Informasi Artikel

Penulis Artikel

Linda Lee, CFTe, CSA

Bingung mau investasi apa? Mungkin Anda sedang ada di fase ini. 

Harga emas sudah naik tinggi, mau beli jadi takut kemahalan. Mau beli saham juga sama kuatir, ditambah juga bingung mau pilih saham yang mana dari sebegitu banyaknya perusahaan. Kripto juga sedang ambruk nilainya. Jadi bingung mau investasi di aset yang mana. 

Belum lagi kondisi politik dalam maupun luar negeri juga banyak berubah. Tingkat inflasi, suku bunga sempat tinggi, dan beberapa sektor usaha melambat. Semua perubahan ini bikin pasar keuangan ikut bergerak tidak menentu. 

Wajar kalau akhirnya muncul satu pertanyaan besar: sebaiknya investasi di aset apa, saat ini?

 

Pahami Respon Aset dan Profil Risiko

Kenapa sebaiknya Anda tidak asal ikut-ikutan dalam memilih aset investasi?

Pertama, setiap jenis aset berbeda responnya terhadap kondisi ekonomi. 

  • Saham biasanya lebih mudah naik-turun ketika situasi sedang tidak stabil. 
  • Obligasi bisa terpengaruh oleh perubahan suku bunga kalau suku bunga naik, nilai obligasi bisa turun. 
  • Deposito cenderung lebih stabil dan aman, tapi returnnya tidak terlalu tinggi. 

Saat ekonomi tidak terlalu stabil, mungkin lebih baik memperbanyak porsi di aset yang aman. Ketika pasar mulai pulih, peluang di saham bisa lebih menarik. 

Kedua, setiap orang punya tingkat toleransi yang berbeda-beda dalam menerima risiko investasi. Ada yang tetap tenang melihat nilai investasi naik turun, tapi ada juga yang mudah panik ketika pasar merah dan portofolionya turun. Jadi pemilihan aset harus sesuai dengan profil risiko.

  • Investor yang konservatif mengutamakan keamanan modal, tidak nyaman dengan fluktuasi nilai. Fokusnya menjaga nilai uang daripada mengejar return tinggi. Aset yang cocok adalah yang risikonya rendah: 
    • Deposito, 
    • Sukuk ritel, atau 
    • Reksa dana pasar uang 
  • Investor agresif yang lebih berani atau punya tujuan jangka panjang bisa mempertimbangkan aset dengan potensi keuntungan yang lebih besar.
    • Saham, atau 
    • Reksa dana saham 

Pemilihan aset penting karena membantu mengelola risiko, menjaga nilai uang, dan tetap sesuai dengan tujuan keuangan. Dengan memahami kondisi ekonomi dan profil risiko memungkinkan Anda sebagai investor untuk memilih investasi yang lebih aman, lebih tepat, dan sesuai dengan kebutuhan.

 

Lakukan Diversifikasi Aset

Hal berikutnya setelah alokasi aset adalah diversifikasi. 

Diversifikasi artinya tidak menaruh semua uang di satu instrumen investasi saja. Dengan membagi investasi ke beberapa jenis aset, risiko lebih tersebar dan terkendali. 

Bayangkan jika Anda menaruh semua telur dalam satu keranjang, lalu pembawa keranjang terantuk batu. Probabilita semua telur pecah besar sekali. Bila telur dibagi ke beberapa keranjang, risiko semua telur pecah menjadi lebih kecil. 

Tujuan diversifikasi untuk melindungi modal dari kerugian investasi yang teramat dalam. 

Untuk investor pemula dapat memilih aset yang stabil seperti deposito, reksa dana pasar uang, atau sukuk. Setelah itu, baru tambahkan aset yang lebih agresif seperti saham sesuai dengan kemampuan menghadapi risiko. Cara ini membuat portofolio lebih seimbang saat pasar sedang tidak menentu. 

 

Pilihan Instrumen Investasi

Untuk membantu Anda, berikut ini gambaran umum beberapa instrumen investasi:

  • Deposito syariah/ deposito memiliki keunggulan: stabil, aman, return lebih menarik saat suku bunga tinggi. Sehingga cocok untuk investor konservatif dan alternatif penyimpanan untuk dana darurat. Namun return deposito kalah dari inflasi jangka panjang sehingga instrumen ini tidak cocok untuk tujuan jangka panjang.
  • Kupon sukuk atau obligasi pemerintah mengikuti acuan suku bunga. Suku bunga naik, kupon naik. Sukuk relatif aman karena dijamin pemerintah sehingga cocok untuk investor konservatif hingga moderat. Tips nya hindari obligasi jangka panjang jika suku bunga masih berpotensi naik.
  • Reksa dana Pasar Uang cenderung stabil, likuid dan cocok jika suku bunga tinggi karena imbal hasil ikut naik. Sedangkan Reksa dana Pendapatan Tetap harus lebih hati-hati jika durasi panjang; lebih aman pilih yang berbasis obligasi jangka pendek. Baik RDPU dan RDPT cocok untuk pemula yang memiliki profil risiko konservatif dengan tujuan investasi di bawah ≤ 3 tahun.
  • Saham cocok untuk investor yang dapat menerima fluktuasi harga, punya profil risiko agresif dan tujuan investasi jangka panjang minimal 5 tahun. Saat ekonomi melambat. Saham sektor defensif seperti consumer staples, kesehatan, dan telekomunikasi biasanya lebih stabil. Sementara sektor siklikal seperti properti, teknologi, dan komoditas lebih cocok bagi investor agresif yang siap menghadapi fluktuasi besar.
  • Reksa dana saham cocok untuk tujuan investasi jangka panjang jika mau masuk bertahap (Dollar Cost Averaging). Reksa dana indeks lebih efisien di masa volatil karena menyebar risiko. Instrumen investasi ini sebaiknya untuk tipe investor moderat–agresif.


 

Aset yang Cocok untuk Anda?

Tidak ada satu aset yang paling bagus, semua tergantung dengan kondisi ekonomi, tujuan keuangan investor, dan profil risikonya. Semua jenis aset punya tingkat risiko dan imbal hasil yang berbeda. Pastikan Anda menyeimbangkan antara imbal hasil dan likuiditas. Aset yang aman biasanya imbal hasilnya kecil, tapi mudah dicairkan. Sementara aset berimbal hasil tinggi biasanya butuh waktu lebih lama. Tidak ada aset yang paling bagus untuk semua orang. Yang ada adalah aset yang paling cocok dengan kondisi ekonomi dan profil risiko pribadi. 

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait topik ini, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Melipatgandakan Keuangan

Tips Praktis Memulai Investasi Syariah untuk Karyawan

14 Februari 2025

Artikel Ahli
4.8
Melipatgandakan Keuangan

Dana Pendidikan Anak Semakin Mahal? Orang Tua Ayo Berinvestasi Lebih Kuat

13 Agustus 2024

Artikel Ahli
4.9
Melipatgandakan Keuangan

Strategi Investasi Menghadapi Ketidakpastian, Kenapa Kebijakan Pemerintah Penting Bagi Investor

16 Maret 2025

Artikel Ahli
4.8
Melipatgandakan Keuangan

Strategi Investasi di Saham Bertumbuh

17 Oktober 2024

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS