Dirilis

04 Pebruari 2023

Penulis

Oky Setiarso

Lansia pada masanya ingin memiliki hidup bahagia sukses, namun ternyata ada situasi lain yang terjadi pada lansia adalah menyebabkan kesepian. Kesepian itu adalah suatu keadaan mental dan emosional yang dicirikan dengan rasa hampa dan sunyi. Masalah kesepian dan isolasi sosial pada lanjut usia (lansia) merupakan hal yang harus menjadi perhatian.

Baca Juga:  Tips Lansia Tetap Aktif dan Nyaman Beraktifitas

Terdapat 2 macam kesepian, yaitu:

  1. Kesepian emosional, misalnya tidak ada yg bisa dipercaya.
  2. Kesepian sosial, yaitu ditinggalkan dari kumpulannya, dikucilkan. 


Meski subyektif, namun mekanisme dari kesepian ini sendiri belum diketahui dengan pasti. Terdapat faktor psikologik yaitu suatu kondisi yang berubah secara mendadak serta ada juga faktor biologik yaitu berupa peningkatan kortisol dan peningkatan sitokin inflamasi. 

 

Tipe Kesepian

Ada beberapa tipe kesepian, yaitu:

  1. Rasa sepi timbul akibat kehilangan seseorang, terusir atau terputusnya dari kelompok yang dianggap penting. 
  2. Rasa sepi yang muncul karena akibat perpindahan seseorang ke lingkungan yang baru dan hal ini menyebabkan lansia jarang mau pindah ke lingkungan yang baru.
  3. Rasa sepi yang timbul akibat kurang keyakinan akan sesuatu yang dituju, kemampuan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang menua. 
  4. Rasa sepi karena kejadian masa lampau, trauma dan genetik juga bisa menyebabkan kesepian atau akibat tidak adanya seseorang yang mau mendengarkan keluhannya, kisahnya.


 

Risiko Kesepian Terhadap Gangguan Kesehatan

Lansia jika kerap merasa kesepian dan terasingkan, maka dapat berisiko membahayakan kesehatan apabila:

  • Isolasi sosial secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini seseorang dari semua penyebab.
  • Isolasi sosial sendiri dikaitkan dengan sekitar 50% peningkatan risiko demensia.
  • Hubungan sosial yang buruk dikaitkan dengan 29% peningkatan risiko penyakit jantung dan 32% peningkatan risiko stroke.
  • Rasa sepi dikaitkan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan bunuh diri yang lebih tinggi.
  • Rasa sepi apabila merupakan pasien gagal jantung dikaitkan dengan hampir 4 kali peningkatan risiko kematian, 68% peningkatan risiko rawat inap, dan 57% peningkatan risiko kunjungan ke unit gawat darurat.


Agar lansia terhindar dari risiko-risiko di atas, banyak hal yang dapat dilakukan. Apabila anggota keluarga tidak tinggal bersama orangtua, maka sangat dianjurkan rutin menjalin komunikasi dengan orang tua bisa dengan menelepon atau melakukan video call, atau dapat juga mengajak cucu. 

 

Bagaimana Menjadi Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Berasa Rentan? 

Kondisi sepi memiliki ciri-ciri yaitu perasaan yang terisolasi, hampa, tidak memiliki apa-apa. Perlu diingat kalau situasi isolasi sosial atau hidup sendiri itu berbeda dengan kondidi lansia ini walaupun di tempat yang rame tapi merasa dirinya kesepian atau loneliness. 

Rasa sepi pada lansia itu dapat dan bisa bergerak ke arah depresi dan cemas yang biasanya terjadi karena gangguan psikologis, gangguan kognitif, sampai pada akhirnya berujung pada dimensia  meski semua gangguan tersebut bisa saja terjadi karena kepribadian usia lanjut itu sendiri.

Salah satu ahli geriatri mengungkap kalau kesepian adalah suatu perasaan terasing, perasaan tersisih, terpencil, tidak ada orang berbagi rasa. Rasa kesepian itu menimbulkan satu perasaan tidak berdaya, kurang percaya diri dan perasaan terlantar.  Hal yang berabahaya ternyata kesepian itu bisa menyebabkan bisa kematian lebih cepat dibanding orang yang tidak mengalami kesepian. Dampak dari rasa sepi ini berupa serangan jantung, stroke, influenza, insomnia menurunkan daya tahan dan meningkatkan tekanan darah.

Baca Juga:  Menari Jadi Aktifitas Menyenangkan Untuk Lansia

Cara mengatasi rasa sepi pada lansia, adalah:  

 

1.    Dimulai dari diri lansia sendiri

  • Hidup sehat dan melakukan kontak sosial dengan orang lain
  • Silahturahmi dan kumpul dengan orang-orang dan mengobrol. 
  • Terlibat dalam kelompok senam atau melakukan reuni
  • Menciptakan beragam kegiatan yang menimbulkan rasa senang dan sibuk, misal membaca buku, mendengarkan musik, jalan-jalan, memberi makanan hewan peliharaan dan menyiram tanaman.
  • Bila rasa sepi muncul maka coba menelpon atau mengunjungi teman atau saudara untuk mengobrol atau berbincang apa saja. 


 

2. Berasal dari orang lain

  • Kunjungan periodic yang dilakukan anak-anak atau saudara
  • Efek menelpon, mengirim surat atau pesan singkat sebagai tanda kepedulian.
  • Mendengakan radio, tv dan telepon.
  • Tetangga, sehingga menjaditetangga terdekat besar perannya, 
  • Pendamping orangtua, anak dan cucu diminta untuk menyanyangi dan menghormati orang tua. 


Ini adalah sebuah saran penting. Bagi yang masih memiliki orangtua, jangan biarkan mereka merasa kesepian di hari-hari tuanya, karena hal itu sungguh tidak menyehatkan.

Punya pertanyaan lebih lanjut? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

TA Herly Marwanto

06 Pebruari 2023

wah bermanfaat banget buat Om saya

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS