejala yang paling umum ketika terserang penyakit ini. Gejala umum ini berupa demam selama lebih dari 7 hari. Demam tidak reda meskipun sudah mengkonsumsi obat penurun panas.
Selain itu, demam akan semakin parah atau suhu tubuh semakin tinggi dari hari ke hari. Apabila tidak segera ditangani dengan baik, maka demam bisa terjadi terus menerus hingga 3 minggu. Selain demam, penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi memiliki gejala lain. Beberapa gejala yang muncul diantaranya adalah:
Apabila muncul beberapa gejala tersebut, sesegera mungkin untuk memeriksakan diri ke dokter atau tenaga medis terdekat. Demam tifoid apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka dapat menimbulkan komplikasi pada organ dalam, seperti saluran pencernaan, jantung, hati dan bahkan sistem pernapasan. Dokter akan melakukan diagnosa terlebih dahulu sebelum memutuskan seseorang terserang demam tifoid. Dokter biasanya melakukan cek fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang keluhan, riwayat konsumsi makanan sampai kebersihan tempat tinggal.
Selain itu, dokter juga akan melakukan uji Widal, pemeriksaan IgG dan IgM salmonella typhi. Pemeriksaan lainnya yang dilakukan berupa pemeriksaan biakan/kultur darah dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Semua pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri penyebab demam tifoid.
Seseorang yang telah divonis demam tifoid, bisa melakukan beberapa perawatan, diantaranya:
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah demam tifoid adalah selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, demam tifoid juga bisa dicegah dengan cara pemberian vaksinasi tifoid. Vaksinasi tifoid dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia dua tahun dan harus diberikan setiap tiga tahun sekali.
Nah itulah informasi mengenai gejala demam tifoid dan perawatan yang harus dilakukan. Pada dasarnya demam ini sangat berkaitan dengan kebersihan dan pola hidup manusia. Sehingga, langkah terbaik agar terhindar dari demam ini adalah dengan menjalankan pola hidup yang sehat dan senantiasa menjaga kebersihan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Daya.id seputar penyakit ini dan bagaimana cara pengobatan yang dianjurkan.
Informasi lain terkait pola hidup sehat dan kesehatan lainnya, bisa Anda peroleh dengan mudah di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di Daya.id sekarang juga!
Pada awalnya penyebab penyakit diangkut oleh lalat yang hinggap dari kotoran ke makanan. Setelah itu, makanan disantap oleh seseorang dan disinilah infeksi berawal. Sampai saat ini, demam tifoid masih menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius di beberapa negara, terutama negara berkembang.
Di Indonesia angka kejadian cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan sanitasi yang belum memadai di beberapa daerah. Kebersihan dan sanitasi merupakan hal yang paling utama. Perlu diperhatikan, tidak menyantap atau membeli makanan dari tempat dengan sanitasi buruk. Lantas apa saja gejala demam tifoid?
Gejala Demam Tifoid
Dilansir dari Mayoclinic, dalam sebuah studi yang berjudul “Typhoid Fever - Symptoms and causes”, demam tifoid atau tipes memiliki gejala yang sangat bervariasi. Namun, untuk seseorang bisa melihat gejala yang paling umum ketika terserang penyakit ini. Gejala umum ini berupa demam selama lebih dari 7 hari. Demam tidak reda meskipun sudah mengkonsumsi obat penurun panas.
Selain itu, demam akan semakin parah atau suhu tubuh semakin tinggi dari hari ke hari. Apabila tidak segera ditangani dengan baik, maka demam bisa terjadi terus menerus hingga 3 minggu. Selain demam, penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi memiliki gejala lain. Beberapa gejala yang muncul diantaranya adalah:
- Nyeri kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi/persendian
- Demam yang meningkat setiap hari hingga suhunya mencapai 39 derajat celcius
- Lemas, letih, lesu
- Perut kembung
- Diare atau sembelit
- Mual
- Muntah
- Batuk
- Gelisah
- Hilang nafsu makan
- Berat badan menurun
Apabila muncul beberapa gejala tersebut, sesegera mungkin untuk memeriksakan diri ke dokter atau tenaga medis terdekat. Demam tifoid apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka dapat menimbulkan komplikasi pada organ dalam, seperti saluran pencernaan, jantung, hati dan bahkan sistem pernapasan. Dokter akan melakukan diagnosa terlebih dahulu sebelum memutuskan seseorang terserang demam tifoid. Dokter biasanya melakukan cek fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang keluhan, riwayat konsumsi makanan sampai kebersihan tempat tinggal.
Selain itu, dokter juga akan melakukan uji Widal, pemeriksaan IgG dan IgM salmonella typhi. Pemeriksaan lainnya yang dilakukan berupa pemeriksaan biakan/kultur darah dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Semua pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri penyebab demam tifoid.
Langkah Perawatan Demam Tifoid
Seseorang yang telah divonis demam tifoid, bisa melakukan beberapa perawatan, diantaranya:
- Mengkonsumsi obat penurun panas tubuh, obat mual, nyeri, gangguan BAB atau obat sesuai gejala yang dirasakan oleh pasien
- Istirahat total atau bed rest
- Makanan bernutrisi lengkap, namun apabila kesulitan untuk makan maka bisa meminta cairan infus nutrisi sesuai anjuran dokter
- Memperoleh suntikan antibiotik melalui pengawasan dokter setelah mempertimbangkan tingkat keparahan serta sensitivitas terhadap antibiotik tertentu.
- Perbanyak minum air putih
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah demam tifoid adalah selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, demam tifoid juga bisa dicegah dengan cara pemberian vaksinasi tifoid. Vaksinasi tifoid dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia dua tahun dan harus diberikan setiap tiga tahun sekali.
Nah itulah informasi mengenai gejala demam tifoid dan perawatan yang harus dilakukan. Pada dasarnya demam ini sangat berkaitan dengan kebersihan dan pola hidup manusia. Sehingga, langkah terbaik agar terhindar dari demam ini adalah dengan menjalankan pola hidup yang sehat dan senantiasa menjaga kebersihan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter dari Daya.id seputar penyakit ini dan bagaimana cara pengobatan yang dianjurkan.
Informasi lain terkait pola hidup sehat dan kesehatan lainnya, bisa Anda peroleh dengan mudah di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan gratis dan sangat mudah. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi dan daftarkan diri Anda di Daya.id sekarang juga!
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Berikan Komentar