Dirilis

06 Agustus 2023

Penulis

Qodri Perdana

Pernahkah Anda menghadapi seseorang baik sahabat atau pasangan yang bersikap tidak percaya diri walaupun sudah mempunyai prestasi yang segunung? Atau menghadapi seseorang yang hanya bisa menyelesaikan permasalahan dengan marah-marah tanpa cara lainnya? Hal tersebut di atas bisa jadi karena ada pengalaman yang terbentuk dari masa kecil, baik pengalaman yang positif ataupun negatif, dimana respon, sifat dan tindakannya tersebut dibawa sampai dewasa. Kondisi tersebut diistilahkan sebagai inner child.

Seseorang yang masa kecilnya penuh dengan pengalaman yang menyenangkan, seperti mendapatkan kasih sayang dan dipenuhi cinta oleh orang tuanya, pada saat dewasa orang tersebut biasanya akan memberikan energi positif dan sikap yang optimis, empati, menghargai, menghormati dan menyebar energi kasih kepada sesama.

Adapun seseorang yang mempunyai pengalaman atau masa kecilnya terbiasa dengan kalimat kasar, kekerasan, dan kebencian dapat menimbulkan bekas atau kebiasaan hingga mereka dewasa. Karena kondisi itulah yang membuat mereka “nyaman”.

Baca juga: 3 Strategi Praktis Kendalikan Amarah

Sayangnya, inner child yang terluka atau pengalaman negatif dapat mempengauhi seseorang dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungan dengan orang lain.  Inner child dapat menjadi salah satu komponen penting dalam pembentukan karakter dari diri Anda. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk mendalami, menerima, serta terkoneksi dengan pengalaman pada saat Anda masih dalam usia anak-anak .

 

Apa Saja Ciri-ciri Bahwa Inner Child di Dalam Diri Anda Sedang Terluka?

Salah satu ciri yang sangat mudah terlihat inner child Anda sedang terluka adalah dari cara pandang Anda melihat dunia. Jika Anda cukup sering merasa bahwa dunia bukanlah tempat yang memberikan rasa aman, harapan positif dan berisikan orang tidak baik. Bisa jadi terdapat trauma masa kecil yang mendalam yang melukai inner child Anda. 

Di bawah ini ciri inner child yang perlu diperhatikan.

  • Selalu pada pemikiran untuk menyenangkan semua orang
  • Ada perasaan bahagia jika membuat masalah dengan orang lain.
  • Tidak jarang merasa kecemasan berlebih jika menghadapi sesuatu yang baru
  • Tidak bisa memberikan batasan kepada orang lain
  • Selalu berupaya menjadi yang utama.
  • Mempunyai sifat perfeksionis
  • Selalu tidak puas dengan diri sendiri.
  • Senang menghujat, menaruh curiga dan pemikiran negatif kepada orang lain. 
  • Takut untuk ditinggalkan.


Inner child yang bertahan pada alam bawah sadar kita baik positif ataupun negatif adalah hal yang dialami oleh setiap manusia. Namun pertanyaannya adalah, jika inner child tersebut kebanyakan negatif, bagaimana cara menyembuhkannya? Tentu saja membutuhkan waktu dan kesabaran untuk menyembuhkan pengalaman-pengalaman tersebut.

Nah, di bawah ini, beberapa cara yang dapat Anda coba untuk menyembuhkan inner child yang terluka.

 

•    Sadari dan Akui Keberadaan Inner Child tersebut

Langkah paling pertama dan utama tahap memulai penyembuhan adalah Anda harus menyadari bahwa kehadiran dan pengalaman tersebut ada di dalam diri. Misalnya Anda merasa cemas dan takut bertemu orang baru. Sadari mungkin di saat Anda kecil komentar jahat yang sering terlontar pernah menjadi pengalaman yang menyakitkan untuk Anda. Semakin Anda dapat merasa, menerima dan menyadari pengalaman-pengalaman yang menyakitkan tersebut pada saat anak-anak, semakin mudah Anda dapat memahami dampak dan tindakan yang akan Anda lakukan saat ini sebagai seorang yang sudah dewasa. 
Akan terasa sakit memang untuk mengingat kembali masa masa tersebut. Namun yakinlah langkah ini akan membantu Anda terlahir kembali.

 

•    Terkoneksi Dengan Diri Sendiri Melalui Meditasi

Untuk beberapa orang meditasi mungkin sesuatu yang familiar terdengar namun tabu untuk dilakukan. Meditasi adalah salah satu teknik yang dapat membantu Anda terkoneksi dengan diri. Karena meditasi tidak terlepas dengan cara fungsi otak, dan otak menyimpan memori selama kita hidup. 

Untuk Anda yang pemula, teknik meditasi dapat Anda tonton di video ini

Selama bermeditasi kondisi yang terjadi mungkin akan menguras perasaan Anda karena secara langsung Anda memanggil pengalaman yang tersakiti tersebut kembali. Sadari perasaan perasaan sedih, sakit dan tidak menyenangkan tersebut. Jika perasaan tersebut membuat Anda menjadi sedih emosi ataupun marah, berikan affirmasi positif kepada diri Anda sendiri. Lakukan “butterfly hug”, teknik memeluk diri sendiri yang disandingkan dengan penyampain kalimat kalimat baik kepada diri. Talk to your deep self! Sampaikan permintaan maaf kepada diri Anda sendiri, ucapkan terima kasih kepada diri Anda sendiri. Sampaikan semua pernyataan tulus untuk diri Anda sendiri.

 

•    Tulis Sebuah Jurnal

Rasa trauma ataupun rasa sakit pada masa lalu memang terkadang tidak mudah untuk diterima sepenuhnya atau kadang malu untuk menceritakan kepada orang lain. Menulis jurnal akan dapat membantu Anda sebagai sarana dalam mencurahkan energi dan melepaskan semua perasaan. 
Anda dapat memulai menuliskan sebuah surat cinta kepada diri Anda. Surat cinta yang berisikan semua perasaan tulus dan kasih sayang kepada diri Anda. Karena pada dasarnya, pengalaman yang tersakiti tersebut adalah bentuk tindakan kurangnya cinta. Tidak perlu bersedih, Anda bisa memberikan rasa cinta tersebut kepada diri Anda sendiri.

Setelah surat cinta tersebut diberikan, dalam proses setiap harinya. Teknik journalin dapat Anda lakukan dengan tujuan merefleksikan diri dari semua pengalaman, tindakan dari masa baik yang positif ataupun negatif. 

Dengan menulis jurnal ini, Anda dapat lebih  jelas mengidentifikasi dan memisahkan tindakan yang kurang tepat serta ingin Anda perbaiki misalnya respon terhadap sebuah kondisi tertentu. 

 

•    Bahagiakan diri Anda!!

Menjadi dewasa tentu bukanlah proses yang bisa diabaikan, Anda harus bersikap bertanggung jawab yang terkadang penuh dengan tantangan sehingga menimbulkan perasaan kurang bahagia. Namun aspek kesenangan merupakan aspek penting dari kesehatan mental yang baik. Kesenangan berawal dari sebuah tindakan self care. Self care bukan berarti sekarang Anda mampu membeli semua, sehingga membuat Anda menjadi konsumtif, bukan itu!. Peduli dengan diri sendiri berarti Anda perlu memenuhi diri Anda dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi untuk kesehatan, olahraga agar bugar, kunjungi tempat wisata yang ingin Anda datangi sedari dulu. Berbagi kepada yang membutuhkan, berbagi kepada anak-anak yang membutuhkan akan membuat diri Anda sangat bahagia. Sehingga Anda dapat membantu anak lainnya dalam memberikan pengalaman baik pada hidup mereka.

Jika tips di atas masih belum terasa jelas, Anda dapat berkonsultasi kepada ahli kami di daya.id . Anda bisa medapatkannya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja!. Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga! 

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Roy Ivan Fidelis

06 Desember 2023

Takjub dengan kedalaman informasi yang disajikan dalam artikel ini.

Balas

. 0

Abdur rahman

03 Desember 2023

Informasinya bermanfaat sekali 👍🏻

Balas

. 0

Ardhan Ashary Nasution

19 September 2023

Keren informasi nya terima kasih 👍👍

Balas

. 0

Fitri haryanti

10 Agustus 2023

Tks

Balas

. 0

Fitri haryanti

10 Agustus 2023

Tks

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS