Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Asuransi jiwa adalah perjanjian antara pemegang polis (nasabah) dan perusahaan asuransi, di mana perusahaan akan membayar sejumlah uang (uang pertanggungan) kepada ahli waris (beneficiary) atau penerima manfaat ketika nasabah meninggal dunia. Namun, dalam konteks perencanaan warisan, asuransi jiwa memiliki fungsi penting sebagai alat untuk transfer kekayaan yang aman, cepat, dan bebas sengketa karena sudah tertulis di perjanjian polis.

Perencanaan warisan penting karena banyak keluarga tidak siap menghadapi kematian pewaris yang akhirnya aset terblokir, sengketa, bahkan dijual rugi. Belum semua masyarakat paham bahwa tanpa wasiat, hukum waris bisa berbeda (Islam, perdata atau negara, adat). Asuransi jiwa merupakan salah satu instrumen keuangan yang bisa digunakan dalam perencanaan waris di Indonesia.

Peran utama asuransi jiwa dalam perencanaan warisan adalah:

 

1.    Sebagai alat distribusi aset

Asuransi jiwa bisa menyediakan dana tunai yang langsung cair ke ahli waris.

 

2.    Sumber likuiditas bagi keluarga yang ditinggalkan

Asuransi jiwa membantu menutup biaya yang mungkin timbul pada saat kematian seperti biaya pemakaman, upacara dan ritual doa, biaya pajak warisan, atau ada utang yang harus diselesaikan.

 

3.    Sebagai pengganti nilai aset yang tidak likuid

Asuransi jiwa membantu menjembatani kebutuhan jika aset utama berupa properti maupun dalam bentuk bisnis dan usaha yang lebih sulit dijual.

 

4.    Sebagai instrumen proteksi kekayaan

Asuransi jiwa bisa menjaga agar rencana distribusi aset kekayaan bisa berjalan sesuai dengan harapan pewaris.

 

5.    Meminimalkan potensi konflik waris

Asuransi jiwa bisa dibagikan dengan jelas dan langsung sesuai dengan yang tertera pada polis tanpa proses waris yang berbelit.


Sedangkan manfaat dari asuransi jiwa dalam perencanaan warisan adalah sebagai berikut:

  1. Dana langsung cair secara instan dan diterima oleh beneficiary tanpa melalui proses pengadilan. Biasanya cair dalam waktu 7–30 hari setelah dokumen lengkap.
  2. Uang pertanggungan asuransi jiwa bebas dari pajak warisan, pajak penghasilan sesuai dengan hukum di Indonesia per tahun 2025.
  3. Uang pertanggungan asuransi jiwa bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan dana yang ada, sehingga dapat dibagi rata ke anak-anak, pasangan atau sesuai dengan porsi tertentu. Hal ini tentu diharapkan bisa meminimalisir terjadinya konflik antara ahli waris.
  4. Uang pertanggungan asuransi jiwa tidak termasuk pada harta waris karena tidak tercantum pada akta waris sehingga tidak bisa digugat oleh ahli waris. Setiap nominal rupiah uang pertanggungan dicantumkan pada perjanjian polis bukan akta waris.
  5. Asuransi jiwa memiliki sifat yang lebih fleksibel sehingga bisa dijadikan skema perencanaan waris seperti pada trust fund (badan pengelola aset agar bisa diwariskan oleh seseorang pemberi harta).


Namun demikian, melakukan perencanaan waris melalui asuransi jiwa tidak lepas dari kekurangan dan risiko yang perlu diperhatikan seperti:

  1. Iuran premi cukup mahal, bila menginginkan uang pertanggungan yang besar, maka nominal premi semakin tinggi juga terutama bila pewaris sudah usia lanjut.
  2. Membeli asuransi jiwa memerlukan perencanaan sedari dini, karena bila usia sudah terlanjur tua atau mempunyai kondisi medis tertentu, maka akan sulit diterima oleh penyedia asuransi atau premi asuransi menjadi sangat tinggi.
  3. Risiko kesalahan dalam memilih beneficiary (penerima manfaat) yang mungkin menimbulkan masalah bila tidak diperbaharui, misalnya penerima manfaat masih nama mantan istri / mantan suami.
  4. Butuh dokumen yang lengkap dalam proses pencairan.
  5. Untuk beberapa jenis asuransi jiwa unit link yang memuat porsi investasi dalam nilai tunainya, nominal nilai tunai yang diterima bisa fluktuatif sesuai dengan kondisi pasar keuangan saat itu.

Terlepas dari risiko yang mungkin timbul dari perencanaan warisan melalui asuransi jiwa. Berikut adalah strategi yang bisa dimaksimalkan agar manfaat asuransi jiwa lebih optimal, antara lain:

  1. Pilih jenis asuransi jiwa murni (term life) apabila fokus utama adalah warisan dalam bentuk uang tunai.
  2. Tuliskan beneficiary (penerima manfaat) secara spesifik dan jangan lupa perbaharui data bila terjadi perubahan anggota keluarga.
  3. Pertimbangkan uang pertanggungan asuransi jiwa dalam mata uang USD untuk melindungi nilai yang tahan terhadap inflasi dan depresiasi mata uang.
  4. Untuk membangun portofolio warisan, pewaris bisa mengkombinasikan aset dengan instrumen lain seperti properti, emas, surat berharga.
  5. Gunakan professional di bidang perencanaan keuangan atau estate planner terutama untuk bentuk warisan yang cukup komplek seperti keluarga dengan high net worth (kekayaan di atas Rp 16 miliar).


Asuransi jiwa adalah alat warisan paling efisien & cepat cair di Indonesia. Cocok dijadikan bagian dari perencanaan warisan untuk keluarga, apalagi bila harta utama berupa properti, bisnis, atau aset yang tidak mudah diuangkan.
Asuransi jiwa bukan hanya proteksi jiwa, tapi juga alat warisan yang:

  • Cair cepat
  • Tidak perlu proses waris panjang
  • Mengurangi konflik
  • Bebas pajak
  • Fleksibel dalam pembagian kekayaan

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Distribusi Keuangan

10 Pos Keuangan Keluarga yang Harus Anda Punya

12 Mei 2023

5.0
Distribusi Keuangan

Cara Mencegah Kebocoran Keuangan Keluarga

27 Oktober 2025

4.8
Distribusi Keuangan

Bagaimana Cara Mencairkan Asuransi Pendidikan untuk Anak?

25 Agustus 2024

5.0
Distribusi Keuangan

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pensiunan

10 Agustus 2025

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS