Dirilis

20 April 2023

Penulis

Linda Budiyarti

Tidak terasa Lebaran akan segera datang. Pada saat Lebaran, keluarga dan kerabat akan berkumpul bersilaturahmi pada waktu yang bersamaan. Selain ritual saling bermaaf-maafan atas semua kesalahan, momen Lebaran biasanya menjadi ajang melepas kerinduan setelah sekian lama tidak berjumpa karena kesibukan masing-masing.  Momen langka inilah yang membuat Lebaran menjadi sangat istimewa. Apalagi suasana Lebaran kali ini akan berbeda dengan tiga tahun terakhir yang kegiatan sosialnya dibatasi untuk mencegah penularan virus COVID-19. Lebaran kali ini sudah tidak diberlakukan lagi pembatasan kegiatan sosial. Pemerintah pun sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik saat Lebaran.

Akan tetapi, selain menjadi ajang melepas kerinduan dengan sanak-saudara, biasanya ada kekhawatiran akan pertanyaan-pertanyaan menjebak yang akan dilontarkan oleh sanak saudara. Misalnya, “Kapan menikah?”, “Kok belum mempunyai anak?”, “Kok belum bekerja?”, ”Kok gemukan ya?” dan pertanyaan menjebak lainnya, yang mungkin bisa merusak suasana hati Anda bahkan persaudaraan. Wow, agak menyeramkan ya jika sampai putus silaturahmi karena pertanyaan menjebak yang mengganggu. 

 

Jurus Ampuh Jawab Pertanyaan Menggangu Saat Lebaran

Nah, apakah Anda termasuk orang yang mempunyai kekhawatiran akan ditanyakan pertanyaan menjebak seperti contoh tersebut? Tentu Anda tidak mau merusak momen Lebaran dengan suasana hati yang tidak baik, apalagi jika merusak persaudaraan setelah bermaaf-maafan. Coba tips dari Dian Ibung seorang Psikolog Klinis tentang bagaimana cara agar Anda bisa menjawab pertanyaan sanak saudara dengan netral dan asertif, yang kami kutip dari Kumparan.

 

1.    Siapkan Jawaban Sejak Dini 

Pertama, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu pertanyaan menggangu apa saja yang Anda khawatirkan. Setelah itu Anda bisa menyiapkan jawaban asertif sejak dini. Hal ini agar Anda tidak bingung dan lebih tenang saat menjawab. 

Lalu, bagaimana jawaban yang asertif? Asertif adalah ketika Anda bisa menyampaikan apa yang Anda inginkan, rasakan, dan pikirkan dengan tetap menjaga perasaan dan menghargai orang lain. 

Dian Ibung memberikan beberapa contoh jawaban dari beberapa pertanyaan menggangu yang banyak ditemui, diantaranya:

  1. Jika Anda ditanyakan “Kapan menikah?”, “Kapan mempunyai anak?” atau pertanyaan sejenisnya. Anda bisa menjawab “Mohon doanya ya” sambil tersenyum manis lalu pergi. Saat Anda pergi sebaiknya cari alasan yang masuk akal untuk menghindari pertanyaan lebih lanjut..    
  2. Atau jika Anda ditanyakan “Sudah bekerja belum?” atau “Kok belum bekerja”. Anda bisa menjawab “Iya mohon doanya ya, Tante, saya sudah melamar ke berbagai perusahaan. Nah, Tante punya info lowongan kerja gak?”. Anda bisa tersenyum manis saat menjawab pertanyaan Tante Anda tersebut ya. 


Baca juga: Cara Menciptakan Komunikasi Efektif

 

2.    Minta Dukungan dari Orang Terdekat

Ketika Anda sudah menyiapkan jawaban namun masih belum berhasil, Anda juga bisa minta dukungan dari orang terdekat Anda seperti pasangan, orang tua, kakak, adik, dan lain-lain. Tentunya Anda perlu berkompromi terlebih dahulu agar jawaban yang diberikan sesuai. Misalnya Anda ingin minta bantuan dengan Ibu Anda saat menjawab pertanyaan “Kapan menikah?”, Anda bisa minta Ibu Anda untuk membantu menjawab dengan “Iya, anak ku ini masih meniti karir, mohon doanya ya semoga segera dipertemukan dengan jodohnya juga”.

 

3.    Berikan Jawaban Ringan yang Diselingi Candaan

Setelah lama tidak berjumpa, masyarakat Indonesia biasanya kerap melontarkan pertanyaan basa-basi yang menggangu untuk mencairkan kecanggungan. Namun, alih-alih mencairkan suasana, pertanyaan ini tidak jarang malah menimbulkan rasa tidak nyaman. Nah, jika Anda mendapatkan pertanyaan menggangu yang kurang menyenangkan, Anda bisa menjawabnya dengan ringan disertai candaan. Misalnya Anda ditanyakan “Kok sekarang gemukan ya?”. Anda bisa menjawab ringan sambal bercanda “Hehehe, iya nih Tante, asupan gizinya berlimpah ya sampai berlebih begini deh, Tan”. 

Baca juga:  Awas! Bercanda Bisa Berubah Menjadi Bullying

 

4.    Memaafkan

Hal yang tidak kalah penting dan esensi dari momen Lebaran itu sendiri adalah saling memaafkan. Jika Anda sudah menyiapkan jawaban dan meminta dukungan dari orang terdekat, namun masih saja ada pertanyaan menggangu di luar prediksi Anda, maka hal yang bisa Anda lakukan adalah memaafkan. 

Ketika Anda sudah siap memaafkan atas berbagai pertanyaan menggangu yang mungkin akan mengganggu suasana hati, Anda akan lebih tenang dan bisa memberikan jawaban senetral mungkin. Tanamkan pada diri Anda bahwa memaafkan bukan hanya membuat momen Lebaran tetap menyenangkan, namun juga akan tetap membuat suasana hati Anda tentram.

Baca juga: 4 Elemen dalam Terapi Memaafkan

Semoga tips ini bisa membantu Anda menyiapkan diri menjawab pertanyaan menggangu saat Lebaran. Agar momen Lebaran Anda tetap menyenangkan dengan suasana hati penuh sukacita dan bisa saling memaafkan dengan hati yang lapang.

Anda juga bisa membaca tips lainnya di website www.daya.id atau konsultasi langsung dengan Psikolog di fitur Tanya Ahli. Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu daftar dan login saja untuk bisa mendapatkan semua layanan fitur yang ada di website www.daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Rifani Eveline

08 Desember 2023

Saya merasa beruntung menemukan artikel ini. Isinya sangat informatif dan membantu. Terima kasih!

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS