Dirilis

01 Maret 2023

Penulis

Qodri Perdana

Pernah mendengar istilah people pleaser? People pleaser adalah seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk terus menyenangkan serta menomorsatukan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingan dan keamanan dirinya sendiri, agar dapat diterima, diandalkan atau disukai di segala aspek.

Untuk memperjelas, berikut ini ciri-ciri people pleaser:

 

1. Selalu menyetujui dengan pendapat orang lain

People pleaser cenderung untuk selalu menyetujui pendapat orang agar konflik tidak terjadi karena pendapat yang berbeda. 

 

2. Susah menyatakan ‘tidak’

Walaupun di dalam hati rasanya sangat ingin menolak permintaan orang lain, people pleaser tidak akan menolaknya. Mereka melakukan hal ini karena takut jika orang lain akan sakit hati atau dianggap tidak peduli. Namun mereka tidak peduli dengan perasaan mereka sendiri. 

 

3. Merasa bertanggung jawab terhadap perasaan orang lain

Di beberapa kondisi, seseorang menjadi people pleaser, sehingga sangat ingin disukai dan takut ditolak oleh orang lain bahkan sampai merasa sangat bertanggung jawab atas perasaan orang lain, adalah disebabkan oleh inner child yang terluka. Ingatlah, Anda tidak bisa mengontrol dan mengatur perasaan orang lain. Selagi Anda tidak merugikan dan melukai orang lain, perasaan mereka bukanlah tanggung jawab Anda. 

 

4. Mudah memaafkan 

Menjadi pemaaf bukan sesuatu yang negatif, justru memaafkan orang lain yang berbuat salah ke Anda akan membuat jiwa Anda menjadi damai. Namun, yang perlu Anda ingat setelah Anda memaafkan harus ada pelajaran yang Anda ambil dan batasan yang Anda bangun untuk melindungi diri Anda yang pernah disakiti, bukan karena Anda takut orang tersebut tidak ingin berteman atau attach dengan Anda lagi. 

 

5. Merasa bersalah serta meminta maaf untuk sesuatu yang bukan kesalahannya

Anda pernah meminta maaf kepada seseorang baik teman atau pacar tapi dalam hati Anda, Anda mengetahui Anda tidak salah. Jika iya, sangat mudah di prediksi bahwa Anda adalah seorang people pleaser.

 

Risiko Menjadi People Pleaser

Dari ciri-ciri di atas, apakah Anda memiliki gejalanya? Jika iya, Anda perlu segera mewaspadai dan mengetahui risiko dan bahayanya menjadi seorang people pleaser terhadap mental Anda. Yuk, kita baca bahayanya: 

 

1.    Overthinking yang menjurus ke gangguan kecemasan dan stress

Pada saat Anda cenderung ingin memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada orang lain, namun di momen tertentu Anda tidak bisa memenuhi harapan orang tersebut. Apalagi misalnya orang-orang tersebut Anda anggap penting, seperti pacar atau teman satu geng Anda. Melihat ekspresi atau mendengar kata penolakan dari mereka akan berpotensi membuat Anda overthinking. Anda bisa jadi akan memulai berpikir berlebihan atas tindakan Anda, mulai menyalahkan diri sendiri, sehingga menjurus kepada kecemasan yang berlebih karena Anda takut mengecewakan orang tersebut. Akhirnya membuat Anda stres. Jika dibiarkan berlarut hal ini akan membuat kesehatan mental Anda terganggu dan mengganggu aktifitas Anda lho. 

 

2.    Insecure dan cenderung tidak menyalurkan kemampuan diri sendiri

Pada saat Anda menerima penolakan, kecenderungan Anda merasa tidak percaya diri lagi akan meningkat. Anda akan merasa selalu kurang memberikan yang terbaik untuk orang lain, sehingga Anda semakin fokus untuk mencari cara membahagiakan orang lain dan melupakan diri Anda sendiri. Padahal, Anda juga perlu mengaktualisasikan kemampuan diri Anda untuk kemajuan dan kebahagiaan diri Anda sendiri. Always put yourself first! Tapi bukan berarti Anda mengesampingkan empati Anda dan tidak membantu orang lain ya! Fokuskan kebahagiaan diri Anda terlebih dahulu, dengan begitu happiness energy Anda akan menyebar ke orang lain juga kok.

 

3.    Menumpuk Perasaan Amarah dan Sakit Hati

Di beberapa kondisi, people pleaser sebenarnya menyadari bahwa sikapnya yang selalu menyenangkan orang lain sering dimanfaatkan oleh orang sekitar, dan mereka memendam rasa amarah serta sakit hati tersebut karena sebenarnya dia tahu kalau dia sedang dimanfaatkan oleh orang-orang sekitar. Kondisi tersebut dapat memicu stres berlebih hingga depresi. Sikap pasif-agresif ini bisa memicu frustrasi dan berisiko membuatnya depresi.

Nah, perasaan negatif ini dapat meledak sewaktu-waktu bahkan dapat memicu penyakit tertentu. Ngeri kan ya...

 

4.    Kehilangan Jati Diri

Jika Anda merasa mempunyai ciri-ciri sebagai seorang people pleaser seperti di atas, coba Anda tanyakan kepada diri Anda, siapa Anda sebenarnya, apa yang Anda inginkan, apa yang Anda sukai hingga Anda perjuangkan? Kebanyakan people pleaser tidak bisa menjawabnya dengan tegas ke dirinya karena mereka akan tetap sibuk memikirkan perasaan orang lain. Akan sangat mengerikan jika Anda hidup tanpa bisa berpegang siapa diri Anda dan be happy dengan diri Anda sendiri.

 

Cara Berhenti Menjadi People Pleaser

Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus dilakukan jika Anda termasuk sebagai seorang people pleaser?

 

1.    Journaling

Coba Anda tulis pengalaman-pengalaman Anda yang menolak dan merelakan hati Anda disakiti hanya karena takut ditolak. Kemudian Anda baca kembali pengalaman tersebut, rasakan bagaimana diri Anda pada saat itu. 

Journaling dapat membuat Anda tersadar akan perbuatan Anda sendiri. Anda dapat melakukan journaling sebelum tidur dengan menuliskan pengalaman Anda pada hari itu. Jika Anda masih menjadi people pleaser di hari tersebut, tuliskan permintaan maaf Anda kepada diri Anda sendiri sebelum Anda tidur.

Pagi hari, Anda juga dapat menuliskan apa yang akan Anda lakukan dihari tersebut untuk membuat diri Anda lebih baik lagi.

Terkoneksi dengan diri sendiri akan sangat membantu Anda untuk sedikit demi sedikit berubah

 

2.    Buat Batasan

Karena Anda terbiasa untuk selalu meng-iya-kan apapun yang diminta orang sekitar Anda, cobalah untuk membuat batasan atas kemampuan Anda. Jika yang diminta ke Anda terlalu menghabiskan energi dan membuat Anda kewalahan, mulailah menjelaskan batas kemampuan Anda. Tidak ada yang salah dengan menjelaskan batas kemampuan. Anda tidak bertanggung jawab atas urusan orang lain. Remember, put yourself first

 

3.    Mengkaji prioritas

Anda juga mempunyai tanggung jawab untuk diri Anda sendiri lho. Sebelum Anda tanpa ragu menerima permintaan orang lain ke Anda, ingat terlebih dahulu kepentingan Anda. Kaji ulang seberapa penting permintaan orang lain dibandingkan urusan Anda

 

4.    Bersyukur!

Kenapa? Karena Anda sebenarnya orang yang mempunyai hati mulia. Syukuri dan berterima kasihlah kepada diri Anda sendiri atas semua hal kebaikan yang Anda berikan. Dengan begitu Anda akan bisa bangkit kembali menjadi orang yang lebih baik, tentunya memperbaiki diri untuk tidak menjadi people pleasure. Diri Anda juga layak untuk mendapatkan kebaikan dari diri Anda sendiri.

Bagaimana? Bisa membayangkan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk berhenti menjadi people pleaser? Selamat mencoba!

Anda juga dapat bertanya kepada ahli kami untuk konsultasi kesehatan lainnya.

Untuk informasi lainnya terkait tips kesehatan. Anda bisa medapatkan nya secara gratis di Daya.id. Dengan mendaftar di Daya.id semua informasi kesehatan bisa diakses dengan sangat mudah dan kapan saja! Jadi, yuk kunjungi Daya.id sekarang juga!

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ardhan Ashary Nasution

20 Oktober 2023

Keren 👍👍

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS