Informasi Artikel

Penulis Artikel

Andi Dala Nadhifa Asmarani

Pernahkah Anda mendengar istilah Makan Tabungan? Makan Tabungan menggambarkan keadaan dimana porsi tabungan masyarakat kian menyusut akibat terpakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kata lain, simpanan yang dipersiapkan untuk masa depan harus dikorbankan untuk keperluan sekarang.

Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang melemah mendorong peningkatan fenomena Makan Tabungan ini. Survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia, rata-rata porsi pendapatan yang disimpan konsumen mengalami penurunan, dari 15,7% pada Agustus menjadi 15% pada Oktober 2024. Sedangkan data yang paling terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan juga menunjukkan bahwa jumlah tabungan bernilai di bawah 100 juta kian menyusut. Kondisi ini menjadi bukti fenomena Makan Tabungan yang membuat besaran tabungan berkurang. 

Apa dampak Makan Tabungan terhadap keuangan kita dan adakah solusi dari kondisi ini? Jangan khawatir karena artikel ini akan membahas lebih lanjut soal fenomena ini. Jadi, mari kita bersama-sama menyimak penjelasannya di bawah ini!

 

Faktor Penyebab Meningkatkan Fenomena Makan Tabungan


Meningkatnya praktik Makan Tabungan, terutama di kalangan menengah, adalah dampak dari melemahnya perekonomian Indonesia. Ekonomi yang melemah ditandai dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Badan Pusat Statistik juga baru melaporkan kenaikan biaya hidup di Indonesia sebesar 3,71%. Masyarakat pun harus mengalokasikan dana lebih besar untuk kebutuhan dasar. 

Di tengah kenaikan biaya hidup, kondisi keuangan masyarakat diperparah dengan pendapatan yang stagnan atau bahkan menurun. Beberapa industri mengalami penurunan pendapatan akibat melemahnya daya beli masyarakat, yang berujung pada penurunan gaji atau bahkan PHK bagi para pekerja. Situasi ini mendorong masyarakat untuk mengandalkan simpanan yang seharusnya digunakan untuk tujuan jangka panjang.

Baca Juga: Susah Payah Menabung, Kalah Sama Inflasi, Kok Bisa?

 

Dampak Jangka Panjang Tergerusnya Simpanan


Anda perlu berhati-hati terhadap fenomena Makan Tabungan ini karena konsekuensinya cukup berat terhadap keuangan pribadi. Menggunakan dana darurat untuk kebutuhan sehari-hari tanpa mampu mengisinya kembali adalah sebuah risiko. Tabungan yang terkikis dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam mengatasi keadaan darurat di masa mendatang, seperti kebutuhan kesehatan atau pendidikan.

Dampak jangka panjang lainnya adalah tertundanya perencanaan masa depan Anda. Menabung untuk membeli rumah, menyiapkan dana pendidikan, atau mempersiapkan masa pensiun menjadi semakin sulit dicapai ketika sebagian besar simpanan sudah digunakan. Fenomena ini juga berpotensi meningkatkan ketergantungan Anda pada utang. Ketika tabungan habis, utang menjadi pilihan yang diambil untuk mempertahankan standar hidup, yang kemudian membebani keuangan pribadi.

 

Tips Mengurangi Ketergantungan pada Tabungan


Walaupun kondisi ini sulit dihindari, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperlambat atau meminimalisir penggunaan tabungan.

 

1.    Tinjau Kembali Anggaran Keuangan

Mengkaji kembali anggaran bulanan bisa membantu Anda mengidentifikasi pengeluaran yang mungkin dapat dikurangi. Fokuskan pengeluaran pada kebutuhan prioritas dan pertimbangkan untuk mengurangi atau menunda pengeluaran yang tidak mendesak.

 

2.    Meningkatkan Sumber Pendapatan Tambahan

Di tengah situasi yang tidak pasti, memiliki sumber pendapatan tambahan bisa sangat membantu. Anda bisa beralih mencari pemasukan tambahan, seperti menjadi freelancer, berbisnis online, atau memberikan layanan jasa yang sesuai dengan keahlian Anda.

 

3.    Berhemat Secara Cerdas

Berhemat bukan berarti memotong segala pengeluaran secara drastis, tetapi mencoba mencari alternatif yang lebih ekonomis. Contohnya, memasak di rumah daripada membeli makanan di luar, atau memanfaatkan transportasi umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.

 

4.    Tingkatkan Literasi Keuangan Pribadi

Memahami pengelolaan keuangan, termasuk belajar mengenai investasi, bisa melatih Anda agar lebih baik dalam mengelola uang. Dengan pengetahuan finansial yang cukup, Anda dapat menemukan cara untuk menyeimbangkan antara kebutuhan saat ini dan rencana masa depan tanpa harus menguras tabungan.

Baca Juga: Tips Kelola Gaji untuk Karyawan Kantoran yang Merasa Kekurangan Uang

Memakan tabungan untuk kebutuhan saat ini memang kadang menjadi satu-satunya pilihan yang bisa diambil, tetapi kita tetap harus memperhatikan kesejahteraan jangka panjang. Meskipun situasi ekonomi tidak selalu mendukung, mempertimbangkan dengan bijak setiap pengeluaran dan mencoba mencari peluang pendapatan baru dapat membantu mengurangi ketergantungan pada tabungan.

Pada akhirnya, menjaga keseimbangan antara kebutuhan masa kini dan masa depan adalah kunci untuk bertahan dalam kondisi yang sulit. Mengelola keuangan dengan bijak bukanlah hal yang mudah, terutama saat ada begitu banyak tekanan ekonomi, namun setiap usaha untuk menghemat dan memperbaiki keuangan pribadi kita tetap dapat menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan finansial.

Jika Anda memiliki masalah dalam mengelola keuangan di tengah melemahnya perekonomian, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan ahli keuangan melalui website ini. Segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

5 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Pengelolaan Dasar

Tips Menyiapkan Biaya Persalinan, Ini Rinciannya

14 Januari 2025

5.0
Pengelolaan Dasar

Tips Praktis Pengelolaan Keuangan untuk Calon Pensiunan, Persiapkan Sekarang!

04 Januari 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Over Limit Kartu Kredit? Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Perhatikan

27 Agustus 2023

5.0
Pengelolaan Dasar

Tips Hemat di Akhir Tahun

21 Desember 2023

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS