Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Apakah lingkaran pertemanan Anda di media sosial penuh dengan kegiatan olahraga seperti padel, lari, pilates, yoga, maupun olahraga fisik lainnya? Kabar baik. Artinya gaya hidup yang mengutamakan keberlanjutan dan berkualitas sudah semakin populer dan banyak diminati—terutama di kalangan generasi z dan millennial. 

Tapi gaya hidup berkelanjutan juga punya dua sisi: yaitu menjadi investasi jangka panjang, dan menimbulkan risiko keuangan karena membutuhkan modal yang lebih besar. 


 

Kenapa Gaya Hidup Berkelanjutan Semakin Populer?

Beberapa aspek utama yang bisa menjelaskan mengapa gaya hidup berkelanjutan atau sustainability lifestyle semakin populer yakni:

 

a.    Generasi Millennial Memasuki Middle Age atau Usia Matang

Saat jelang usia 40 tahun, kesehatan mulai menurun dan penuaan mulai terlihat dari wajah dan fisik. Kesadaran akan tersebut, mendorong generasi millenial untuk bisa mempertahankan kualitas hidup hingga tua nanti. Ditambah generasi millenial saat ini berada pada fase puncak karir, secara penghasilan juga meningkat dan secara level finansial sudah mencapai level kenyamanan finansial. Hal yang diutamakan selain pada kualitas pendidikan anak-anak mereka, generasi millenial fokus pada gaya hidup berkelanjutan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

b.    Sebagai Usaha Dalam Bentuk Efisiensi Jangka Panjang

Saat ini, kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan sudah mulai sadar bahwa membeli suatu barang yang dilihat adalah cost of usagenya atau biaya per pemakaian walaupun pada saat pertama kali membeli terkesan mahal, akan tetapi secara kualitas bagus. Sehingga bisa tahan dan awet dalam waktu relatif lebih lama dibanding dengan produk dengan harga lebih murah namun kualitas masih diragukan. Contoh orang memilih merek elektronik buatan Eropa atau Jepang walaupun harga lebih mahal tapi kualitas lebih baik sehingga bisa tahan lama dan bisa menghemat karena tidak perlu sering ganti barang.

 

c.    Generasi Saat Ini Mulai Sadar Dengan Lingkungan

Berkurangnya area hijau yang diubah menjadi area pemukiman, membuat suhu di bumi terutama di wilayah Indonesia terus meningkat. Pemakaian kendaraan bensin dengan polusi yang cukup pekat membuat kualitas udara di Jakarta Pun saturasinya tidak sehat. Berbagai cara dilakukan agar bisa menjaga bumi tetap hijau dan lestari, yakni dengan cara beralih ke kendaraan listrik yang mana bisa menghemat biaya bahan bakar kendaraan, kemudian memakai lampu hemat energi, memasang panel surya yang secara jangka panjang bisa menghemat biaya energi menjadi turun signifikan.

 

Dua Sisi Gaya Hidup Berkelanjutan

Namun demikian, meningkatkan gaya hidup berkelanjutan memiliki dua sisi. Satu sisi bisa sebagai investasi jangka panjang namun di sisi lain membutuhkan modal yang lebih besar. Lantas apa pengaruhnya pada kondisi keuangan pribadi?

 

1.    Potensi danya kebocoran pada keuangan dalam jangka pendek, karena:

  • Harga produk yang mementingkan sustainability atau berkelanjutan biasanya lebih mahal. Produk-produk tersebut sering diberi label sebagai eco-friendly dari mulai bahan-bahan organik, reusable item dll). Bila harga produk tersebut di luar anggaran kita hal ini bisa membebani pengeluaran bulanan.
  • Banyak brand menggunakan label sustainable sebagai strategi marketing yang bisa mendorong orang lebih konsumtif hanya untuk alasan ramah lingkungan walaupun barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan atau masih ada alternatifnya.
  • Beberapa produk yang memberikan penghematan jangka panjang namun ternyata membutuhkan modal investasi yang besar di awal. Seperti contohnya pemasangan solar panel, beralih dari kendaraan bensin ke mobil listrik. Jika tidak direncanakan dengan matang pembelian ini bisa mengganggu cash flow bulanan.


 

2.    Potensi penghemat dalam jangka panjang karena:

  • Adanya efisiensi biaya dalam jangka panjang. Misalnya pembelian lampu LED dengan watt yang lebih rendah akan menghemat listrik, kemudian menggunakan kendaraan listrik ke depannya akan menghemat biaya bahan bakar bensin dan pajak tahunan. 
  • Barang yang lebih fokus pada sustainability, biasanya memiliki tingkat durabilitas yang tinggi. Apabila kita menerapkan prinsip “buy less but better” mungkin contohnya membeli satu sepatu dengan kualitas yang bagus namun kita pakai hingga rusak dalam jangka waktu lama. Hal ini akan lebih hemat dibanding membeli sepatu lebih murah namun cepat rusak dan terbuang. Konsep ini tentu akan membuat pengeluaran menjadi lebih terkontrol dan berbelanja menjadi lebih jarang.
  • Peralihan kepada hal yang berhubungan dengan sustainability mendorong kita untuk ikut berpartisipasi dalam investasi hijau seperti green bonds, saham-saham ESG (Environmental, Social, and Governance) yang bisa memberi keuntungan sambil mendukung lingkungan dan pelestarian alam.

Sebagai catatan tambahan, apa itu ESG. ESG merupakan kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan maupun organisasi dalam mengukur dan mencatat kinerja perusahaan yang berkelanjutan berdasarkan tiga pilar Environmental, Social, Governance. Sehingga terdapat pergeseran, dimana pada awalnya perusahaan fokus pada keuntungan, dengan ESG diharapkan perusahaan bisa memiliki pertumbuhan yang bertanggung jawab dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, masyarakat dan praktik tata kelola yang baik.

Sustainability lifestyle atau gaya hidup yang fokus pada berkelanjutan bisa saja berpotensi mengganggu keuangan apabila digunakan sebagai alasan kita berbelanja secara konsumtif, tidak sesuai kondisi finansial maupun tanpa perencanaan. Namun bila dijalankan dengan perencanaan keuangan, dan orientasi penghematan jangka panjang justru bisa menguatkan keuangan dalam jangka panjang.


Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

10 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Pengelolaan Dasar

4 Cara Nabung Saham dan Keuntungan Secara Lengkap

08 Juli 2021

4.8
Pengelolaan Dasar

Tips Mengelola Tabungan Pendidikan Anak agar Cepat Terkumpul

27 November 2020

Artikel Ahli
5.0
Pengelolaan Dasar

Gen Z dan Cryptocurrency, Perpaduan Teknologi dan Keuangan Masa Depan

19 Desember 2024

4.8
Pengelolaan Dasar

Cashless Malah Bikin Boros? Ini Tips untuk Anda yang Jarang Pegang Uang Tunai

25 Juli 2024

Berikan Pendapat Anda

Bella Saputri

18 October 2025

Sangat bagus untuk di amati baca dan di lakukan terimakasih daya id artikel berguna skli

Balas

. 0

Veny putri

18 October 2025

Gaya hidup jngn terlalu berlebih-lebihan harus memiliki investasi buat masa dpan tua nanti hidup sejahtera

Balas

. 0

Zacky putra

18 October 2025

Gaya hidup yang luar biasa dan kita harus tau investasi pasti ada resiko

Balas

. 0

Rita

18 October 2025

Terima kasih sukses selalu daya id klu anak dah tidur waktunya refresh otak dengan baca artikel bermanfaat

Balas

. 0

St Nurliah

18 October 2025

Investasi jangka panjang memang perlu tp bisnis berjalan emang wajib banget punya apa lg jaman skrg duit Mulu hehe

Balas

. 0

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS