Dirilis

28 Maret 2022

Penulis

Oky Setiarso

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Indonesia sebagai negara paling banyak penduduknya di Asia Tenggara, merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian akibat PTM yang tinggi. 

PTM saat ini juga sudah termasuk ke dalam tujuan ketiga Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs). Sehingga perlu kerjasama banyak pihak dalam penangganan dan penaggulangannya agar tujuan SDGs tercapai dengan baik.

Sejumlah penyakit tidak menular dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, seperti faktor usia, genetik, dan hormon. Faktor-faktor tersebut adalah situasi atau kondisi yang dapat meningkatkan risiko suatu penyakit termasuk pada kelompok perempuan. 

Data yang disampaikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menunjukkan kalau kematian akibat penyakit tidak menular itu sendiri menyumbang angka 70%

Baca juga : Cara menghindari penyakit tidak menular

Untuk itu, pembahasan kali ini adalah beberapa jenis penyakit tidak menular yang rentan dan menyerang pada kelompok perempuan. Berikut beberapa PTM yang bisa terjadi perempuan, di antaranya: 

 

1.    Penyakit jantung. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner sebesar 1,6% terjadi pada perempuan dan lebih tinggi dibandingkan prevalensi penyakit jantung koroner pada pria, yang bernilai sebesar 1,3%. 

 

2.    Kanker payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan. Menurut data Globocan (2018), angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara, yakni 42,1 kasus per 100.000 penduduk. Metode deteksi dini dan pemeriksaan atau skrining awal ke dokter merupakan hal dasar yang bisa dilakukan seorang perempuan. 

Baca juga : mendeteksi dini kanker payudara 

 

3.    Osteoporosis

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi pada perempuan. Kondisi tersebut tak lepas dari faktor hormonal. Osteoporosis adalah penyakit tidak menular yang mengakibatkan pengeroposan pada tulang dan rentan terjadi pada perempuan. 

Laporan yang dipublikasikan oleh European Journal of Rheumatology tahun 2017, diperkirakan 200 juta orang di dunia mengalami osteoporosis. Tapi osteoporis sendiri lebih sering terjadi pada perempuan. Menurut data statistik yang dipublikasikan International Osteoporosis Foundation, secara global di dunia disampaikan bahwa 1 dari 3 perempuan berusia di atas 50 tahun dan 1 dari 5 laki-laki akan mengalami patah tulang osteoporosis dalam hidup mereka.

Data dari Office on Women's Health (OWH), bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, memperkirakan bahwa setidaknya 80% di antara 10 juta penderita osteoporosis merupakan kelompok perempuan. Menurut laporan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis.

 

4.    Depresi 

Masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi juga rentan menyerang perempuan. Antara lain karena perubahan hormon yang dapat memengaruhi kesehatan mental perempuan, serta saat proses melahirkan. 

Meskipun, depresi sendiri bisa juga muncul saat orang menghadapi tekanan pekerjaan, masalah sehari-hari, mengidap suatu penyakit, sampai pengalaman traumatis. 

 

5.    Penyakit Autoimun

Penyakit ini merupakan sekelompok gangguan yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang balik jaringan di dalam tubuh. Menurut American Autoimmune Related Diseases Association, sekitar 75% penyakit autoimun lebih banyak menyerang kelompok perempuan. Hingga kini, menurut beberapa ahli disampaikan kalau penyebab wanita rentan terserang penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. 

Data American Autoimmune Related Diseases Association (AARDA) mengungkapkan bahwa 75% penderita penyakit autoimun terjadi pada kelompok perempuan dengan dugaan disebabkan faktor hormonal.

 

6.    Penyakit Alzheimer

Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif pada otak yang menyebabkan menurunnya daya ingat, memori, kemampuan bicara, dan perubahan perilaku secara progresif pada penderitanya. Menurut Alzheimer Association melaporkan bahwa hampir 66% penderita Alzheimer adalah perempuan. 

Itulah beberapa penyakit yang lebih berbahaya bagi perempuan. Informasi di atas bukan untuk menakut-nakuti, kok! Pemahaman dan pengetahuan yang baik, sangat penting agar kamu bisa melakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin cek kesehatan.

Apabila Anda memiliki pertanyaan terkait penyakit atau masalah kesehatan lainnya, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan ahlinya secara gratis informasi di fitur Tanya Ahli . dengan cara mendaftar di Daya.id, semua informasi usaha dan kesehatan dapat diakses dengan sangat mudah dan kapan saja serta bisa konsultasi juga! Mari kunjungi daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS