16 November 2021
Dirilis
Penulis
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang menginfeksi jaringan saluran kemih, sehingga urine mengalami kontaminasi. Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh, mengingat kita sebagai manusia memiliki saluran kemih yang menjadi tempat timbulnya penyakit ini.
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), terdapat lebih dari 8 juta kasus ISK yang dilaporkan setiap tahun, di seluruh dunia.
Infeksi ini timbul akibat berkembang biaknya mikroorganisme dalam saluran kemih. Air kemih dalam saluran kemih umumnya bersifat steril. Faktor-faktor penyebab yang dapat memudahkan terjadinya infeksi saluran kemih yaitu hambatan pada aliran air kemih, adanya sisa air kemih dalam buli-buli, pemakaian instrumen medis di bagian kemaluan, dan kehamilan.
Baca Juga: Sesibuk Apapun, Hindari Menahan Buang Air Kecil
Infeksi saluran kemih dapat terjadi di segala umur, baik pria maupun wanita. Tapi risiko ISK meningkat pada usia remaja, terutama anak perempuan, selama periode aktif secara seksual. Keluhan tidak bergejala pada wanita usia 18-40 tahun sekitar 5%-6%, akan tetapi meningkat menjadi 20% pada wanita dengan usia lanjut.
Infeksi saluran kemih terbagi atas dua jenis berdasarkan bagian yang terinfeksi, yaitu:
Lokasi terbanyak infeksi saluran kemih biasanya hanya melibatkan bagian saluran bawah, yaitu uretra dan kandung kemih. Namun, infeksi saluran kemih juga dapat mengenai bagian saluran atas, yaitu ureter dan ginjal. ISK bagian atas ini lebih berbahaya dan membutuhkan penanganan lebih cepat. Infeksi pada ginjal apabila dibiarkan dapat menyebar luas ke seluruh tubuh.
Infeksi saluran kemih memiliki nama masing-masing sesuai dengan tempat infeksi yang terjadi, seperti:
Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Kencing Batu yang Sering Terjadi
Diagnosis ISK dapat dibedakan berdasarkan anamnesis, yaitu ditemukannya gejala atau tanda infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang penting dalam diagnosis. Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan urine alisis dan pemeriksaan kultur urine. Parameter yang paling penting yaitu leukosit, dan bagian-bagian lain seperti deskripsi warna, berat jenis dan pH, konsentrasi glukosa, protein, keton, darah, dan bilirubin. Diagnosis dapat dinyatakan positif apabila dari hasil pemeriksaan terdapat > 5 leukosit per lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih.
Pengobatan antibiotik yang banyak digunakan merupakan golongan kuinolon, yaitu antibiotik empiris yang dapat diberikan kepada pasien ISK rawat jalan dan rawat inap. Estimasi lama pengobatan yakni 7 hingga 14 hari tergantung dari respon masing-masing penderita.
Untuk memastikan infeksi saluran kemih sembuh dengan tuntas, maka harus di lakukan perawatan secara menyeluruh. Terkadang gejala dapat hilang sebelum infeksinya sembuh total. Jadi apabila diberikan obat oleh dokter maka yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Itulah beberapa tips agar terhindar dari ISK. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai lebih lanjut tentang kesehatan? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), terdapat lebih dari 8 juta kasus ISK yang dilaporkan setiap tahun, di seluruh dunia.
Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Penyebab utama ISK disebabkan karena adanya bakteri, virus, maupun jamur yang berada di saluran kemih. Mikroorganisme terbanyak yang ditemukan menyebabkan ISK adalah Escherichia coli. Sedangkan mikroorganisme lain seperti Proteus sp, Pseudomonas sp, Staphylococcus sp, Streptococcus sp, Klebsiella sp, Chlamydia sp dan Candida sp juga sering dilaporkan.Infeksi ini timbul akibat berkembang biaknya mikroorganisme dalam saluran kemih. Air kemih dalam saluran kemih umumnya bersifat steril. Faktor-faktor penyebab yang dapat memudahkan terjadinya infeksi saluran kemih yaitu hambatan pada aliran air kemih, adanya sisa air kemih dalam buli-buli, pemakaian instrumen medis di bagian kemaluan, dan kehamilan.
Baca Juga: Sesibuk Apapun, Hindari Menahan Buang Air Kecil
Infeksi saluran kemih dapat terjadi di segala umur, baik pria maupun wanita. Tapi risiko ISK meningkat pada usia remaja, terutama anak perempuan, selama periode aktif secara seksual. Keluhan tidak bergejala pada wanita usia 18-40 tahun sekitar 5%-6%, akan tetapi meningkat menjadi 20% pada wanita dengan usia lanjut.
Infeksi saluran kemih terbagi atas dua jenis berdasarkan bagian yang terinfeksi, yaitu:
- Bagian atas, yaitu infeksi yang terjadi pada bagian ginjal dan ureter
- Bagian bawah, yaitu infeksi yang terjadi pada bagian kandung kemih dan uretra
Lokasi terbanyak infeksi saluran kemih biasanya hanya melibatkan bagian saluran bawah, yaitu uretra dan kandung kemih. Namun, infeksi saluran kemih juga dapat mengenai bagian saluran atas, yaitu ureter dan ginjal. ISK bagian atas ini lebih berbahaya dan membutuhkan penanganan lebih cepat. Infeksi pada ginjal apabila dibiarkan dapat menyebar luas ke seluruh tubuh.
Infeksi saluran kemih memiliki nama masing-masing sesuai dengan tempat infeksi yang terjadi, seperti:
- Sistitis (infeksi kandung kemih)
- Uretritis (Infeksi uretra)
- Pielonefritis (infeksi ginjal)
- Uretritis (infeksi ureter)

Gejala Infeksi Saluran Kemih
Tanda dan gejala penderita yang mengalami ISK bermacam-macam. Gejala infeksi pada bagian atas berupa nyeri panggul, demam, mual dan muntah, hingga lemas. Sedangkan gejala infeksi bagian bawah meliputi rasa nyeri dan terasa panas saat mengeluarkan urine, frekuensi yang keluar sedikit, rasa ingin terus menerus untuk mengeluarkan urine, nyeri panggul, hematuri (urine mengandung darah), dan rasa tidak nyaman di bagian suprapubik.Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Kencing Batu yang Sering Terjadi
Diagnosis ISK dapat dibedakan berdasarkan anamnesis, yaitu ditemukannya gejala atau tanda infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang penting dalam diagnosis. Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan urine alisis dan pemeriksaan kultur urine. Parameter yang paling penting yaitu leukosit, dan bagian-bagian lain seperti deskripsi warna, berat jenis dan pH, konsentrasi glukosa, protein, keton, darah, dan bilirubin. Diagnosis dapat dinyatakan positif apabila dari hasil pemeriksaan terdapat > 5 leukosit per lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih.
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih
Pencegahan infeksi saluran kemih sendiri tidaklah sulit, yaitu dengan rutin mengkonsumsi air sebanyak 8-10 gelas per hari (2 liter). ISK pada wanita dapat dicegah, yaitu dengan membersihkan organ intim dengan cara yang benar. Membersihkan dari arah depan ke belakang setelah selelsai buang air kecil maupun buang air besar dapat mengurangi kontak dari uretra terhadap infeksi bakteri. Selain itu menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri pada saluran kemih dibandingkan dengan bahan lainnya, dan tidak menahan saat ingin buang air kecil.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Pengobatan infeksi saluran kemih yaitu dengan pemberian antibiotik. Dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk menentukan jenis antibiotik yang sesuai dengan kondisi pasien. Antibiotik yang diberikan harus sesuai dengan pola kuman di berbagai tempat.Pengobatan antibiotik yang banyak digunakan merupakan golongan kuinolon, yaitu antibiotik empiris yang dapat diberikan kepada pasien ISK rawat jalan dan rawat inap. Estimasi lama pengobatan yakni 7 hingga 14 hari tergantung dari respon masing-masing penderita.
Untuk memastikan infeksi saluran kemih sembuh dengan tuntas, maka harus di lakukan perawatan secara menyeluruh. Terkadang gejala dapat hilang sebelum infeksinya sembuh total. Jadi apabila diberikan obat oleh dokter maka yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Mengkonsumsi obat sesuai instruksi dokter,
- Tidak memberikan obat (sharing) dengan orang lain,
- Konsultasikan sisa penggunaan obat ke dokter atau apoteker apakah masih bisa disimpan atau tidak.
Itulah beberapa tips agar terhindar dari ISK. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai lebih lanjut tentang kesehatan? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS
Harap masukkan komentar Anda.
Silakan Login terlebih dahulu
Silakan masuk menggunakan akun Anda untuk mengakses konten yang diinginkan

test
Berikan Komentar