Investasi merupakan komponen penting dalam proses perencanaan keuangan. Investasi merupakan kendaraan yang dipilih untuk mencapai suatu tujuan keuangan yang telah didefinisikan. Misalnya, kita membagi tujuan keuangan berdasarkan jangka waktunya, dimulai dari jangka pendek 0 hingga 2 tahun, jangka menengah 3 hingga 5 tahun, jangka panjang 5 hingga 10 tahun dan jangka yang sangat panjang lebih dari 10 tahun.
Misalnya Pak Ari berencana pensiun 15 tahun lagi dan Pak Ari memiliki profil risiko moderat cenderung konservatif. Seorang perencana keuangan akan menghitung kebutuhan dana pensiun yang sebaiknya dikumpulkan Pak Ari dengan instrumen investasi yang sesuai profil risikonya yaitu reksadana pendapatan tetap, emas atau logam mulia dan obligasi atau surat utang.
Obligasi negara atau surat utang pemerintah adalah instrumen investasi berbasis utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendanai berbagai kebutuhan negara, seperti pembangunan infrastruktur atau proyek negara. Investor yang membeli obligasi ini meminjamkan uang kepada pemerintah dan akan menerima kembali dana tersebut beserta imbal hasil (bunga) pada waktu yang telah ditentukan.
Di Indonesia, obligasi pemerintah dikenal dengan istilah Surat Berharga Negara (SBN), yang mencakup beberapa jenis seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), dan Savings Bond Ritel (SBR). Perbedaan dari setiap jenis obligasi negara bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
![]()
Obligasi Pemerintah atau Surat Berharga Negara Cocok untuk Siapa?
Secara profil risiko, obligasi pemerintah cocok untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif dan moderat atau dengan kata lain investor dengan risiko yang sedang cenderung rendah. Obligasi pemerintah juga cocok untuk pemula dan keluarga yang ingin menyimpan dana jangka menengah dengan imbal hasil yang lebih stabil.
Tujuan investasi dari obligasi pemerintah antara lain:
- Obligasi pemerintah cocok dimiliki apabila seseorang memiliki tujuan investasi untuk mendapatkan pendapatan tetap, karena setiap bulan atau 6 bulan akan mendapatkan kupon bagi hasil secara rutin hingga obligasi atau surat utang tersebut jatuh tempo.
- Obligasi pemerintah juga cocok untuk memarkir uang yang akan digunakan 2 hingga 6 tahun lagi, misalnya untuk dana pendidikan anak.
- Obligasi pemerintah juga bisa digunakan sebagai penyeimbang aset investasi (diversifikasi aset) untuk melindungi risiko serta sebagai alternatif menyimpan uang yang memiliki imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito perbankan.

Kelebihan dari investasi pada obligasi pemerintah:
- Keamanan tinggi karena dijamin 100% oleh pemerintah Indonesia sehingga risiko gagal bayar sangat kecil.
- Tingkat imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito serta pajak imbal hasil kupon lebih rendah yaitu hanya 10%.
- Beberapa jenis obligasi pemerintah (ORI dan SR) bisa dibeli kapan saja pada pasar sekunder melalui bank dan mitra distribusi.
- Nominal investasinya terjangkau bisa dimiliki dari mulai Rp 1.000.000.
Namun, disamping kelebihan terdapat juga beberapa kekurangan dari investasi obligasi pemerintah, antara lain:
- Adanya risiko likuiditas untuk jenis ST dan SBR yang tidak bisa diperjualbelikan sewaktu-waktu, dibeli pada masa penawaran dan dijual pada masa early redemption dan masa jatuh tempo.
- Terdapat risiko pasar dimana nilai pokok bisa saja turun terutama saat kenaikan suku bunga ketika ketika menjual sebelum jatuh tempo.
- Imbal hasil relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan instrumen investasi risiko tinggi seperti saham.
Cara kerja dan cara mendapatkan keuntungan investasi pada obligasi pemerintah:
- Pembelian obligasi pemerintah dilakukan pada masa penawaran awal (pasar primer) atau melalui pasar sekunder dengan harga jual beli yang berlaku.
- Pembelian obligasi pemerintah bisa dilakukan melalui bank ataupun mitra distribusi yang terdaftar.
- Investor akan mendapatkan kupon rutin setiap bulannya. Terdapat dua jenis [perhitungan kupon yang berlaku yaitu yang pertama kupon bersifat fixed rate untuk jenis ORI dan SR dan kupon bersifat floating floor (mengikuti acuan suku bunga) untuk jenis ST dan SBR.
- Pengembalian pokok investasi akan dilakukan pada masa jatuh tempo atau pada saat dijual sebelum masa jatuh tempo untuk jenis ORI dan SR.
- Untuk jenis ORI dan SR bisa memiliki potensi imbal hasil capital gain bila dibeli pada saat diskon (harga dibawah penawaran awal) dan dijual kembali saat harga premium.
Contoh perhitungan keuntungan:

Pak Ari membeli obligasi jenis ST013-T4 yang akan jatuh tempo selama 4 tahun sebesar Rp 100.000.000. Kupon yang ditawarkan saat ini adalah 6.5% (floating floor). Maka berdasarkan perhitungan imbal hasil yang akan diterima Pak Ari setiap bulannya adalah Rp 487.500.
Dalam mencapai tujuan keuangan terutama untuk jangka waktu 2 hingga 6 tahun, investor bisa memilih instrumen investasi obligasi pemerintah yang bisa dibeli dari kelipatan Rp 1.000.000. Investor bisa membeli pada saat penawaran awal maupun melalui pasar sekunder. Selain mendapatkan kupon tetap setiap bulan, investor juga berpotensi untuk mendapatkan capital gain bila memiliki harga beli lebih rendah dari harga jual. Karena obligasi pemerintah dijamin 100% oleh negara, maka sangat cocok bila dimiliki oleh investor dengan profil risiko moderat ke konservatif.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Muhammad azmi
07 October 2025
jangan takut usaha coba aja dulu siapa tau sukses kalo gagal ya gak tau
Balas
.0