Dirilis

15 Maret 2024

Penulis

Dyah Larasati S.Psi., S.E., M.Psi., Psikolog (Tim Arsanara Development Partner)

Erotomania atau sindrom de Clérambault, belakangan banyak disebut di media sosial. Sindrom ini biasanya dikaitkan dengan drama romantis. Dalam ranah psikologi manusia yang luas, memang  tidak jarang kita menemukan keunikan dan keanehan yang membuat kita mengernyitkan dahi, tidak habis pikir. Tapi, apa itu erotomania?

 

Ilusi Cinta Tak Terbalas

Percintaan merupakan topik yang selalu menarik untuk diangkat ke layar kaca. Mulai dari drama romantis sederhana yang mengambil setting kehidupan sehari-hari sehingga terasa begitu familiar, hingga drama dengan alur cerita layaknya dongeng Cinderella dimana seorang penduduk sipil biasa menjadi pilihan hati seorang pembesar negara atau figur publik terkenal. Tidak dapat disangkal terkadang suguhan-suguhan film seperti ini dapat membuat penontonnya berandai-andai merasakan pengalaman cinta yang serupa. 

Namun erotomania bukanlah drama romantis biasa. Erotomania adalah suatu kondisi psikologis dimana orang yang mengalaminya sangat yakin bahwa seseorang (yang sulit dijangkau seperti selebriti) memiliki perasaan tergila-gila kepada mereka. Kepercayaan ini terus tertanam atau menetap, terlepas dari tidak adanya bukti bahwa perasaan mereka adalah benar atau bahkan berbalas. 

Tentunya banyak dari kita yang mengidolakan atau memiliki perasaan tertentu terhadap selebriti. Namun seseorang yang memiliki erotomania mengalami hal ini dalam tingkatan yang jauh berbeda. Bayangkan berpikir bahwa aktor terkenal dari acara TV yang sedang viral diam-diam mengirimkan sinyal cinta kepada Anda melalui layar, penyanyi pop favorit Anda telah menciptakan lagu yang didedikasikan hanya untuk Anda, atau seorang politisi dalam tayangan berita menyampaikan pidato dengan tujuan untuk menyatakan cinta abadi kepada Anda. 

Erotomania seperti hidup dalam opera sabun pribadi di mana Anda adalah bintangnya dan semua orang lain berperan sebagai pendukung dalam kisah cinta Anda. Unik, bukan?

 

Peran Delusi

Salah satu elemen penting atau kekhasan dari erotomania adalah delusi. Dalam ranah psikologi, delusi mengacu pada keyakinan palsu yang menetap meskipun bukti yang ada menunjukkan sebaliknya. Delusi bisa muncul secara independen atau tanpa dilatarbelakangi oleh kondisi kejiwaan lainnya, atau bisa juga muncul sebagai bagian atau akibat dari berbagai kondisi lain seperti depresi yang parah, skizofrenia, gangguan bipolar, juga keadaan klinis seperti Alzheimer, epilepsi, hingga penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan. 

Dalam kasus erotomania, delusi berkisar pada keyakinan bahwa seseorang, seringkali dengan status sosial yang lebih tinggi, sangat mencintai individu yang terpengaruh. Tidak ada penjelasan atau pemberian bukti atau pemeriksaan realitas yang dapat meyakinkan mereka sebaliknya. Erotomania sendiri merupakan kondisi yang jarang ditemukan, kebanyakan kasus erotomania terjadi pada wanita walaupun kondisi ini ditemukan juga pada pria yang biasanya kemudian terlibat dalam kasus kriminal seperti penguntitan dan pembunuhan. 

Dalam erotomania, penderitanya bisa saja memberikan bukti-bukti yang tidak nyata atau menganggap perilaku penolakan yang ditunjukkan justru merupakan usaha untuk menutupi rasa cinta objek cintanya.

 

Akhir yang Tidak Begitu Bahagia

Walaupun bayangan mengenai adanya seseorang yang menyimpan cinta rahasia untuk Anda mungkin terdengar seperti mimpi yang menyenangkan, erotomania seringkali menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi dalam kehidupan individu yang terpengaruh. Hubungan, baik secara pribadi maupun profesional, dapat menjadi tegang karena realitas yang ada bertabrakan dengan delusi mereka. Benturan ini dapat mengakibatkan perasaan terasing, perilaku menarik diri, frustrasi, dan bahkan perilaku berbahaya, karena individu yang terpengaruh mungkin melakukan segala cara untuk membuktikan keabsahan hubungan cinta yang mereka bayangkan. 

Beberapa kasus yang pernah mencuat dan dihubungkan dengan erotomania di antaranya adalah salah satu kasus pertama yang diungkapkan oleh penggagas erotomania, seorang psikiater dari perancis yaitu Gaëtan Gatian de Clérambault dimana dalam tulisan ilmiahnya menjelaskan tentang pasiennya yang memiliki obsesi terhadap pemimpin Kerajaan Inggris saat itu yaitu Raja George V. Pasien ini berdiri berjam-jam lamanya di luar istana Buckingham, percaya bahwa sang raja sedang menyampaikan hasratnya kepada dirinya dengan menggerakkan tirai jendela istana. 

Pada tahun 1996 penyanyi Madonna mengalami kasus penguntitan dimana sang pelaku melompati pagar rumahnya dan melakukan pengancaman karena merasa yakin bahwa Madonna adalah istri yang ditakdirkan untuknya. Selain itu di tahun 2011, terdapat kejadian ditemukannya tubuh seorang pria tuna wisma di pulau kecil dekat istana Buckingham, dimana pria ini telah mengirimkan ratusan paket aneh dan mengancam kepada Ratu Elizabeth II selama lima belas tahun lamanya. 

 

Pengobatan dan Dukungan

Jalan menuju pemulihan dari erotomania bisa sulit, terutama karena seringkali penderitanya tidak menyadari sama sekali keadaan delusinya, akan tetapi bukanlah hal yang tidak mungkin. Bantuan profesional, seperti psikoterapi dan obat-obatan, memainkan peran penting dalam membantu individu mengenali dan meluruskan kembali kepercayaan yang keliru dari delusi mereka. Penting untuk melakukan intervensi dengan penuh empati dan pengertian, memberikan validasi terhadap penderitaan yang mungkin dialami individu yang terpengaruh sambil membimbing mereka dengan lembut menuju pandangan yang lebih ajeg dan rasional.

Meskipun mungkin terlihat seperti keanehan dari kejauhan, erotomania menunjukkan betapa kompleksnya jiwa manusia. Dengan mempelajari erotomania, para ilmuwan dan peneliti mampu mengungkapkan keterkaitan yang kompleks dari persepsi, delusi, dan kebutuhan manusia akan hubungan. Jadi, jika Anda menemukan diri Anda bermimpi tentang naksir selebriti Anda, ingatlah: ada garis tipis antara fantasi yang tidak berbahaya dan kasus erotomania yang belum sepenuhnya berkembang!

Itulah berbagai hal yang dapat Anda ketahui tentang erotomania. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Anton Saeryana

27 July 2024

Artikel yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Katmi

26 July 2024

Terima kasih atas informasinya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi.

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS