Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Generasi Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Umumnya, mereka adalah orang-orang yang sangat melek teknologi, atau dalam istilah populer disebut tech savvy. Dalam kaitannya dengan dunia investasi, Generasi Z atau biasa disebut Gen-Z ini memiliki antusiasme yang tinggi terhadap investasi, terutama yang memiliki risiko cukup tinggi, seperti pasar modal maupun kripto. 

Pasar modal dan aset digital seperti kripto menjadi ladang eksperimen bagi banyak di antara mereka untuk menambah pundi-pundi kekayaan. Namun sayangnya, di tengah semangat berinvestasi yang tinggi, nyatanya masih sedikit Gen-Z yang menyadari pentingnya memiliki perlindungan asuransi, baik itu asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.
friendly
Dalam rilis data survey yang dilakukan IDN Research Institute dalam Indonesia Gen-Z Report 2024, sebanyak 26% dari responden Gen-Z belum menyiapkan dana darurat sama sekali, dan sebanyak 23% responden tidak mengalokasikan pendapatannya untuk asuransi dan biaya kesehatan (https://cdn.idntimes.com/content-documents/indonesia-gen-z-report-2024.pdf). Padahal, usia muda seperti mereka ini adalah usia yang ideal untuk mulai menyiapkan jaminan kesehatan di hari tua nanti.
 

Mengapa Generasi Z Lebih Memilih Investasi?

Data dari KSEI per Juni 2024 menunjukkan bahwa mayoritas investor pasar modal (sebanyak 55,38%) berusia kurang dari 30 tahun, yang artinya termasuk dalam kategori Gen-Z. Besarnya persentase angka Gen-Z di dunia pasar modal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki ketertarikan dan antusiasme yang sangat tinggi terhadap dunia investasi saham. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini:

  • Aksesibilitas teknologi: Pertumbuhan teknologi finansial (fintech) telah membuat investasi menjadi lebih mudah dan terjangkau. Aplikasi trading yang user-friendly memungkinkan generasi Z untuk mulai berinvestasi dengan modal yang relatif kecil. Gen-Z dan Milenial adalah dua golongan generasi yang akrab dengan dunia investasi pasar modal dan kripto, baik untuk investasi jangka panjang maupun trading jangka pendek.
  • Influencer dan komunitas Online: Pengaruh para influencer finansial dan komunitas online yang aktif berbagi pengalaman investasi telah menginspirasi banyak Generasi Z untuk ikut serta. Banyak dari mereka yang belajar tentang pentingnya investasi sejak usia muda melalui artikel, video dan diskusi di media sosial. Para influencer dan anggota komunitas ini kerap membagikan besaran persentase profit yang mereka dapatkan dari hasil investasinya di pasar modal maupun kripto. Sehingga, Gen-Z tergiur untuk mendapatkan profit yang sama dalam jangka waktu tertentu.
  • Mindset kewirausahaan: Generasi Z cenderung memiliki mindset kewirausahaan yang kuat. Mereka melihat investasi sebagai salah satu cara untuk menciptakan kekayaan sendiri dan mencapai kemandirian finansial. Bahkan tidak sedikit Gen-Z yang mengharapkan kekayaan mereka bertambah secara instan dari hasil investasinya di pasar modal maupun kripto.
  • Potensi keuntungan tinggi: Kenaikan harga aset kripto dan saham tertentu telah menciptakan ekspektasi keuntungan yang tinggi di kalangan generasi Z. Sayangnya, seringkali investor Gen-Z membeli saham atau aset kripto hanya karena ikut-ikutan (FOMO) dan tidak menggunakan analisis mandiri.


 

Kenapa Asuransi Kurang Diminati?

Seperti yang sudah disampaikan di awal artikel ini, sayangnya tingginya minat Gen-Z terhadap dunia investasi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk mulai memiliki proteksi jiwa dan kesehatan semenjak dini. Banyak dari mereka yang masih merasa perlu menunda untuk memiliki asuransi selain BPJS Kesehatan karena beberapa hal seperti berikut ini:

  • Persepsi risiko: Generasi Z seringkali merasa bahwa risiko terbesar yang mereka hadapi adalah kehilangan peluang investasi. Mereka belum sepenuhnya memahami risiko jangka panjang seperti penyakit kritis atau kecelakaan. Sehingga sebagian dari Gen-Z ini masih memprioritaskan untuk membangun pundi-pundi kekayaan dari hasil investasi dan menambah keran pemasukan mereka.
  • Kurangnya edukasi: Pendidikan keuangan di sekolah dan keluarga seringkali lebih berfokus pada menabung dan berinvestasi, sementara pentingnya asuransi seringkali terabaikan. Dibandingkan dengan edukasi tentang finansial, tampaknya edukasi tentang pentingnya asuransi dan proteksi jiwa ini masih relatif kurang diberikan kepada anak-anak oleh keluarga maupun sekolah mereka.
  • Gaya hidup konsumtif: Tekanan sosial untuk memiliki gaya hidup tertentu dan memenuhi keinginan instan membuat Generasi Z lebih memprioritaskan pengeluaran konsumtif daripada membeli produk asuransi. Tak heran, banyak Generasi Z yang terjebak pada pinjaman online (pinjol) maupun pay later hanya untuk sekedar memenuhi hasrat gaya hidup mereka.
  • Kurangnya kesadaran akan kejadian tak terduga: Generasi Z yang masih muda mungkin merasa bahwa kejadian seperti sakit parah atau kecelakaan adalah hal yang jauh dari kenyataan mereka. Merasa masih memiliki badan yang prima membuat mereka abai terhadap kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi di masa depan. 


 

Kecenderungan Generasi Z dalam Mengelola Keuangan dan Berinvestasi

Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi dan hidup di era dimana arus informasi sangat masif dan mudah didapatkan, Generasi Z menjadi golongan kelompok yang adaptif terhadap sosial media dan transformasi digital di bidang investasi. Tingginya intensitas generasi ini dalam mengakses teknologi dan sosial media, tentunya sedikit banyak berpengaruh terhadap kecenderungan Gen-Z dalam mengambil keputusan investasi dan pengelolaan keuangan, seperti yang terlihat pada beberapa hal berikut:

  • Investor Independen: Generasi Z lebih suka melakukan riset sendiri dan mengambil keputusan investasi secara mandiri, karena mereka banyak mendapatkan insight dan ilmu dari media sosial dan influencer di bidang keuangan dan investasi.
  • Fokus pada keuntungan cepat: Mereka cenderung mencari investasi dengan potensi keuntungan tinggi dalam jangka pendek. Hal ini terlihat dari tingginya minat Generasi Z terhadap investasi saham dan kripto.
  • Diversifikasi portofolio: Generasi Z memahami pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko. Selain tertarik pada return yang tinggi dan instan, ternyata Gen-Z juga cukup memahami pentingnya menyeimbangkan portofolio mereka dengan berinvestasi juga pada produk investasi yang lebih low risk, seperti reksadana. 


Tingkat literasi keuangan dan investasi di kalangan Generasi Z cukup tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini didukung oleh akses yang mudah terhadap informasi dan berbagai platform edukasi finansial. Namun, masih banyak ruang yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pemahaman tentang produk keuangan yang kompleks seperti asuransi. Generasi Z perlu memahami lebih dalam mengenai pentingnya memiliki proteksi jiwa dan proteksi kesehatan sebagai salah satu bentuk jaminan hari tua mereka. 

Generasi Z adalah generasi yang sangat potensial dalam dunia finansial. Namun, untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, mereka perlu menyeimbangkan antara investasi dan proteksi. Edukasi yang komprehensif tentang pentingnya asuransi sejak dini sangat penting untuk mengubah persepsi Generasi Z tentang kesejahteraan dan kestabilan finansial. 

Alangkah lebih baik jika anak muda Gen-Z memenuhi terlebih dahulu dana proteksi mereka daripada mengalokasikan sebagian besar dananya untuk berinvestasi pada instrumen-instrumen yang berisiko tinggi, seperti saham dan kripto. Dengan memberikan edukasi yang lebih optimal, diharapkan Generasi Z bisa memiliki pemahaman yang lebih komprehensif untuk mencapai kemandirian finansial yang berkelanjutan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

7 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Melipatgandakan Keuangan

Apa itu Financial Freedom dan Bagaimana Contohnya?

29 Januari 2022

5.0
Melipatgandakan Keuangan

Takut Rugi Saat Harga Emas Naik? Ini Strategi Investasi Aman untuk Pemula

31 Oktober 2025

4.9
Melipatgandakan Keuangan

Wujudkan Mimpi dengan 5 Tips Menabung untuk Masa Depan

15 September 2022

4.8
Melipatgandakan Keuangan

Investasi Emas Digital atau Emas Fisik, Mana yang Lebih Baik?

26 Februari 2023

Berikan Pendapat Anda

nandar

15 October 2025

keren banget ini artikelnya bagus terima kasih untuk para ahli dan penulisnya

Balas

. 0

Veronica Abraham

06 October 2025

tips dan trik peluang usaha dari para ahli di bidangnya

Balas

. 0

dini saida

04 October 2025

membaca adalah kunci kehidupan untuk lebih baik dan artikel ini sangat bermanfaat terima kasih

Balas

. 0

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS