Dirilis

15 Desember 2021

Penulis

Adila Naura

Tahukah Anda bahwa secara tidak langsung, Anda juga bisa disebut sebagai perokok meskipun Anda tidak merokok, atau hidup di lingkungan orang-orang yang merokok? Ya, hal ini menjadi mengerikan karena dampak kesehatan yang bisa Anda dapatkan sama berbahayanya dengan seorang perokok. 

 

Sekitar 80% dari 1,3 miliyar pengguna tembakau hidup di negara dengan pendapatan menengah ke bawah, salah satunya Indonesia. Berdasarkan data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, sekitar 28,69%  penduduk Indonesia dengan usia 15 tahun ke atas adalah perokok aktif. 

 

Merokok sejak masih berada di bangku sekolah menengah menjadi hal yang dianggap lumrah karena paparan asap rokok sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.

 

World Health Orgnization (WHO) menyatakan bahwa tembakau adalah ancaman kesehatan masyarakat terbesar di dunia, karena sebagian penggunanya meninggal akibat berbagai penyakit yang ditimbulkan. 

 

Penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok adalah kanker, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan komplikasi kehamilan. 

 

Setiap tahun, lebih dari 8 juta orang kehilangan nyawanya akibat penggunaan tembakau. Sekitar 1,2 juta di antaranya bukan perokok aktif, melainkan perokok sekunder dan tersier. Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis perokok tersebut:



Perokok Aktif

Perokok aktif adalah orang yang mengonsumsi rokok secara rutin. Rokok di sini diartikan sebagai rokok tembakau dalam bentuk apapun, seperti rokok pabrikan, cerutu, hookah, dan sebagainya. 

 

Faktanya, 2/3 perokok jangka panjang dapat meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok dan rata-rata hidupnya berkurang 10 tahun dari non-perokok. Dalam 10 detik dari hisapan pertama Anda, bahan kimia beracun dalam asap rokok dapat mencapai otak, jantung, dan organ lainnya.

 

Merokok secara aktif akan membahayakan hampir setiap bagian tubuh Anda, meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, memengaruhi penampilan dan perasaan Anda, mengurangi isi dompet Anda, serta memberi dampak buruk bagi orang-orang di sekitar Anda. Pada perempuan, konsumsi rokok dapat merusak kesehatan reproduksi, seperti kesulitan hamil. Merokok saat hamil juga dapat menyebabkan masalah kesehatan ibu dan janin. Selain dampak kesehatan fisik, menurut Australian Government - Department of Health, merokok dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti anxiety atau kecemasan, panic attack, depresi, percobaan bunuh diri, dan skizofrenia.


 

Perokok Sekunder

Jika Anda adalah seseorang yang tidak merokok, namun menghirup asap rokok orang lain yang ada di sekitar Anda tanpa disengaja, Anda disebut sebagai perokok sekunder, atau yang dikenal sebagai perokok pasif (passive smoking) atau involuntary smoking. Hal ini karena Anda menghirup bahan kimia berbahaya yang sama dengan perokok tersebut. 

 

Asap yang terhirup adalah kombinasi asap yang dihembuskan oleh seseorang yang merokok atau mainstream smoke; serta asap dari ujung rokok, pipa, cerutu, atau tembakau yang dibakar dalam hookah, disebut dengan sidestream smoke.

 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk ratusan yang beracun dan sekitar 70 dapat menyebabkan kanker, namun mainsteam smoke dan sidestream smoke mengandung kisaran bahan kimia yang berbeda dalam proporsi dan jumlah relatifnya. 

 

Beberapa senyawa berbahaya pada sidestream smoke memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, hasil dari pembakaran tembakau pada suhu yang lebih rendah dan tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna itulah yang menghasilkan konsentrasi karsinogen atau zat pemicu kanker yang lebih besar dari mainstream smoke. 

 

Berdasarkan percobaan pada hewan pengerat, dalam jangka waktu 30 menit, sidestream smoke menjadi tiga kali lebih beracun daripada saat pertama kali rokok dibakar.

 

Baca juga: Separah Itu Ancaman Asap Rokok! Masih Mau Merokok?

 

Paparan asap rokok berkontribusi tehadap kurang lebih 41.000 kematian di antara orang dewasa yang tidak merokok dan 400 kematian bayi setiap tahun. Pada orang dewasa, menjadi perokok sekunder dapat menyebabkan stroke, kanker paru-paru, dan penyakit jantung koroner. Sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak, infeksi saluran pernapasan akut, penyakit telinga tengah, asma yang lebih sering dan parah, gejala pernapasan, infeksi pernapasan, serta pertumbuhan paru-paru yang melambat.



Perokok Tersier

Perokok tersier didefinisikan sebagai seseorang yang secara tidak sengaja menghirup residu asap rokok yang menempel pada manusia, permukaan benda, pakaian, dan ruangan. 

 

Penelitian oleh Drew Gentner dari Universitas Yale menemukan bahwa residu asap rokok atau thirdhand smoke dapat menyebar dalam jumlah besar pada ruangan tertutup dan ruangan bebas rokok, melalui manusia. Penelitian menunjukkan bahwa non-perokok memiliki kemungkinan untuk terpapar banyak senyawa kimia aktif berbahaya dari asap rokok, tergantung pada orang yang masuk dan keluar ruangan, serta apakah pernah ada orang yang merokok di ruangan tesebut atau tidak.

 

Pernyataan bahwa seseorang terlindung dari efek asap rokok karena tidak terpapar asap rokok secara langsung tidaklah benar. Meski terdapat peraturan dilarang merokok di dalam ruangan, di dekat pintu masuk, atau di dekat saluran udara, bahan kimia berbahaya dari asap rokok masih dapat masuk dalam ruangan. 

 

Pada ruangan dengan ventilasi yang kurang baik seperti angkutan umum, bar, bahkan kantor dan rumah, emisi thirdhand smoke kemungkinan dapat menghasilkan konsentrasi yang jauh lebih tinggi. Thirdhand smoke dapat terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit.

 

Baca juga: Jenis-jenis Tanaman Pembersih Udara Terbaik dan Populer

 

Bayi dan anak kecil memiliki risiko paling tinggi terpapar thirdhand smoke karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, melakukan banyak aktivitas di lantai dan sering memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut mereka. Secara tidak langsung, mereka dapat menelan atau menghirup racun dari asap rokok yang tertempel pada permukaan lantai dan benda-benda lain. 

 

Akan lebih berbahaya jika orang tua bayi dan anak-anak adalah perokok yang pakaian, rambut, dan kulitnya dilapisi dengan thirdhand smoke. 

 

Jangan pernah merokok di dalam mobil yang membawa anak-anak ya Dayaers. Membuka jendela mobil saja tidak cukup untuk menghentikan asap rokok terhirup, tertelan, atau terserap anak Anda. Jika Anda ketahuan merokok di dalam mobil yang membawa anak-anak di Australia, Anda bisa didenda lho!

 

Nikotin yang terserap ke suatu permukaan dalam ruangan dapat bereaksi dengan asam nitrat di udara dan membentuk karsinogen. Residu thirdhand smoke akan terakumulasi dan tersuspensi kembali ke udara dari waktu ke waktu, serta dapat bertahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. 

 

Satu-satunya solusi untuk menghilangkan residu thirdhand smoke adalah dengan mengganti karpet, mengecat ulang dinding, membersihkan sistem ventilasi, serta berhenti merokok tentunya.

 

Ahli paru Humberto Choi, MD menjelaskan bahwa risiko kesehatan dari thirdhand smoke pada manusia masih terus dalam tahap penelitian. Choi mengungkapkan bahwa thirdhand smoke dapat menyebabkan kerusakan dan pemutusan DNA manusia. Kerusakan DNA dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit. Penelitian lain menunjukkan bahwa paparan thirdhand smoke memiliki beberapa dampak bagi kesehatan seperti perilaku hiperaktif, toksisitas pada hati dan paru-paru, serta penyembuhan luka yang berkurang.

 

Perokok sekunder dan tersier memilki dampak yang sama berbahayanya dengan perokok aktif. Ingat, tidak ada tingkat paparan asap rokok yang aman dan tidak berisiko ya. Jadi, pastikan Anda dan lingkungan Anda benar-benar bebas dari asap rokok!

 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait merokok atau lingkungan sehat, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar di daya.id dan dapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya secara gratis.

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS