"Uang tabungan kamu mama beliin emas," cerita seseorang, mengingat masa kecilnya.
“Uang tabungan hasil menahan diri dari jajan di sekolah, mau dibeliin emas?” Yah... waktu itu ia tidak bisa protes dan menolak, apalagi berargumen. Ia hanya diam kelu, hanya bisa bergumam dalam pikiran, “Rasanya lebih asyik kalau uang tabungan itu buat beli mainan atau baju. Anak SD punya perhiasan emas buat apaan? Tidak bisa dimakan dan tidak dipakai juga.” Saat itu, tahun 1988, harga emas ada di kisaran Rp75.000 per gram.
Ada lagi cerita dari seorang kolega yang magang di perusahaan emas Antam. Ia diharuskan oleh perusahaannya untuk menyisihkan gaji setiap bulan guna membeli 1 gram emas. Awalnya, ia pikir kalau mau beli emas itu harus besar dan banyak. Ternyata bisa juga beli emas hanya 1 gram. Kala itu harga per gram Rp150.000. Coba terka, itu tahun berapa?
Nah, tahun 2025, harga logam mulia sempat mencapai lebih dari Rp2.000.000 per gram. Kalau mama si anak SD tadi membeli logam mulia batangan 10 gram, maka emasnya bernilai Rp20.000.000. Menyimpan emas selama 37 tahun, ia sudah cuan atau profit Rp19.250.000 atau sekitar 2570%.

Sekarang cerita si pegawai magang. Bila ia terus membeli 1 gram setiap bulan sejak magang di tahun 1998 sampai tahun 2025, mari kita lihat berapa asetnya saat ini.
Coba cek tabel perhitungan simpan emas atau investasi emas (Logam Mulia). Asumsi harga yang dipakai adalah harga penutupan pada tahun berjalan.
- Mulai beli emas di tahun 1998 di harga Rp74.075 per gram sampai Mei 2025 di harga Rp1.669.199.
- Membeli dan menyimpan emas selama 27 tahun, ia memiliki 329 gram dengan modal Rp152.897.227.
- Harga rata-rata yang ia miliki Rp464.733.
- Bila harga rata-rata tertinggi di tahun 2025 Rp2.000.000 per gram maka nilai asetnya sekarang adalah 329 gram x Rp2.000.000 = Rp658.000.000
- Dengan modal Rp152.897.227 maka profit yang ia miliki Rp505.102.773. Bertambah sekitar 330%
Profit 330% dari buah simpanan manis selama 27 tahun. 27 tahun sama dengan 329 bulan. 329 kali melakukan kegiatan yang sama setiap bulan. Bukan waktu yang sebentar, bukan instan dan sekejap mata.
Ia menyimpan emas melewati banyak musim dan perubahan. Di mulai pada umur 20 tahun saat kolagen masih penuh, perut sixpack dan status single; sampai kolagen mulai menipis, perut transformasi one pack dan status telah berubah menjadi orang tua di usia 47 tahun. Di mulai hanya fokus membiayai diri sendiri dan mengatur keuangan untuk 1 orang. Sampai membiayai 2 atau 3 orang anggota keluarga atau malah mungkin juga membiayai orang tua. Mengatur keuangan yang lebih kompleks.
Belum lagi melewati musim naik-turun harga logam mulia. Bahkan ada kalanya harga bergerak stagnan, tidak bergerak kemana-mana.

Simpan Emas Butuh Waktu Panjang
Dari cerita di atas, menurut Anda, berapa lama waktu yang pas untuk menyimpan emas? Bagaimana kalau kita lanjut cerita tentang naik-turunnya si kuning emas menawan ini.
Pada grafik ini, sumbu X adalah tahun, sumbu Y adalah harga per gram dalam Rupiah. Ini adalah grafik harga per 3 bulan, jadi 1 batang balok lilin menggambarkan pergerakan harga selama 3 bulan.

- Tahun 1997 harga logam mulia di kisaran Rp27.624 per gram.
- Tahun 1998 terjadi krisis moneter di Asia yang mengakibatkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah luar biasa. Dari Rp2500 menjadi Rp16.850 per USD. Karena harga emas global dihitung dalam dolar, maka harga emas dalam Rupiah ikut melonjak. Tahun 1998 harga logam mulia per gram mencapai Rp142.285.
- Di April 1999 harga emas ada di kisaran Rp58.000 per gram. Harga logam mulia stabil kembali. Walaupun harganya tetap lebih tinggi dibanding sebelum krisis.
- Setelah itu kita bisa lihat ceritanya di grafik, harga perlahan-lahan naik tapi pasti layaknya naik tangga ke surga.
Sekarang kita lihat kelanjutan ceritanya sampai tahun 2025.
- Sejak tahun 1999 sampai 2012, selama 13 tahun harga emas terus naik sampai di kisaran Rp553.000 per gram.
- Dari 2012 - 2017 harganya bergerak stagnan. Layaknya pelari yang terus ngebut melahap anak tangga ke surga, maka ada waktunya ia lelah dan harus istirahat mengatur kembali nafasnya.
- Setelah 5 tahun harga bergerak stagnan, tahun 2018 harga kembali melanjutkan pendakian hingga tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Saat itu harga emas mencapai level tertinggi di Rp977.000/gram.
- Tahun 2020 - 2023 harga kembali bergerak stagnan. Semenjak Oktober 2023 harga emas kembali berlari kencang sampai tahun 2025 dan mencetak level tertinggi sepanjang sejarah. Dengan nilai tukar Rp1.896.017 per gram.
Ya, butuh waktu yang cukup panjang untuk melihat buah hasil dari konsistensi mengatur dan mengalokasikan uang untuk investasi. Butuh keahlian dan keteguhan hati mengatur antara keinginan sesaat dan tujuan jangka panjang. Keputusan investasi tidak pernah salah, yang salah adalah bila tidak pernah memulainya.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Abshea Putri Alifah
26 July 2025
Kadang, investasi tidak selalu terasa menyenangkan di awal. Bahkan bisa membuat kita merasa ‘kehilangan’ kesenangan sesaat. Tapi justru di situlah letak kekuatannya. Investasi adalah seni menunda kepuasan hari ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan. Emas adalah contoh instrumen investasi yang sederhana, stabil, dan mudah dipahami, bahkan oleh orang yang tidak punya latar belakang pendidikan keuangan. Bisa dibeli sedikit demi sedikit, disimpan dengan aman, dan nilainya cenderung naik dalam jangka panjang. Saat ini, kita tidak perlu lagi menunggu orang tua membelikan emas. Bahkan hanya dengan modal Rp100.000–200.000, kamu sudah bisa mulai membeli emas digital atau emas fisik dengan sistem cicilan. Yang penting bukan seberapa besar jumlah yang diinvestasikan, tapi konsistensinya.
Balas
.0
indrabk
26 July 2025
Selama emas logam mulia jadi simpanan cadangan devisa di banyak negara, selama itulah harga emas akan naik dgn stabil..
Balas
.0