Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Ketika anak mulai memasuki usia sekolah, kebanyakan orang tua bersemangat untuk mulai memperkenalkan pengelolaan keuangan kepada anak. Salah satu yang paling sering diperkenalkan adalah kebiasaan menabung. Sepakat sekali jika menabung adalah salah satu kebiasaan keuangan yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Tapi kebiasaan menabung perlu juga diimbangi dengan cara berbelanja yang bijak.

Aktivitas keuangan yang utama dalam keuangan pribadi adalah menghasilkan uang dan membelanjakan uang. Bahkan menabung pun sebenarnya adalah membelanjakan uang, tapi dilakukan di masa yang akan datang, dengan terlebih dahulu mengumpulkan uang secara bertahap sebelum dibelanjakan.

Menurut buku Strategi Nasional Pengembangan Materi Edukasi Untuk Peningkatan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia, yang disusun oleh Direktorat Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah pada tahun 2019, anak usia 7-12 tahun sudah perlu untuk berlatih membeli barang yang menjadi kebutuhannya.

Di fase usia Sekolah Dasar ini, anak sudah menerima uang saku untuk digunakan pada aktivitas sehari-harinya di sekolah. Di fase usia ini juga, anak sudah mulai bisa diajak berdiskusi tentang banyak hal, termasuk diantaranya tentang mengelola keuangan. Sehingga, orang tua bisa mulai mengajak anak untuk membagi penggunaan uangnya pada tiga pos utama yaitu, memberi, berbelanja dan menabung.

Untuk aktivitas memberi, sudah semakin banyak sekolah yang mengadakan program infak dan sedekah, seperti program Jumat Berbagi, Sedekah Ramadhan, Kunjungan ke Panti Asuhan, dan program lainnya yang mengasah kepekaan anak pada kepedulian sosial, diantaranya dengan berbagi harta yang dimilikinya, termasuk diantaranya adalah uang.

Untuk aktivitas menabung, biasanya sudah diperkenalkan oleh orang tua di rumah atau terdapat program menabung di sekolah. Tidak jarang, pembahasan tentang menabung pun sering dibahas pada salah satu mata pelajaran di kelas.

Lain halnya dengan memberi dan menabung, aktivitas belanja kurang mendapatkan perhatian khusus. Padahal sebagian besar uang saku anak justru digunakan untuk berbelanja.

 

Cara Memperkenalkan Cara Belanja kepada Anak

Memperkenalkan anak cara berbelanja menjadi salah satu bagian penting agar uang dapat dipergunakan dengan bijak. Di usia SD ini, anak sudah bisa diajak memilih dan memilah hal yang baik dan tidak baik, melalui aktivitas diskusi antara anak dengan orang tua.

Dari proses diskusi, orang tua dapat mulai memperkenalkan beberapa hal yang perlu diketahui dan diterapkan oleh anak untuk dapat berbelanja dengan bijak.

 

1.    Ajak anak membuat daftar belanja

Ketika anak mulai memasuki usia sekolah, anak sudah mulai tahu tentang barang yang rutin dipakai sehari-hari. Melibatkan anak untuk membeli keperluannya sendiri dapat membantu anak berkenalan dengan cara berbelanja. Mulailah dengan mengajak anak membuat daftar belanja segala perlengkapan pribadinya yang rutin digunakan, seperti sabun, shampoo, sikat gigi, dan lain sebagainya.

Setelah terbiasa dengan perlengkapan rutinnya, bisa dilanjutkan dengan perlengkapan non-rutin seperti pakaian, alat tulis sekolah, sepatu, tas dan lain sebagainya. Ajak anak berdiskusi untuk mengenal apa saja yang menjadi perlengkapan pribadinya.

 

2.    Ajarkan anak perbedaan keinginan dan kebutuhan

Ketika anak diajak membuat daftar belanja, biasanya anak akan menyebutkan banyak sekali barang yang dianggap perlengkapan pribadinya. Disinilah kesempatan orang tua untuk membuka diskusi tentang perlengkapan mana saja yang merupakan kebutuhannya, dan apa saja yang merupakan keinginannya.

Seringkali anak juga mengajukan barang belanja dengan harga yang cukup tinggi, disinilah orang tua berkesempatan untuk mengelaborasi pemahaman anak tentang barang yang diajukannya tersebut. Ajak anak menjabarkan barang apa yang diajukan oleh anak, mengapa anak menginginkan barang tersebut, berapa harga barang yang diajukannya, dimana anak bisa membeli barang tersebut dan bagaimana anak akan memperoleh uang untuk mendapatkan barang yang diajukannya.

Melalui diskusi yang dilakukan secara regular terkait barang-barang yang ingin dibeli anak, maka anak akan semakin terlatih untuk menilai mana yang sebenarnya barang kebutuhan dan mana yang barang keinginan.

 

3.    Perkenalkan kepada anak tentang prioritas

Realitanya, keperluannya banyak tapi uangnya terbatas, disinilah akhirnya kita dihadapkan pada kondisi harus memilih. Untuk memilih, tentu perlu banyak pertimbangan, diantaranya adalah prioritas.

Mengajak anak menyusun prioritas, membuat keputusan atas pilihan yang ada dihadapannya, akan menjadi keterampilan penting dalam aktifitas berbelanja. Tidak jarang keputusan akhirnya adalah menunda atau bahkan membatalkan item belanja yang ternyata tidak prioritas.

Bijak berbelanja merupakan sebuah keterampilan yang penting bagi kehidupan anak. Seperti keterampilan lainnya, keterampilan berbelanja pun perlu latihan dan pembiasaan yang cukup panjang dan berulang-ulang. Memulai mengenal cara berbelanja sejak dini akan mempermudah anak untuk bijak berbelanja, bahkan sampai dewasa kelak.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Artikel Terkait

4.8
Pengelolaan Dasar

Waspada, Ini Dampak Jika Tak Lunasi Paylater

22 Oktober 2023

4.0
Pengelolaan Dasar

Upah Minimum Provinsi Tahun 2023

28 Januari 2023

4.8
Pengelolaan Dasar

Apa itu Inflasi? Ini Pengertian yang Perlu Anda Tahu

15 Oktober 2022

4.7
Pengelolaan Dasar

Strategi Mengelola Gaji UMR agar Bisa Berinvestasi

19 April 2025

Berikan Pendapat Anda

Anton Saeryana

19 July 2024

Informasi yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

M yusuf hutasuhut

18 May 2024

Thanks infonya

Balas

. 0

61 dari 100 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS