Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dimana sebagian kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik, menerima Tunjangan Hari Raya (THR) pada waktunya, lalu mudik dan menikmati Lebaran bersama keluarga besar.
Tapi pola makan yang berubah bisa berdampak terhadap frekuensi dan besarnya alokasi biaya untuk makan. Misalnya, alokasi untuk buka bersama keluarga, rekan kerja, teman sekolah, komunitas, dan lain-lain. Belum lagi godaan belanja yang membuat uang THR mudah habis.
Nah, untuk membantu Anda menjalankan ibadah dengan lancar, sekaligus bisa mengelola keuangan penuh berkah, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan.

Tips Mengelola Keuangan Saat Ramadan
Berikut adalah langkah-langkah mengelola uang di bulan Ramadan
1. Buat anggaran khusus bulan Ramadan
Membuat anggaran khusus bulan Ramadan bisa dimulai dengan melakukan evaluasi pengeluaran tahun lalu (bila ada). Pada bulan Ramadan terdapat perubahan jam dan pola makan, sehingga tetap konsisten pada pos pengeluaran makanan dengan rincian:
- Makan sehari-hari baik masak maupun lauk sebagai pos kebutuhan primer
- Makan takjil dan buka bersama masuk sebagai pos kebutuhan sekunder.
- Buat meal plan, kapan akan masak, kapan akan beli dan kapan akan buka bersama. Tidak perlu sungkan apabila kondisi tidak memungkinkan untuk berbuka puasa di luar.
- Belanja bahan makanan secara mingguan untuk mengindari pemborosan.
- Contoh dalam membuat anggaran pos makanan, misalnya anggaran makan wajib (pos pengeluaran primer adalah Rp 3.000.000) dan anggaran jajan serta makan di luar adalah Rp 2.000.000, maka:
- Makan wajib setiap hari berarti maksimal Rp 100.000 per hari atau Rp 700.000 per minggu
- Makan di luar, jajan dan jalan-jalan weekend Rp 500.000 setiap weekend.
2. Mengoptimalkan sedekah di bulan Ramadan
- Sedekah bisa masuk ke dalam pos sekunder, bila kita memaksimalkan anggaran untuk sedekah artinya ada pos lain yang dikurangi, misalnya pos untuk jajan kopi dan jalan-jalan ke luar ataupun pos membership yang tidak digunakan saat Ramadan.
- Selain itu, bisa juga memaksimalkan sedekah dari anggaran THR yang diterima jelang hari raya.
3. Menggunakan THR dengan bijak agar lebih optimal
Sesuai dengan namanya THR adalah Tunjangan Hari Raya sehingga lebih baik diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan hari raya, seperti:
- THR untuk pekerja (asisten rumah tangga, driver, pengasuh dll),
- Kebutuhan mudik (transportasi dan akomodasi),
- Kebutuhan pakaian dan makanan hari raya secukupnya,
- Pembayaran zakat fitrah,
- Pembayaran zakat maal bila terbiasa membayar secara tahunan di setiap Ramadan,
- Sedekah hari raya untuk keluarga dan sanak saudara.
Apabila ada kebutuhan mendesak lain dalam jangka waktu dekat bisa juga menyisihkan sebagian THR untuk kebutuhan tersebut misalnya untuk menambah uang pangkal sekolah anak, tabungan kurban, menutup biaya service kendaraan, dll.
Tidak lupa juga, bila ada utang yang tertunggak pembayarannya maka ini wajib sebagai prioritas dan selalu menyisihkan dana darurat untuk kebutuhan tidak terduga. Setelah semua dialokasikan sisihkan sebagian THR juga untuk investasi dengan orientasi jangka panjang.
Pembagian porsi THR bisa mengikuti persentase berikut:
- 40% untuk kebutuhan hari raya (mudik hingga sedekah)
- 30% untuk kebutuhan mendesak
- 30% untuk tabungan dana darurat, pembayaran utang bila ada, dan investasi masa depan.
4. Hindari menambah utang untuk kebutuhan Ramadan dan Hari Raya
Momen hari raya Idul Fitri adalah momen spesial bagi umat muslim terutama bagi para perantau, ini merupakan momen silaturahmi untuk bisa kembali dan bertemu sanak saudara di kampung halaman. Tidak sedikit orang yang mudah tergoda mengambil tambahan utang untuk menutupi kebutuhan dan keinginan di kala Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Misalnya, untuk mudik ke kampung, seseorang bisa saja memaksa mengambil cicilan mobil baru. Begitupun orang tua di kampung, memaksakan merenovasi rumah dengan menghabiskan uang pensiunnya dan tambahan utang demi menyambut kedatangan keluarga besar.
Atau demi memenuhi gengsi, seseorang membeli pakaian dan gadget terbaru agar bisa menunjukan pencapaian di depan sanak saudara. Bila pembelian tersebut masih menggunakan utang, artinya kita belum mampu. Jadi jangan memaksakan tergoda menggunakan pay later, kartu kredit dan pinjaman online untuk membeli hal yang tidak penting.
Fokus pada maksimal besar cicilan per bulan adalah 30% dari penghasilan bulanan.
5. Memanfaatkan promo dan diskon momen lebaran dengan cerdas
Promo tematik selalu ada setiap tahunnya. Strategi berbelanja dengan memanfaatkan promo adalah menunggu waktu yang tepat dan belanja sesuai dengan rencana atau anggaran. Sebaliknya, hindari belanja yang didorong karena promo padahal tidak ada dalam rencana dan anggaran.
Salah satu strategi lain untuk menghemat belanja saat Ramadan adalah dengan membandingkan harga sebelum membeli misalnya antara beli langsung datang ke supermarket dibanding dengan membeli online. Serta belanja lebih awal biasanya bisa menghindari kenaikan harga yang terjadi mendekati lebaran.
6. Investasi pada instrumen keuangan syariah
Saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tidak lupa tetap konsisten menabung dan investasi. Apabila ada alokasi dari THR menjadi tambahan saldo untuk menabung dan investasi. Pilih instrumen investasi yang baik selama bulan Ramadan seperti:
- Reksadana pasar uang untuk tujuan keuangan jangka pendek
- Emas digital untuk lindung uang dan tetap likuid
- Saham syariah pilihan investasi halal untuk jangka panjang.
Ramadan dan hari raya Idul Fitri adalah momen spesial bagi umat muslim untuk mengamalkan ibadah yang baik di bulan bertabur pahala. Adanya ritual puasa dan budaya mudik hari raya bisa berdampak pada keuangan bulanan kita. Kelola uang saat Ramadan dan THR hari raya dengan baik dengan cara sebagai berikut:
- Buat anggaran khusus bulan Ramadan
- Mengoptimalkan sedekah di bulan Ramadan
- Menggunakan THR dengan bijak agar lebih optimal
- Hindari menambah utang untuk kebutuhan Ramadan dan Hari Raya
- Memanfaatkan promo dan diskon momen lebaran dengan cerdas
- Investasi pada instrumen keuangan syariah
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda