31 Maret 2025
Dirilis
Penulis
Sky Karya Kasih
Pada akhir 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mencatat kenaikan kematian akibat penyakit pneumonia di Indonesia sebanyak tiga kali lipat, dari 52 kematian di 2023 melonjak ke 188 kematian dalam 2024.
Jumlah kasus pengidap pneumonia juga naik empat kali lipat, dari 330 kasus di tahun 2023 menjadi 1278 kasus di tahun 2024. Tidak hanya di Indonesia, pneumonia pun juga mulai marak di berita-berita global, seperti kasus double pneumonia milik Paus Fransiskus dan kematian aktris Taiwan Barbie Hsu akibat pneumonia. Untuk mengatasi penyebaran penyakit ini dalam skala pribadi, ada baiknya kita mempelajari penyebab dan gejala pneumonia serta langkah-langkah preventif dan pengobatan yang dapat kita lakukan.
Pelajari Sifat-Sifat Pneumonia serta Langkah-Langkah Mengatasinya
Pneumonia, dikenal juga dengan radang paru-paru atau paru-paru basah adalah infeksi saluran pernafasan, terutama di paru-paru. Infeksi ini identik dengan peradangan dan pembengkakan di organ dalam paru-paru. Peradangan ini juga menghadirkan cairan yang memenuhi organ pernafasan sehingga mengganggu kinerja pernafasan.
Penyebab dan Penyebaran Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam jenis infeksi. Dibagi berdasarkan penyebabnya, peradangan paru-paru akibat infeksi dapat disebabkan oleh:
- Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae. Infeksi dari bakteri, terutama streptococcus pneumoniae, merupakan penyebab pneumonia yang paling umum.
- Jamur/Fungi, seperti Pneumocystis jirovecii. Infeksi dari jamur biasa terjadi ketika kita mempunyai penurunan kekebalan tubuh dan terpapar benda yang terkontaminasi, seperti tanah kotor atau kotoran burung.
- Virus, seperti Influenza dan Covid-19. Infeksi dari virus yang menyerang organ pernafasan sering kali juga menyebabkan pneumonia ketika menyebar. Pneumonia akibat virus lebih labil dan beragam gejalanya dan resikonya karena bergantung pada sifat virus yang menginfeksinya.
Baca Juga: Apa Itu Influenza dan Pilek?
Karena infeksi pneumonia disebabkan oleh organisme kecil yang masuk dan menginfeksi paru-paru, penyebaran pneumonia bergantung pada penyebaran bakteri atau virus tersebut. Organisme kecil ini paling sering menyebar melalui tetesan cairan yang tidak kasat mata dari dalam paru-paru yang keluar ketika bersin, batuk, dan berbicara. Ketika kita menghirup tetesan-tetesan cairan tersebut dari orang yang terinfeksi, kita bisa juga ikut terkena pneumonia.
Gejala Pneumonia
Mengenal gejala-gejala umum pneumonia akan membantu kita untuk dapat mengantisipasi dan mengatasi penyebaran pneumonia. Seberapa parahnya gejala-gejala ini mungkin tergantung pada penyebab infeksi dan kesehatan tubuh secara umum. Berikut gejala-gejala umum dari radang paru-paru:
- Batuk kering atau berlendir. Lendir dapat berwarna hijau, kuning, atau merah (indikasi adanya darah).
- Demam tinggi. Biasa demam yang tinggi disertai kondisi mengigil atau keringat dingin.
- Kesusahan bernafas. Adanya cairan di dalam organ pernafasan akan menyulitkan proses pertukaran oksigen di dalam paru-paru, sehingga menurunkan kadar oksigen di darah dan menimbulkan rasa sesak nafas atau rasa nyeri di dada ketika bernafas.
- Rasa pusing dan mual. Biasa gejala ini juga disertai rendahnya nafsu makan dan rasa lemas atau nyeri di otot atau sendi tubuh.
Langkah Preventif dan Pengobatan
Setelah mengetahui gejala dan mekanisme dari pneumonia, berikut adalah Langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah tertular atau menularkan pneumonia:
- Vaksin. Penyuntikan vaksin dapat mencegah kita untuk punya imunitas terhadap bakteri atau virus yang menyebabkan pneumonia. Vaksin pneumonia pada umumnya adalah vaksin untuk bakteri streptococcus pneumonia.
- Menjaga daya tahan tubuh. Mempunyai gaya hidup yang sehat, seperti rajin berolahraga, makan yang bergizi dan sehat, serta tidur dan istirahat yang memadai, membantu tubuh kita untuk menahan infeksi dari penyakit.
- Menjaga kebiasaan yang higenis. Mengurangi kontak dengan penyebab pneumonia dengan kebiasaan yang menjunjung kebersihan, seperti rajin cuci tangan dan membersihkan permukaan benda yang dipegang.
- Membatasi kontak langsung dengan orang lain. Agar tidak tertular atau menularkan penyakit, kurangi kontak langsung dengan orang lain yang memungkinkan penyebab infeksi untuk menyebar. Gunakan masker atau gunakan kontak tidak langsung seperti melalui alat telekomunikasi daring sebagai alternatif.
Demikian profil singkat dari penyakit pneumonia yang marak pada akhir-akhir ini. Tentu saja, apabila kita tidak yakin atau membutuhkan pengobatan, segera hubungilah dokter. Semoga kita bisa mencegah penyebaran penyakit ini di lingkungan kita. Untuk membaca lebih jauh mengenai pneumonia, baca juga artikel Daya.ID tentang pneumonia di anak. Anda juga dapat mengunjungi daya.id dan mendaftarkan diri Anda di sini secara gratis. Jika Anda membutuhkan panduan lainnya terkait pengelolaan keuangan Anda juga dapat langsung berdiskusi secara gratis dengan menggunakan fitur Tanya Ahli di daya.id.
Sumber:
Berbagai sumber
1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
Harap masukkan komentar Anda.
Silakan Login terlebih dahulu
Silakan masuk menggunakan akun Anda untuk mengakses konten yang diinginkan

test
Berikan Komentar