Sebagian orang mengalokasikan uang dengan menabung sebagai proteksi finansial masa depan. Jika Anda juga melakukan hal yang sama, perlu diketahui, cara ini berpotensi menggerus uang Anda karena faktor inflasi seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Tips Mengatur Anggaran Bulanan agar Bisa Berinvestasi, Coba Sekarang!
Di Indonesia, rata-rata berada di kisaran 5-5.5% per tahun. Jika kita hanya mengandalkan menabung sebagai proteksi finansial maka, uang yang dikumpulkan tak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
Baca Juga: Memahami Ragam Asuransi Jiwa dan Memilih Produk yang Tepat untuk Anda
Oleh karena itu, memahami upaya yang dapat ditempuh untuk melindungi keuangan menjadi penting dalam memastikan keuangan pribadi Anda dan keluarga tetap terjamin di masa depan.
Proteksi finansial adalah langkah penting untuk melindungi diri dan keluarga dalam menghadapi ketidakpastian atau risiko yang mungkin terjadi.

Pentingnya Proteksi Finansial
Ada beberapa alasan mengapa proteksi finansial menjadi penting bagi Anda dan keluarga, antara lain:
A. Perlindungan Berbagai Risiko
Proteksi finansial memberikan perlindungan akan berbagai risiko tak terduga, seperti jatuh sakit, kecelakaan, atau bencana alam yang dapat menimbulkan dampak finansial besar.
B. Ketangguhan Finansial
Proteksi finansial dapat membantu Anda tangguh secara ekonomi sehingga jika terjadi krisis atau kejadian tak terduga dapat lebih mudah pulih kembali.
C. Keuangan Jangka Panjang
Dengan proteksi finansial, Anda dapat fokus mencapai tujuan jangka panjang tanpa terganggu oleh risiko atau ketidakpastian.
D. Lindungi Aset
Proteksi finansial juga diperlukan untuk tujuan melindungi aset berharga yang dimiliki, sehingga dapat selalu tersedia untuk menunjang produktifitas dan kebutuhan anda.
Prioritaskan Proteksi Finansial
Mengapa proteksi finansial harus diprioritaskan?
1. Mencegah Kerugian Besar
Proteksi finansial dapat mencegah atau meminimalisir peluang anda mengalami kerugian besar jika mengalami kejadian tidak terduga. Dengan kondisi keuangan yang terjaga atau terkelola dengan baik, Anda tidak perlu menjual aset terburu-buru hingga di bawah harga pasar atau mencairkan investasi lebih awal.
Dengan demikian proteksi finansial akan mencegah Anda mengalami kerugian lebih besar.
2. Jaga Rencana Keuangan
Proteksi finansial akan membantu Anda memastikan bahwa rencana investasi jangka panjang tetap berjalan sesuai rencana keuangan meski ada gangguan tak terduga.
3. Berikan Ketenangan Psikologis
Dengan proteksi finansial yang memadai, Anda bisa berinvestasi dengan lebih percaya diri karena risiko besar sudah diminimalisir.
Proteksi finansial akan memberikan Anda ketenangan psikologis dalam menjalani investasi seperti rencana keuangan yang ditargetkan di awal.
Contoh Proteksi Finansial
Berikut ini beberapa contoh proteksi finansial yang biasa digunakan untuk melindungi diri dari ketidakpastian ekonomi atau risiko yang mungkin terjadi:
1. Asuransi
Asuransi menjadi perlindungan terhadap berbagai risiko yang dapat mengganggu keuangan Anda dan keluarga.
Risiko yang dihadapi dapat berupa masalah kesehatan, bencana atau kejadian tak terduga lainnya seperti kecelakaan.
Jika tidak memiliki asuransi, maka Anda harus mengambil tabungan atau bahkan berutang untuk menutup kebutuhan mendesak akibat berbagai risiko yang timbul.
Jenis-jenis asuransi yang dapat digunakan yaitu:
- Asuransi Jiwa: Memberikan perlindungan bagi keluarga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada pemegang polis seperti kematian.
- Asuransi Kesehatan: Menanggung biaya pengobatan atau perawatan di rumah sakit akibat penyakit yang diderita atau kecelakaan.
- Asuransi Penghasilan: Melindungi diri dari kehilangan pendapatan akibat tak mampu bekerja lantaran sakit atau kecelakaan.
- Asuransi Properti : Melindungi properti rumah dari bencana, seperti kebakaran atau banjir.
- Asuransi Kendaraan: Melindungi kendaraan dari kecelakaan atau kehilangan akibat aksi kriminalitas.
2. Tabungan Dana Darurat
Tabungan dana darurat adalah simpanan yang dikumpulkan untuk menghadapi situasi tak terduga yang membutuhkan biaya besar, seperti biaya berobat ketika sakit dan lain-lain. Upayakan untuk memilik dana darurat yang dapat menanggung biaya hidup Anda dan keluarga setidaknya selama 3–6 bulan dan sebaiknya disimpan dalam instrumen yang mudah diambil setiap saat atau likuid.
3. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi dengan portofolio yang beragam, dapat membantu mengurangi risiko atau ketidakpastian. Strategi ini dikenal sebagai hedging, yang bertujuan untuk meminimalkan potensi kerugian di masa depan.
4. Manajemen Risiko
Identifikasi dan menilai risiko finansial adalah langkah awal dalam manajemen risiko. Perencanaan finansial yang matang, termasuk pengelolaan utang dan pengeluaran, juga penting untuk menjaga stabilitas finansial.
5. Edukasi Keuangan
Memiliki pemahaman yang baik mengenai berbagai produk keuangan yang tersedia dan risiko yang terkait dengannya juga menjadi bekal yang penting untuk melakukan proteksi finansial. Sebaiknya, lakukan konsultasi dengan perencana keuangan yang tepat. Hal ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial.
Anda masih mempunyai pertanyaan? Berkonsultasi lah dengan yang Ahlinya di Fitur Tanya Ahli untuk mendapatkan saran yang tepat. Daftar kan diri Anda dan Login di Daya.id untuk mendapatkan infomasi serta tips yang bermanfaat secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda