Strategi Menghadapi Gejolak IHSG Setelah Lebaran

Setelah libur lebaran, harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun drastic hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembekuan perdagangan sementara pada tanggal 8 April 2025. Pada hari tersebut, IHSG turun dari 6,400 (harga terakhir sebelum libur lebaran) ke 5,900 Rupiah, penurunan sejumlah 7.8%. Saat artikel ini ditulis (11/4/2025), IHSG sudah kembali naik ke 6,290 Rupiah. Sebagai cerminan dari kondisi ekonomi Indonesia, gejolak di IHSG menjadi kondisi yang memerlukan perhatian khusus dari kita sebagai pengelola aset investasi. Mari kita pelajari potensi dampak dari labilnya gejolak IHSG ini agar dapat merespon kita terhadap perubahan tersebut dalam perjalanan investasi kita!

 

Mengenal dan Merespon Perubahan IHSG melalui Perubahan Langkah Investasi

Sebelum kita mempelajari dampak dan respon kita terhadap gejolak IHSG, ada baiknya kita mempelajari dulu apa artinya IHSG serta perubahannya. Setelah kita dapat mengartikan gejolak IHSG, kita baru bisa mengerti dengna jelas dampak yang perubahan tersebut bawa ke dalam kehidupan berinvestasi.

 

Arti dari Naik dan Turunnya IHSG

IHSG merupakan indeks gabungan dari saham di BEI yang mencerminkan kinerja dari pasar saham dalam bentuk harga (Rupiah). Terlepas dari perhitungan teknis untuk mendapatkan angka harga IHSG pada saat tertentu, kebanyakan investor menggunakan IHSG sebagai tolak ukur dari perubahan ekonomi Indonesia. Kinerja pasar saham mencerminkan kinerja dari perusahaan tercatat dan kinerja perusahaan secara gabungan menunjukkan kinerja dari ekonomi Indonesia. Ketika IHSG naik, ekonomi Indonesia secara keseluruhan dianggap juga menghasilkan nilai ekonomi yang lebih tinggi, dan begitu pula sebaliknya ketika IHSG turun. 

Baca Juga: Ragam Jenis Strategi dalam Investasi Saham, Cara dan Risiko yang Perlu Anda Pertimbangkan

Sebagai indeks gabungan, pergerakan IHSG juga mencerminkan tren pergerakan pasar saham Indonesia. Karena pasar saham selalu bergerak, pencatatan dan perhitungan IHSG juga selalu bergerak mengikuti pergerakan pasar saham. Karena IHSG juga merupakan gabungan, pergerakan di IHSG menandakan pergerakan di kondisi ekonomi secara umum. Maka dari itu, investor lebih sensitif terhadap perubahan IHSG secara drastis karena menandakan adanya perubahan dalam skala besar di bursa saham. Misalnya saja, penurunan IHSG yang drastis berarti ada cukup banyak saham perusahaan lain yang turun hingga menyebabkan pergerakan IHSG tersebut.

 

Dampak Gejolak IHSG kepada Kehidupan Investasi Pribadi

Setelah mengerti makna teoritis dari pergerakan IHSG, mari kita kembalikan makna tersebut ke kehidupan kita sehari-hari. Ketika IHSG bergejolak, kondisi dari ekonomi dinggap tidak menentu atau tidak stabil, sehingga masyarakat biasa melakukan langkah-langkah yang lebih aman dalam mengelola keuangan. Berikut kemungkinan dampak gejolak IHSG yang tidak stabil kepada kondisi investasi di Indonesia:

 

1.    Menurunnya Kepercayaan atas Kinerja Pasar Saham

Ketika IHSG mempunyai pergerakan yang tidak stabil, pemegang saham akan mulai kehilangan kepercayaan atas arah pasar saham. Ketidakpastian ini akan menyebabkan pemegang saham untuk bertingkah lebih aman dan pasif di pasar saham. Investor dapat menarik dana investasi dari pasar saham untuk dialihkan ke investasi lain yang lebih stabil dan rendah resiko sebagai proteksi dari gejolak IHSG. Hal ini dapat menyebabkan saham-saham tertentu dan IHSG untuk turun karena mengecilnya dana yang tersikulasi di pasar saham.

 

2.    Menurunnya Kegiatan Ekonomi akibat Daya Beli

Selain sebagai wujud penyaluran dana yang dapat bisa berlipatganda, investasi juga merupakan sumber tolak ukur kekayaan dari pribadi yang berinvestasi. Ketika IHSG tidak menentu, kekayaan yang milik pribadi tersebut akan menjadi tidak stabil dan tidak menentu pula. Ketidakstabilan harta dari investasi ini akan merubah perilaku sehari-hari investor untuk menyesuaikan kondisi keuangan yang dapat diandalkan. Investor akan mengurangi kegiatan ekonomi (pembelian dan konsumsi) menyesuaikan dengan keuangan yang dapat diandalkan untuk kehidupan sehari-hari. Hal ini juga akan mempunyai dampak berkelanjutan kepada kinerja saham perusahaan dengan pasar dalam negeri.

 

3.    Menurunnya Daya Saing Ekonomi Indonesia di Mata Dunia

Selain di bidang investasi saham, gejolak IHSG juga berdampak ke persepsi ladang ekonomi Indonesia di ranah internasional. Ketidakstabilan IHSG menyebabkan investor dari luar negeri juga enggan untuk menghimpun dana di pasar saham Indonesia. Dengan rendahnya partisipasi investasi luar negeri, gejolak investasi dapat mengakibatkan pelemahan nilai kurs rupiah (IDR) terhadap mata uang lain. Kegiatan ekonomi dan saham perusahaan yang berhubungan dengan luar negeri (seperti penjualan barang hasil impor) akan ikut terdampak dari pelemahan dari

 

Strategi Investasi Antisipasi Gejolak IHSG

Setelah mengenal dampak kelanjutan dari gejolak IHSG ke ranah bursa saham, ada baiknya kita mengubah strategi pengelolaan investasi pribadi untuk menyesuaikan kondisi pasar saham yang tidak dapat diandalkan secara sepenuhnya. Berikut adalah strategi-strategi investasi untuk menangani ketidakpastian ekonomi:

 

1.    Pastikan Dampak Riil ke Portofolio Investasi Pribadi

Sebelum menerapkan perubahan strategi, ada baiknya kita memastikan dampak riil gejolak IHSG ke protofolio investasi pribadi. Meskipun IHSG dapat menggambarkan keadaan ekonomi dan pasar saham secara umum, gejolak IHSG belum tentu menggambarkan kondisi saham di portofolio kita secara tepat. Ada saham-saham yang mungkin dapat bertahan di tengah-tengah tren ekonomi yang tidak menentu, seperti Unilever atau Telkom Indonesia.

 

2.    Sesuaikan Portofolio Investasi ke Arah yang Lebih Aman dan Stabil

Setelah memastikan dampak gejolak IHSG di portofolio investasi pribadi, kita dapat menurunkan resiko dari protofolio investasi tersebut. Berinvestasi di aset lain yang lebih aman dan stabil, seperti emas atau saham-saham yang tahan banting secara berkepanjangan, dapat menurunkan profil resiko dari portofolio investasi kita. Selain dari mengubah arah investasi, ktia juga dapat mencairkan investasi menjadi dana kas atau aset yang mudah cair, seperti investasi di pasar uang, untuk diinvestasikan ketika ekonomi mulai kembali stabil.

 

3.    Mencermati Respons Pemerintahan terhadap Instabilitas

Selain dari melihat dampak yang terjadi sekarang, kita perlu juga untuk sigap dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan datang. Pemerintah Indonesia, sebagai pengelola utama ekonomi Indonesia, tentu tidak akan diam saja ketika adanya indikasi instabilitas di ekonominya. Dengan memperhatikan dan mempelajari respon pemerintah Indonesia dengan cermat dan cekatan, kita dapat ikut merespon dengan perubahan perekonomian dengan maksimal.

Baca Juga: Strategi Investasi Menghadapi Ketidakpastian, Kenapa Kebijakan Pemerintan Penting Bagi Investor

Dengan pengertian serta strategi-strategi di atas, mari kita kelola perjalanan investasi pribadi kita dengan teliti dan responsif terhadap perubahan-perubahan di ranah ekonomi Indonesia, seperti gejolak IHSG. Dengan merespon perubahan dengan tepat, kita bisa menghindari langkah-langkah dengan kadar resiko yang dapat kita hindari.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pengelolaan investasi atau topik keuangan lainnya, segera login ke Daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.